|
BANTAHAN TERHADAP TERHADAP TEORI EVOLUSI
POKOK
PEMBAHASAN :
1. Sejarah teori evolusi:
Teori evolusi adalah rangakaian
pengertian dan pengetahuan yang cukup sulit dan berbelit-belit.Hal ini karena
hasil-hasil penelitian, hasil pemikiran dari bermacam-macam ilmu harus dipilah,
dibandingkan, dan dipersatukan unuk mengambil kesimpulan. Ilmu-ilmu yang harus
diikutkan anara lain paleonologi, geologi, astronomi, kimia, fisika, biologi,
anthropologi, anatomi, ekologi, genetika, dan psikologi.hanya dengan perpaduan
yang era antara semua ilmu tersebut dan kita dapat mencapai pengertian yang
mendasar dan mendalam tentang teori evolusi, terutama evolusi organik.
Evolusi adalah penyebab kesatuan kesatuan
dan keanekaragaman kehidupan.
menyiratkan perubahan dalam satu atau
lebih karakteristik dalam populasi organisme selama periode waktu. Konsep
evolusi adalah seuatu yang kuno dari tulisan-tulisan Yunani, di mana filsuf
berspekulasi bahwa semua makhluk hidup terkait satu sama lain, meskipun dari
jarak jauh. Filsuf Yunani Aristoteles dianggap “tangga hidup” di mana organisme
sederhana secara bertahap berubah ke bentuk yang lebih rumit.Penentang konsep
ini dipimpin oleh beberapa teolog yang menunjuk ke catatan Alkitab tentang
penciptaan sebagaimana diatur dalam Kitab Kejadian.Ada yang pernah menghitung
bahwa penciptaan teori evolusi terjadi pada tanggal 26 Oktober 4004 SM.
2. Tokoh evolusi dan teori yang disampaikan.
A.
Charles Darwin dan Teori Seleksi Alam
Sejarah kehidupan,seperti yang
terdokumentasi dalam fosil dan bukti-bukti lain, adlah hikayat Bumi yang
berubah terus dan berusia miliaran tahun, dihuni oleh beraneka mahluk hidup
yang berevolusi. Pandangan evolusi tentang kehidupan ini menjadi terfokus tajam
pada November, ketika Charles Robert Darwin menerbitkan salah satu bukuyang
paling penting dan paling berpengaruh yang pernah ditulis. Berjudul On the
Origin of Species by Means of Natural Selection (Mengenal Kemunculan
Spesies Melalui Seleksi Alam),buku Darwin konan menjadi buku laris dan
segera menjadikan ‘Darwinisme’ nyaris sinonim dengan konsep evolusi.
The
Origin of Species menyampaikan dua poin utama.Pertama, Darwin menyajikan bukti
yang mendukung pandangannya bahwa spesies yang ada saat ini muncul dari
rangkaian berurut nenek-nenek moyang.Darwin menyebut sejarah evolusi spesies
ini sebagai ‘penurunan dengan modifikasi’. Frasa itu sungguh mendalam,karena
menangkap dualitas kesatuan dan keanekaragaman kehidupan-kesatuan dalam hal
kekerabatan antara spesies-spesies yang merupakan keturunan dari nenek moyang
bersama. Poin uama Darwin yang kedua adalah mengajukan mekanisme penurunan
modifikasi.Ia menyebut mekanisme ini sebagai seleksi alam.
Darwin
menyintesiskan seleksi alam dari pengamatan-pengamatan yang yang sebenarnya tidak
baru atau mncengangkan. Orang-orang lain telah memegang potongan-potongan
puzzle, namun Darwinlah yang paham bagaimana menyatukansemua potongan itu. Ia
memulainyadengan pengamatan alam berikut ini. Individu-individu dalam populasi
memiliki sifat yang bermacam-macam, banyak diantaranya tampaknya terwariskan
(bisa di teruskan dari induk ke anak). Selain itu, suatu populasi dapat mengahsilkan
keturunan yang jauh lebih banyak daripada yang dapat sintas (bertahan hidup,
survive) untuk kemudian mengahsilkan keturunanya sendiri. Darwin menarik
kesimpulan dari pengamalan-pengamalkan ini hingga mendapatkan teori
evolusinya.Ia menalar bahwa individu dengan sifat-sifat warisan yang lebih
cocok dengan lingkungang lokal, lebih mungkin untuk sintas dan bereproduksi dibandingkan
individu kurang cocok. Setelah beberapa generasi,akan semakin besar
proporsi,dan akan memiliki sifat-sifat yang menguntungkan. Evolusi terjadi
ketika kebrhasilan reproduksi individu-individu yang tak setara menjadikan
populasi teradaptasi dengan lingkungannya.
