PERAN AKHLAK DALAM MEMBENTUK KEMULIAAN
Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, yaitu: Khalaq
artinya mencipta, Khaliq artinya pencipta, Makhluq artinya ciptaan, khuluq
merupakan suatu rahmat yang dianugerahkan Allah kedalam kalbu tentang segala
kebajikan, kesucian, kemurnian, hak dan kewajiban, dan kasih saying. Akhlak
ialah perwujudan khuluq kedalam perbuatan, amalan dan tingkah laku manusia yang bersangkutan. Dengan kata lain,
akhlak ialah penjabaran khuluq kedalam suatu perbuatan atau tingkah laku yang
baik.
Karena itu seharusnya tidak ada
kalimat atau ungkapan yang berbunyi: “akhlaknya bejat”, kecuali seorang manusia
yang sengaja atau karena kelalaian merubah khuluq Allah dari yang suci
sempurna, hak dan adil kepada sesuatu yang bejat dan bathil. Mereka itu adalah
insan yang menukar atau memanipulasi sesuatu pemberian Allah semulanya murni
dan suci.
Akhirnya dapat dimengerti, pada
dasarnya khuluq dari Allah kepada setiap insan itu adalah sama kadarnya, namun
dalam penerapannya oleh setiap insan sering berbeda. Bukankah kenyataan
menggugah hati, disatu pihak berwajah damai, sementara dipihak yang lain
melahirkan ciri-ciri permusuhan dan sebagainya.
Moral-Moralist
Kata
“moral” juga berasal dari bahasa Asing. Moral dengan nama sifatnya moreel.
Pengertian sesungguhnya dari kata “moral” lebih dekat kepada masalah kesusilaan
atau tatasusila. Karna itu kata “moralist” diberikan kepada mereka yang
memperdalam pengetahuan dalam bidang perilaku atau sorotan pengamatannya yang
tajam terarah kebidang tersebut.
Dengan demikian maka banyak hal yang
terdapat dalam kesusilaan termasuk kedalam ajaran akhlak, tetapi tidak seluruh
apa yang diajarkan dalam akhlak dicakup oleh pengertian kesusilaan.
Mental
Kata “mental” juga berasal dari
bahasa asing. Mental pengertiannya lebih menjurus kepada masalah kejiwaan.
Dalam pengertian medis, mental dikaitkan kepada masalah pekerjaan syaraf
manusia, termasuk segi-segi penyakit dan kesehatan seseorang. Mental dalam segi
pemikiran ahli mengarahkannya kepada penggunaan prilaku yang bertentangan
dengan kesusilaan atau hal-hal yang melawan hukum. Padahal aslinya ditujukan
kepada seseorang yang berpikir atau bertindak tidak wajar atau sinting.
Dengan uraian singkat diatas, maka
perbutan baik itu sesungguhnya sudah dibekali Allah kepada setiap manusia,
tinggal lagi kemampuan manusia mewujudkannya dalam bentuk amal perbuatan
sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga rumah tangga, hidup berdampingan
bersama tetangga, atau juga melakukan sesuatu yang terbaik bagi umum melalui
pelayanan tempat bekerja.
Setiap
Nabi dan Rasul diutus Allah ke permukaan bumi untuk menyampaikan tiga ajaran
pokok yang tetap sama sejak dari Nabi dan Rasul yang pertama hingga yang
terakhir. Ajaran itu ialah mengenai bidang-bidang:
1. Aqidah, yaitu mengenai keimanan atau
tauhid.
2. Qoidah, yaitu mengenai keislaman atau
syari’at.
3. Ihsan, yaitu mengenai akhlak.
Akhlak
Sebagai Sumber Kemuliaan
Rasulullah saw. Bersabda:
إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق
“sesungguhnya aku
diutus Allah ke permukaan bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia”
Kalau berbicara tentang akhlak
menurut ajaran Islam, tentang keindahan dan kebagusannya, maka kita harus
berbicara mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam hidup dan kehidupan
manusia secara menyeluruh, sejak dari sikap, pakaian, pergaulan, dan aqidah.
Sebab persoalan akhlak dalam ajaran Islam termasuk persoalan pokok sesudah
persoalan ibadah. Jadi, akhlak tidak terbatas pada tata tertib sopan-santun
saja sebagaimana yang dianggap oleh sebagian orang. Tetapi ia menyangkut
segenap prilaku, amal perbuatan, gerak, dan niat yang tertanam dalam
dikandungan kalbu seorang insan, kaum, atau bangsa dimanapun, kelak akan
membekas dengan nyata pada mata insan dan catatan sejarah menjadi faktanya.
Islam dengan ajarannya yang cukup
murni, kiranya akan dapat menyatukan semua keinginan manusia sesuai dengan
haknya, pembawaannya, pengertiannya masing-masing. Yang mana ilmu jiwa telah
membuktikan bahwa umumnya manusia itu rela dipuji dan marah bila dicaci. Maka
jauah sebelumnya dan lebih luas dari itu Rasulullah saw. telah bersabda:
لا
يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
“belum sempurna iman seseorang kamu, sebelum kamu mengasihi
saudaramu (sesama Islam) sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri”.
Untuk berlakunya hadits tersebut
dalam pergaulan kita sehari-hari, jika diri kita tidak suka pada kepalsuan,
maka terhadap orang lain kita harus menunjukkan sikap yang penuh dengan
kesungguhan. Jadi, segala sesuatu yang tidak kita senangi tidak kita lakukan
kepada orang lain.
