Tuesday, November 25, 2014

Strategi bersaing Bisnis jasa



Strategi bersaing Bisnis jasa
Michael porter sangat terkenal dengan tiga bentuk strategi bersaing, yaitu overall cost leadership, strategi (differentiation), dan strategi fokus (focus).  diBerikut ini dijelaskan keiga strategi ini dan aplikasinya pada bisnis jasa.[1]

1.      Overall cost leadership
Strategi ini mensyaratkan adanya fasilitas yang memungkinkan dilaksanakannya suatu produksi massal, control biaya, termasuk control biaya tetap yang ketat dan penggunaan teknologi yang dapat mengurangi biaya produksi pada tingkat paling rendah. Dengan perhitungan biaya yang lebih rendah, akan memperkuat posisi perusahaan di antara para pesaing, karena pesaing yang kurang efisien akan kalah, sementara perusahaan dengan biaya yang lebih murah akan dapat menahan serangan pesaing.
Untuk bisa menerapkan strategi biaya rendah, biasanya membutuhkan  biaya investasi yang besar, terutama investasi pada barang-barang modal, seperti mesin-mesin dan peralatan-peralatan besar lainnya. Di samping itu, perusahaan harus berani dan agresif dalam menentukan harga jual, strategi-strategi harga lainnya, termasuk kemungkinan risiko menderita kerugian pada saat ingin meningkatkan mangsa pasar. Strategi biaya rendah ini kadang-kadang mengubah secara mendadak kedudukan suatu perusahaan. Sebagai ilustrasi, kita bisa melihat keberhasilan dari Mcdonalds, Wal-Mart. Dan Federal Express yang menggunakan strategi ini. Lebih lanjut, untuk perusahaan-perusahaan jasa lainnya dapat menerapkan strategi biaya rendah dengan cara pendekatan lainnya.

2.      Strategi deferensiasi (differentiation)
Hal pokok yang mendasari strategi diferensiasi adalah tersedianya pelayanan, yang menurut penilaian konsumen bersifat unik atau berbeda dengan pelayanan-pelayanan lain yang sejenis. Beberapa pendekatan dalam strategi diferensiasi dapat berbentuk diferensiasi dalam merek, seperti logo McDonalds yang berbentuk bangunan melengkung keemasan atau dalam bidang teknologi, seperti jaringan fiberoptic Spring atau dalam bentuk jaringan penjual, seperti century 21 yang mempunyai jaringan agen property di seluruh dunia. Strategi diferensiasi bukan mengabaikan biaya, tetapi setiap usaha diarahkan untuk mendapatkan konsumen yang loyal. Sebagai ilustrasi, dapat dikatakan bahwa strategi diferensiasi yang dijalankan tidak menimbulkan tambahan biaya, meakipun konsumen mendapat pelayanan yang sama.

3.      Strategi fokus (focus)
Strategi fokus didasarkan kepada ide untuk melayani suatu target konsumen yang mempunyai kebutuhan yang sangat spesifik. Segmennya bisa saja sekelompok target konsumen tertentu, seperti yang dilakukan oleh USAA yang khusus melayani asuransi perwira-perwira militer atau jasa khusus, seperti rumah sakit Shouldice yang khusus melayani operasi hernia, atau apa yang dilakukan oleh Federal Express, yang melayani paket pengiriman 24 jam.
Strategi fokus ini didasarkan pada suatu anggapan, bahwa perusahaan yang memfokuskan seluruh rancangannya untuk kelompok konsumen tertentu akan lebih efektif dan lebih efisien daripada perusahaan yang mencoba melayani seluruh jenis konsumen. Dengan memahami secara khusus apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, maka perusahaan akan lebih berhasil dari perusahaan lain yang tidak mempelajarinya secara khusus.
Strategi fokus sebetulnya merupakan aplikasi dari dua strategi lainnya, yaitu strategi biaya rendah dan strategi diferensiasi pada segmen pasar tertentu.




Persaingan di Tingkat Makro ( Daya Saing Nasional )

Negara-negara, tentu saja tidak saling bersaing satu sama lain tetapi perusahaan-perusahaan dari Negara-negara tersebutlah yang bersaing. Namun, karena kebanyakan kondisi ekonomi dan sosial maupun tindakan politik memengaruhi kemampuan dari seluruh perusahaan di Negara tersebut untuk bersaing di pasar dunia, maka adalah hal yang tepat untuk membicarakan mengenai daya saing nasional (makro). Untuk meningkatkan kejelasan dalm penyajian dengan keterbatasan ruang yang disediakan pada bab ini, bagian-bagian berikut ini akan mengacu pada daya saing di tingkat nasional atau regional (misalnya uni eropa) kecuali bila dinyatakan secara khusus.[2]






[1] Prof.Dr. Jasfar Farida, M.E. Manajemen Jasa, (bogor : penerbit Ghalia Indonesia, 2005. Hal :104-107
[2]  Donald A. Ball dkk, Internasional Business Bisnis Internasional Tantangan Persaingan Global (Jakarta : penerbit selemba empat, 2007), Hal 91-92.

No comments:

Post a Comment