Darwin
menyebut mekanisme adaptasi evolusioner ini sebagai ‘seleksi alam’ karena
lingkunga alam ‘menyeleksi’ sifat-sifat tertentu kemudian diperbanyak.Contoh
pada peraga mengilustrasikan kemampuan seleksimalam dalam ‘menyunting’ variasi
warna yang terwariskan pada suatu populasi. Kita melihat hasil dari seleksi
alam dalam adaptasi luar biasa berbagai organisme terhadap kondisi – kindisi
khususndalam cara hidupnya dan lingkungnya.
Pada dasarnya para ilmuwan mengajukan pendapat bahwa evolusi terjadi
karena dua mekanisme, yakni dari hanyutan genetik dan seleksi alam. Dengan
itulah akhirnya terjadi perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari generasi satu ke generasi yang lain. Teori evolusi
erat kaitannya dengan kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme
hidup, karena dua hal demikian yang mampu meyakinkan para peneliti tentang
perubahan spesies.Menarik untuk membahas mengenai siapakah tokoh-tokoh teori
evolusi selain Charles Darwin. Tentu ini sangat penting karena pada dasarnya,
sebelum ia menulis buku The Origin of Species yang terkenal itu Charles Darwin
juga banyak dipengaruhi oleh beberapa ilmuwan lain. berikut ini daftar beberapa
tokoh-tokoh teori evolusi terkenal selain Charles Darwin
beserta gagasannya:
B. Anaximander
(Anaximandros)
Mungkin Anaximandros merupakan tokoh teori evolusi terdahulu dan
gagasannya dianggap paling tradisional atau bahkan erat kaitannya dengan
mitologi.Anaximandros merupakan filsuf yang lahir pada sekitar abad 610 Sebelum
Masehi.Ia dikenal sebagai tokoh Yunani yang banyak melakukan penelitian dalam
bidang astronomi dan geografi. Bahkan ia disebut sebagai orang yang pertama
membuat peta bumi. Selain bidang tersebut, ternyata Anaximandros juga sempat
mengajukan gagasan tentang evolusi manusia.Ia beranggapan bahwa dahulu bumi
seluruhnya diliputi oleh air dan ikan menjadi makhluk hidup utama. Ketika panas
pada bumi akhirnya ada laut yang mengering dan menjadi daratan.Saat itulah
makhluk air naik ke daratan dan berkembang lalu beradaptasi dengan lingkungan
serta selanjutnya berevolusi menjadi manusia.
C. Al
Jahiz
Tokoh yang
kedua ada Al Jahiz, seorang sastrawan Arab abad ke 9 yang berasal dari Afrika
Timur.Ia banyak melakukan penelitian dalam bidang biologi, zoologi, literatur
Arab dan lain-lain. Meskipun tidak dijelaskan secara spesifik mengenai gagasan
evolusinya, namun Al Jahiz sempat menuliskan bahwa lingkungan berpengaruh pada
kemungkinan keberlangsungan hidup suatu organisme, dan ia juga menjelaskan
konsep perjuangan makhluk hidup untuk bertahan hidup. Salah satu buku
terkenalnya adalah Al-Hayawan meskipun sering dikritik karena banyak isinya
yang mencontek dari Aristoteles.
D. Ibnu
Miskawaih
Ilmuwan asal
Persia bernama Ibnu Miskawaih menjadi tokoh teori evolusi berikutnya.Teori
evolusi yang diajukan oleh Miskawaih tertulis dalam buku al-Fawz al-Asghar.Ia
berpendapat bahwa teori tersebut terdiri atas 4 tahapan, yakni
dimulai dari evolusi mineral, evolusi tumbuhan, evolusi hewan serta evolusi
manusia. jadi sederhananya, Miskawaih berpendapat bahwa awalnya manusia berasal
dari mineral, kemudian berubah menjadi uap, menjadi air, lalu menjadi tanaman,
berubah lagi menjadi kera dan terakhir manusia.
E. Pierre
Louis Maupertuis
Pierre
Maupertuis merupakan seorang filsuf dan matematikawan asal Perancis.Ia
merupakan seorang presiden pertama dalam perkumpulan Akademi Sains Prusia.
