Monday, April 6, 2015

MBS



Moh.kamilus zaman Spd.I
BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Setiap lembaga organisasi pasti mempunyai visi dan misi masing-masing. Visi daripada pendidikan nasional adalah terwujudnya system pendidikan sebagai pranata social yang kuat dan beribawa untuk memberdayakan semua warga Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu mengatasi tantangan dizaman yang slalu berubah. Agar visi dan misi pendidikan bisa terwujud maka sangat diperlukan strategi pembangunan pendidikan nasional dengan cara memuat penerapan manajemen pendidikan berbasis sekolah.
Munculnya manajemen berbasis sekolah karena dorongan keinginan daerah untuk memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengatur daerah masing-masing. Dalam UUD Nomor 22 tahun 1999 yang isinya tentang disahkannya Pemerintah Daerah pada tanggal 7 Mei 1999 serta pelaksanaannya secara resmi dimulai pada tanggal 1 Januari 2001 telah menetapkan bahwa kewenangan dengan mengutamakan asas desentralisasi, termasuk dalam masalah urusan pendidikan.
Istilah Manajemen Berbasis Sekolah merupakan terjemahan dari “School Based Management”, istilah ini pertama kali muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai menanyakan relevansi dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat setempat. MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) merupakan paradigma baru pendidikan yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional.    


1.2              Rumusan Masalah

1.                  Apa definisi manajemen?
2.                  Apa definisi manajemen sekolah?
3.                  Apa definisi class meeting?
4.                  Bagaimana manajemen class meeting di sekolah?

1.3              Tujuan

1.                  Mengetahui defininisi manajemen menurut beberapa pendapat tokoh yang berbeda-beda.
2.                  Mengetahui definisi manajemen sekolah
3.                  Mengetahui definisi daripada class meeting
4.                  Mengetahui bagaimana manajemen class meeting di sekolah














BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen adalah melakukan suatu pekerjaan melaluiorang lain untuk mencapai suatu tujuan. Dalam definisi lain  adalah proses pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan dan kerja sama orang lain.
Manajemen dari sudut istilah berasal dari kata “manage” kata ini barasal dari kamus The Random House Dictionary of  English Language,  College Edition, berasal dari bahasa italia “manegg (iare)” yang bersumber pada perkataan latin “manus” yang berarti “tangan” . secara harfiah manegg berarti ” menangani atau melatih kuda”. Sedangkan dalam arti maknawiah berarti “memimpin, membimbing atau mengatur”.[1]

Di bawah ini akan dijelaskan pengertian manajemen menurut beberapa pendapat tokoh-tokoh ahli manajemen.
1.      George R. Terry.
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari beberapa tindakan, beberapa perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain.
2.      Peterson dan E.G. Plowman
Management can be defined as a technique by mean of wich the purpose and objectives of particular human group are determined, classified and effectuctuated.

3.      Jhon M. Pfiffner
Manajemen berhubungan dengan pengarahan orang dan fungsi-fungsinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4.      The Liang Gie
Manajemen sebagai seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasi, dan pengkontrolan terhadap sumber daya manusia dan alam untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
5.      Howard M. Carlisla
Manajemen adalah proses pengintegrasian, pengkoordinasian, atau pemanfaatan elemen-elemen suatu kelompok untuk mencapai tujuan secara efesien.
6.      Sondang P. Siagian
Manajemen adalah kemampuan dan ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain.
7.      Dari segi waktu
·         Manajemen adalah usaha menciptakan masa depan lebih baik dengan mengingat masa lalu dan masa kini
·         Manajemen dipraktikan didalam refleksi dari era sejarah tertentu
·         Manajemen adalah kegiatan yang menghasilkan konsekuensi dan pengaruh yang muncul dengan berlalunya waktu.
Dapat didefinisikan manajemen adalah sebuah proses yang khas terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasaan serta evaluasi yang dilakukan pihak pengelola organisasi untuk mencapai tujuan bersama dengan memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain.
Manajemen mengacu pada proses pelaksanaan aktifitas yang diselesaikan secara efesien dengan melalui pendayagunaan orang lain. Siagia (1978) menyebutkan manajemen adalah kemampuan ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. GR.Terry tertulis dalam bukunya “principles of manajement (1972)” manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mancapai sasaran-sasaran yang ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya lainnya. Longnecker & Pringle (1985) mengatakan manajemen sebagai proses memperoleh dan menggabungkan sumber-sumber manusia, financial, dan fisik untuk mencapai tujuan pokok organisasi menghasilkan produk atau jasa yang diinginkan oleh kelompok masyarakat.[2]
v    Secara lebih rinci pengertian manajemen dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.       beberapa komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan dalam mencapai suatu tujuan.
b.      Sebagi proses, manajemen adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya denaga semaksimal mungkin.
c.       Sebagai ilmu, manajemen adalah suatu ilmu interdispliner dengan menggunakan  bantuan ilmu social, fisafat, psikologi.
d.      Sebagai profesi manajemen adalah suatu bidang keahlian tertentu yang disejajarkan dengan bidang kedokteran dan hokum
e.       Sebagai suatu fungsi, manajemen adalah proses funsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
Dalam pandangan ajaran islam seharusnya segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, tertib, benar, dan teratur. Sebagaimana sabda Rasulullah:
Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang jika melaksanakan suatu pekerjaan dilakukan secara tepat, terarah, jelas dan tuntas (Itqan)”. (HR.Thabrani)  [3]