Mengenai teori evolusi Maupertuis, digagaskan dengan pendapat mengenai seleksi
alam.Ia beberapa kali mengemukakan teori pangenesis, dimana pengendalian
partikel dari kedua ibu dan ayah adalah hal yang mempengaruhi karakter dari
sang anak. Selain itu ia juga sempat mengajukan berbagai pendapat tentang asal
alam dari ras manusia, dan gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan mungkin telah
berubah dengan waktu.
F. Erasmus
Darwin
Erasmus Darwin
adalah kakek dari Charles Darwin yang justru lebih dikenal sebagai tokoh teori
evolusi terbesar.Ia seorang filsuf, ahli fisiologi, dokter dan seniman asal
Inggris. Erasmus Darwin menawarkan sekilas gagasan dari teori evolusi meskipun
tidak begitu jelas. Ia menulisnya dalam sebuah catatan berjudul The Origin of
Society yang berfokus pada konsepsi evolusi .Catatan tersebut, Erasmus berusaha
menelusuri perkembangan kehidupan dari mikro - organisme menjadi manusia.
G. Jean
Baptise Lamarck
Ilmuwan
biologi asal Perancis yang terkenal dengan teori Transmutasi spesies. Teori ini
merumuskan tentang penjelasan mengenai perubahan satu spesies menjadi spesies
lain. Istilah Transmutasi spesies menjadi salah satu nama yang umum serta
banyak digunakan guna merujuk pemikiran-pemikiran evolusioner pada abad ke-19.
Bahkan istilah ini populer sebelum Charles Darwin membuat buku The Origin of
Species (1859).
sempat
mengajukan gagasan tentang teori evolusi, diantaranya adalah filsuf Cina,
Zhuangzi, Ronald Fisher, Sewall Wright, Alfred Russel Wallace dan masih banyak
lagi yang lain.
3. Mekanisme
Terjadinya Perubahan Evolusi
Satu kesalahpahaman yang paling umum
tentang evolusi adalah organisme individual berevolusi.Dengan berfokus pada perubahn evolusioner dalam
populasi, kita dapat mendefinisikan evolusi pada skala terkecilnya, disebut mikroevolusi
(microevolution), sebagai perubahan frekuensi alel dalam suatu
populasi dari generasi ke generasi. Dan seleksi alam bukan merupakanlah satu -
satunya penyabab mikroevolusi. Sebenarnya ada tiga mekanisme utama yang dapat
menyebabkan perubahan frekuensi alel: seleksi alam, hanyutan genetic (kejadian
kebetulan yang mengubah frekuensi alel), dan aliran gen (transfer alel diantara
populasi-pupulasi). Setiap mekanisme tersebut memiliki efek yang berbeda pada
komposisi genetik populasi.Akan tetapi, hanya seleksi alam-lah yang secara
konsisten meningkatkan kecocokan antara organisme dan lingkunganya, dan dengan
sebagai evolusi adaptif.
Dalam The Origin of Species,
Darwin menyediakan buki yang melimpah bahwa kehidupan di Bumi telah berevolusi
seiring waktu,dan ia mengajukan seleksi alam sebagai mekanisme utama perubahan tersbut. Darwin juga
menekankan nilai penting dari perbedaan yang terwariskan diantara individu –
individu. Hanya beberapa tahun setelah Darwin menerbitkan The Origin
ofSpecies, Gegor mendel menulis sebuah makalah terobosan tentang tumbuhan
ercis. Dalam makalah tersebut yang menyatakan bahwa organisme menruskan unit
pewarisan diskret (sekarang disebut gen) pada keturunanya. Di sini kia akan
mengkaji perbedaan-perbedaan genetik semacam itu.
a.
Variasi
Genetik
Setiap orang
memiliki genotipe unik, yang terceminkan dalam di dalam variasi fenotipik
individual, misalnya ciri-ciri wajah, tinggi dan suara.Variasi individual
terjadi pada setiap sepesies. Selain perbedaan yang dapat kita lihat atau
dengar, spesies memiliki variasi genetik luar biasa yang hanya dapat teramati pada tingkat molecular. Misalnya,
Anda tidak dapt mengidentifikasi golongan darah seseorang (A, B, AB, atau O)
hanya wujud dari fisiknya, namun golongan darah dan banyak karakter terwariskan
lainya bervariasi di antara individu-individu. Salah satu contoh pada manusia:
para binaragawan mengubah fenotipe mereka secara drastis, namun tidak
mewariskan otot besar mereka ke generasi berikutnya. Hanya bagian genetik dari
variasi yang dapat memiliki konskuensi evolusioner.
b.
Variasi
dalam Satu Populasi
Karakter yang
bervariasi di dalam suatu populasi bisa bersifat diskret atau kuantitatif.Karaker
diskret,misalnya warna bunga ungu atau putih pada tumbuhan ercis Mendel.
Banyak
karakter diskret ditentukan oleh satu lokus gen tunggal dengan alel-alel
berbeda. Akan tetapi, kebanyakan variasi terwariskan melibatkan karakter
kuantitatif,yang bervariasi dalam suatu kontinum dalam populasi. Variasi
kuantitatif yang terwariskan biasanya merupakan hasil dari pengaruh dua atau
lebih gen pada satu karakter fenotipik.
Dengan
mempertimbangkan karakter diskret maupun kuantitatif, para ahli biologi dapat
mengukur variasi genetic dalam suatu populasi pada tingkat keseluruhan gen
(variabilitas gen) dan tingkat molecular DNA (variabilitas nukleotida).
Variabilitas gen dapat dikuantifikasi sebagai heterozigositas rata-rata
(average heterozigosity), presentase rata-rata dari lokus yang heterozigot.
Heterozigositas rata-rata kerap diestimilasi dengan cara mensurvei produk
protein gen menggunakan elektroforesis gel.
c.
Variasi di
antara populasi-populasi
Selain variasi yang teramati dalam satu populasi, spesies juga
menunjukan variasi geografis (geographic variation), yakni prbedaan
dalam komposisi genetic dari populasi-populasi yang terpisah. Contoh dari
variasi geografis berlangsung sebagai satu kiln (cline), perubahan karakter
secara bertahap dihasilkan oleh gradiasi pada variabel lingkungan, seperti yang
diilustrasikan oleh dampak suhu pada frekuensi alel adaptif-suhu-dingin pada
ikan mumichog.
d.
Mutasi
Sumber
pamungkas dari alel-alel baru adalah mutasi (mutation), perubahan
dalam sekuens nukleotida dari DNA suatu organisme. Mutasi bagaikan judi-kita
tidak bisa memperkirakan secara akurat segmen DNA manusia yang akan berubah atau
dengan cara seperti apa. Dalam organisme multiseluler, hanya mutasi pada garis
keturunan sel yang menghasilkan gamet dapat diteruskan pada keturunan.
e.
Reproduksi
seksual
Pada organisme
yang bereproduksi secara seksual, kebanyakan variasi geneik dalam populasi
merupakan akiba dari berbagai kombinasi unik dari alel-ale yang diterima oleh
setiap individu.Tentu saja, pada tingkat nukleotida, semua perbedaan dianara
alel-alel tersebut disebabkan oleh mutasi-mutasi yang telah terjadi.namun
mekanisme reproduksi seksual-lah yang mengocok alel-alel yang ada dan
membagikanya secara acak unuk menentukan genotipe-fenotipe individual.
4.
Bantahan
ilmiah terhadap teori evolusi
Teori evolusi
menurut Harun Yahya merupakan buah filsafat materialism yang muncul bersamaan
dengan filsafat materialism kuno dan kemudian menyebar luas di abad ke-19.Paham
materialism berusaha menjekaskan alam semesa melalui factor-faktor materi.Karena
menolak paham penciptaaan, pandangan ini menyatakan bahwa segala Sesutu, hidup
maupun tidak hidup, muncul tidak melalui penciptaan, tetapi sebuah peristiwa
kebetulan yang kemudian mencapai kondisi teratur. Tetapi akal manusia
sedemikian terstruktur sehingga mampu memahami keadaan sebuah kehendak yang
mengatur dimana pun ia menemukan keteraturan. Filsafat materialistis
bertentangan dengan karakteristik paling mendasar akal manusia, memunculkan
teori evolusi pada pertengahan abad 19, demikian menurut adnan oktar.
Menurut Adnan,
teori evolusi yang disampaikan di atas, adalah khayalan darwin. Darwin menduga
bahwa asal usul kehidupan dan spesies berdasarkan konsep adaptasi terhadap lingkungan.
Menurut darwin,aneka spsies mahluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh
Tuhan, tetapi bersal nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sam lain
akibat kondisi alam.
Masih menurut
Harun Yahya, walaupun teori darwin telah jatuh karena genetika ada sekelompok
ilmuan untuk mencari jalan keluar kendala ini.Pertemuan yang diadakan di Geological
Society of America pada tahun 1941. Para tokoh tersebut antara lain G.
ledyard Stebbins, Theodosius Sobzhansky, Ernst Mayr dan Julian Huxley,
George Gaylord Simpson dan Glenn L. Jepsen, Ronald Fisher dan
Sewall Right, akhirnya telah berhasil menambal sulam darwinisme.