      2.2 Manajemen Sekolah
  
 Istilah manajemen memiliki banyak arti, dan juga tergantung yang mengartikannya. Istilah manajemen sering kali disandingkan dengan istilah administrasi sekolah. Dalam hal ini ada tiga pendapat berbeda yang mendefinisikan tentang ini yakni pertama, mengartikan administrasi lebih luas daripada manajemen, kedua, manajemen lebih luas daripada administrasi, ketiga, menganggap bahwa manajemen identik dengan administrasi. Dalam bab ini manajemen diartikan sama dengan administrasi atau pengelolahan, walaupun istilah keduanya berbeda.
Manajemen atau pengelolahan merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya adalah sebuah tujuan pendidikan tidak akan bisa berjalan secara efesien, efektif dan optimal jika tidak didasari dengan manajemen.manajemen berbasis sekolah juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan minat peserta didik dan guru-guru dan juga masyarakat sekitar. Maka dari itu perlu difahami tentang fungsi-fungsi pokok manajemen yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan.
Perencanaan merupakan proses yang sistematis dalam mengambil keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Perencanaan juga merupakan kumpulan kebijakan yang disususn dan dirumuskan berdasarkan data yang akan dipertanggungjawabkan serta dapat digunakan untuk pedoman kerja.
Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan sebuah rencana menjadi tindakan yang nyata dalam rangka mecapai tujuan secara efektif dan efesien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus memiliki kekuatan yang mantap dan meyakinkan, sebab jika tidak kuat maka proses pendidikan yang di inginkan akan sulit terealisasikan.
Pengawasan merupakan upaya untuk mengamati secara sistematis dan berkesinambungan, memberi penjelasan, petunjuk dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat. Pengawasan merupaka kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen.
Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian secara professional semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efesien.
Dapat diketahui bahwa pelaksanaan manajemen sekolah bisa berjalan secara efektif dan efesien jika pelaksanaannya berdasarkan empat fungsi pokok diatas secara terpadu dan terintegrasi dalam hal mengelola bidang-bidang kegiatan manajemen pendidikan. Dengan adanya manajemen sekolah tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.[4]
Manajemen pendidikan merupakan alternative strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian Balitbang dikbud (1991) menunjukkan bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang telah mempengaruhi kualitas pendidikan. Manajemen sekolah secara langsung mempengaruhi dan akan menetukan efektif atau tidaknya kurikulum pendidikan, berbagai alat pembelajaran, waktu mengajar, dan proses balajar mengajar. Maka dari itu, upaya peningkatan kualitas pendidikan harus dimulai dengan pembenahan manajemen sekolah, selain itu meningkatkan kualitas guru dan pengembangan sumber belajar.   
 Dalam manajemen pendidikan telah dikenal istilah dua mekanisme yakni sebtralisasi dan desentralisasi. Dalam system sentralisasi, segala sesuatu yang berkenan dengan penyelenggaraan pendidikan diatur ketat oleh pemerintah pusat. Sedangkan desentralisasi, segala sesuatu yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan diatur oleh pemerintah daerah. Kedua system tersebut tidak berlaku ekstrem dalam hal praktek. Tetapi merupakan dalam bentuk kontinum dengan pembagian tugas dan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.