Catatan fosil
membantah evolusi, Menurut harun Yahya catan fosil tidak dapat digunakan
sebagai petunjuk evolusi, karena tidak diemukan spesies peralihan selama
periode perubahan panjang tersebut. Sehingga apa yang dikatakan teori evolusi
yakni adanya perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dalam waktu
juataan tahun menjadi nihil.
Darwin sendiri
dalam “The Origin of Spesies” mengatakan bahwa ia sadar ketiadaan
bentuk-bentuk mahluk peralihan tersebut. Ia berharap bentuk-bentuk peralihan
tersebut ditemukan kelak di masa mendatang. Namun, juga dikatakn oleh darwin
bahwa termasuk rintangan utama teorinya adalah bentuk-bentuk peralihan. Darwin
mengatakan bahwa cacatan fosil yang telah ditemukan hingga kini belum
menandai.Ia menegaskan bahwa catatan fosil dipelajari secara terperinci, mata
rantai yang hilang kelak ditemukan.
5.
Pandangan
islam terhadap penciptaan manusia
Pada hal ini
banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi pada manusia
tersebut.hal ini mengacu pada informasi bahwa Adam A.S adalah manusia pertama.
Kitab suci
Al-quran menyebut manusia dengan tiga istilah, yakni insan ( Al-Quran surat As
sajdah (32):7), basyar (Al-Quran surat rum (30):20, dan Bani Adam (Al-Quran
surat Al Isra (17): 70). Dua istilah pertama menunjukan fitrah atau naluri
manusia, yaitu “pelupa” dan “yang mempunyai perasaan atau emosi”, sedangkan
istilah yang ketiga menunjukkan asal-usul, yakni dari Adam.istilah terakhir
menunjukan bahwa Adam adalah nenek moyang umat manusia, dan karenanya Adam
adalah ,anusia pertama. Kesimpulan ini sesuai dengan hadist yang menyatakan “Manusia
seluruhnya berasal dariadam dan Adam diciptakan dari tanah atau debu”.kemudian
Al-Quran mengingatkan bahwa kita ini muncul seterusnya di muka bumi,
sebagaimana Al-Quran surat An-najm (53):32, yang maknanya kira-kira: “Yaitu
mereka yang menjauhi dosa-dosa besardan perbuatan keji kecuali kesalahan-kesalahan
kecil. Sesungguhnya Tuhanmuitu amat luas ampunanya. Dia lebih mengetahui
keadaanmu,sejak diciptakan dari unsur tanah dan sejak kamu masih dalam
kandungan ibumu, sebab itu janganlah kamu menganggap dirimu suci.
Selanjutnya dapat dilihat dalam ayat berikut
ini bagaimana allah mulai menciptakan manusia, Al-Quran surat Al-Mu’minun
(23):12-13 yang maknanya kira-kira: “Sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia itu dari intisari tanah”. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang amat kokoh (rahim)”. Dan ayat Al-Quran
surat An-Najm (53):45, 46 berikutnya memberitahu pada kita tentang bagaimana
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan: “Bahwa, dia yang menciptakan
berpasang-pasangan pria dan wanita”.
Sebuah gambaran jelas tentang proses
evolusi, kejelasan pada ahap air mani (benih) yang kecil, sehingga tercipta
laki-laki dan perempuan. Secara keseluruhan, semua spermatozoa menyesuaikan
diri dari menjalani proses evolusi. Manifestasi benih spermatozoa ini mulai
dari kingdom Tumbuhan, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Yaa
Siin (36):36, yang maknanya kira-kira: “Maha Suci Tuhan yang telah
menciptakan segalanya serba berpasangan; baik tumbuh-tumbuhan bumi baik diri
mereka sendiri, maupun sesuatu yang tidak mereka ketahui”.
Itulah
sebabnya manusia telah dibuat dengan proses evolusi yang teratur. Proses itu
dengan melewati tahap-tahap tertentu yang teraturdan rapi dalam pengembanganya
sehingga dia mengetahui pula tentang bagaimana seluruh mineral, sayuran,
tumbuhan,binatang, dan semua mahluk hidup, sebagaimana manusia mampu menemukan
kembali berbagai macam mineral dan sejenisnya yang terkandung dalam perut bumi.
Daftar Pustaka:
1.
Campbell, Neil A. 2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
4.
Campbell, Neil A.2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
5.
Waluyo, Lud. 2010. Miskonsepsi dan Kontroversi Evolusi serta
Implikasi pada Pembelajaran. Malang: UMM Press.
No comments:
Post a Comment