2.3  Pengertian Class Meeting
Class meeting adalah kegiatan sekolah yang diadakan setiap selesai ujian sekolah dan diselenggarakan di lingkungan sekolah. Class meeting ini bertujuan untuk menggali dan meningkatkan bakat, potensi dan kreatifitas peserta didik sehingga kedepannya bisa mencapai prestasi yang maksimal. Kegiatan ini biasanya berupa lomba-lomba, dalam bidang olahraga ataupun seni budaya. Selain itu juga bertujuan untuk melepaskan penat setelah seminggu mengikuti ujian sekolah. Dalam pengertian lain class meeting merupakan pertandingan olahraga antar kelas untuk refreshing setiap para siswa setelah selesai ujian setiap tahunnya. Selain bertujuan untuk menyegarkan pikiran class meeting juga ditunjukkan untuk melatih kemampuan kita dalam bidang olahraga dan menumbuhkan sportivitas siawa.  Dengan adanya kegiatan claas meeting ini bakat dan minat siswa dapat tersalurkan. [5]
Masing-masing kelas harus mengirimkan utusannya untuk menjadi peserta di setiap cabang yang diperlombakan. Jika ada salah satu kelas, ada yang tidak mengikuti kegiatan tersebut, maka pihaknya akan memberikan sanksi. Selanjutnya bagi pemenang lomba, juga akan diberikan hadiah. Dan, untuk juara umum, akan diberikan piala bergilir.

2.4 Manajemen Class Meeting
Panitia class meeting adalah anggota OSIS di sekolah itu sendiri, dan para pesertanya juga terdiri dari siswa dan siswi sekolah tersebut. Kegiatan class meeting ini biasanya dilaksanakan sekitar dua sampai tiga hari setelah berakhirnya ujian akhir sekolah atau biasa disebut dengan UAS. Para murid-murid sangat senang akan diadaknnya kegiatan ini karena selain dapat merefresh otak juga siswa dapat menyalurkan bakat mereka ke siswa yang lain, dan siswa dapat mengembangkan skill yang mereka punya.  
Kegiatan ini juga  sebagai sarana untuk  menyeleksi siswa yang berbakat sesuai bidang yang dikuti, yang mana di akhir nantinya akan direkomendasikan untuk mengikuti ajang pelombaan yang lebih tinggi. Dengan adanya kegiatan ini kami berharap, melalui kegiatan ini juga , kualitas siswa dalam bidang ekstra kurikuler meningkat dan nantinya mampu membawa nama baik sekolah.  







BAB III
PENUTUP
  
3.1 Kesimpulan

1        Manajemen adalah sebuah proses yang khas terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasaan serta evaluasi yang dilakukan pihak pengelola organisasi untuk mencapai tujuan bersama dengan memberdayakan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Fungsi pokok manajemen ada 4 yakni: Perencanaan, Palaksanaan, Pengawasan, Pembinaan.
2.      Pengertian Class Meeting adalah kegiatan berisi tentang perlombaan olahraga yang diadakan di sekolah yang dilaksanakan dua hingga tiga hari setelah ujian akhir sekolah guna untuk untuk melatih kemampuan kita dalam bidang olahraga dan menumbuhkan sportivitas. Dengan adanya kegiatan claas meeting ini bakat dan minat siswa dapat tersalurkan.
3.      Ada tiga pendapat berbeda yang mendefinisikan tentang manajemen sekolah yang disamakan dengan administrasi sekolah yaitu:
a.       Mengartikan administrasi lebih luas daripada manajemen.  
b.      Manajemen lebih luas daripada administrasi.
c.       Menganggap bahwa manajemen identik dengan administrasi.
4.      Manajemen class meeting yang berupa panitia kegiatan class meeting adalah sisiwa sekolah itu sendiri yang merupakan anggota OSIS. Kemudian begitu pula peserta lombanya juga terdiri dari siswa sekolah tersebut. Waktu dilaksanakannya kegiatan tersebut  adalah dua sampai tiga hari setelah ujian akhir sekolah disetiap tahunnya. 

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa E. 2006, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset- Bandung
Mulyono. 2008, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, Malang, AR-RUZ MEDIA
Danim Sudarwan, 2006, Visi Baru Manajemen Sekolah, Jakarta, PT Bumi Aksara
Marno & Triyo Supriyatno, 2008, Manajemen dan Kepemimpinan pendidikan Islam, Bandung, PT Refika Aditama
Afrinal hendri M.pd. 2011. Gelar Class Meeting, (Online), (http//www.1988-MA-laboratorium-gelar-class-meeting-.html), diakses 11 November 2011.
Khudratul Nisa’. 2010. Class Meeting, (Online), (http//www.class-meeting-celebration-of-final-exam.html), diakses 11 November 2011


[1] Mulyono,.Manajemen Administrasi & Organisasi pendidikan, Ar-ruz Media, Malang,2008, hal:15
[2] Marno & Triyo Supriyatno, manajemen dan kepemimpinan pendidikan islam, PT Refika Aditama, Bandung, 2008, hal 1
[3] Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi pendidikan, Ar-ruz Media, Malang, 2008, hal:20

[4] E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006,  hal:19
[5] http// 1988-MA-Laboratorium-gelar-class-meeting-.html

No comments:

Post a Comment