Rasulullah saw. bersabda:
يسلم الراكب على الماشي و الماشي القاعد
“orang yang diatas kendaraan hendaklah
member salam kepada orang yang sedang berjalan kaki, dan orang yang sedang
berjalan kaki hendaklah member salam kepada orang yang sedang duduk. Adapun
bila kedua-duanya berjalan kaki, maka siapa yang dahulu memberi salam itulah
orang yang lebih baik”.
Tuntutan hadits ini sangat baik dan murni untuk
digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Terdapat banyak keindahan pergaulan dan
kemurnian akhlak dan budi pekerti. Tunutan hadits diatas kiranya hendaklah
mengarungi tata tertib yang khas sebagaimana yang lazim dalam
peraturan-peraturan dinas, yang rendah pangkatnya memberikan hormat kepada yang
tinggi pangkatnya dan sebaliknya dan yang muda memberi hormat kepada yang tua
dan sebaliknya. Tidaklah mengherankan dan mengecewakan insan disetiap golongan
manapun, bila tuntunan tadi dapat dipakai dalam pergaulan sehari-hari.
THE
ROLE OF CHARACTER IN BUILDING THE MAGNIFICENCE
The word " character " comes from the
Arabic language , namely: Khalaq means creating, Khaliq means the creator ,
creation aartinya Makhluq , khuluq is a blessing granted by Allah into the
hearts of all the goodness , purity , innocence , rights and obligations, and a
lot of love . Morals are the embodiment khuluq into the act, practice and human
behavior is concerned. In other words, morality is the explanation of an act or
khuluq into good behavior.
Therefore there should be no sentence or phrase that
reads : " depraved morals " , but a man who deliberately or due to
negligence khuluq change from the holy God is perfect, right and fair to
something filthy and falsehood . Those are the people who change or manipulate
a pure gift of God and holy revised .
Eventually
be understood , basically khuluq from God to every man that is the same rate,
but in its application to all mankind and is often different . Is not the fact
arouse the heart, peaceful look on one side , while on the other expressed
hostility characteristics and so on .
Moral- Moralist
The word " moral " is also derived from
foreign languages .
Moreel moral character name . Indeed the meaning of the word " moral
" is much closer to the problem of morality or decency. Cuz it says "
moralist " is given to those who deepen their knowledge of behavior or
observation highlights the sharp directional kebidang .
In this way, there are a lot of things in the
teaching of morality included into the character, but not the rest of what is
taught in the sense of moral decency covered .
Mental
Word "mental" is also derived from foreign
languages .
More focused on understanding mental psychological problems . In the medical
sense , mentally linked to the employment problems of human neurons , including
the following aspects of a disease and health . Mental in terms of thinking
directed to the use of the behavior which is contrary to morality or things against
the law. Though originally aimed at the person who thought or acted improperly
or eccentric .
With the above brief description , then it surely
discourage good God has supplied to every human being, the human ability to
live longer happen in everyday deeds , both in the domestic family life ,
living side by side together with neighbors, or even do something good for the
public through the ministry of the workplace.
Every
prophet and messenger sent to deliver the earth's surface Allahke three principal
teachings remain the same since the first prophets till the last . That
teaching is about the areas of:
1 . The faith , that is about faith or faith .
2 . Qoidah , that of Islamic or shariah .
3 . Courtesy , that of morals.
1 . The faith , that is about faith or faith .
2 . Qoidah , that of Islamic or shariah .
3 . Courtesy , that of morals.
Morals For Magnificence Resources
Prophet. He said:
إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق
" I am sent from God to this earth is to
perfect moral character "
If you 're talking about morals according to Islamic teachings , the beauty and kebagusannya , then we should be talking about everything that happens in life and human life as a whole, since the attitude , clothing , relationships, and faith . The reason the question of morality in Islam , including the question after question of tree worship. So, the moral order is not limited to just politeness as he is considered by some people . But it concerns all the behavior , deeds , gestures , and intentions that are embedded in a human heart dikandungan , race, or nation anywhere , would significantly imprint on the human eye and the historical record to be fact .
If you 're talking about morals according to Islamic teachings , the beauty and kebagusannya , then we should be talking about everything that happens in life and human life as a whole, since the attitude , clothing , relationships, and faith . The reason the question of morality in Islam , including the question after question of tree worship. So, the moral order is not limited to just politeness as he is considered by some people . But it concerns all the behavior , deeds , gestures , and intentions that are embedded in a human heart dikandungan , race, or nation anywhere , would significantly imprint on the human eye and the historical record to be fact .
Islamic teachings pure enough , it seems to be able
to unite all human desires according to his right , -ready , meaning
respectively . Which psychology has shown that humans generally is rather angry
when praised and condemned . Then the previous jauah and wider than the
Prophet. said:
لا
يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
" no
one's perfect faith in you, before you love your brother ( fellow Muslims) as
you love yourself " .
To the occurrence of the hadith is in our daily
interactions , if we ourselves do not like falsehood , then for others we need
to demonstrate full of determination. So , everything that we did not really
like we do not do to others .
Prophet. said:
يسلم الراكب على الماشي و الماشي القاعد
"The
people on the vehicle shall give blessings to the person who is running away,
and the person who is running away shall give greetings to the people who were
sitting . But when both of them on foot, then the first one that greeted a
better person " .
Claim this hadith is very good and pure to be used in day-to- day interactions . There are many social and moral purity beauty and character . Tunutan above hadith should probably order a special shoot as often in the service rules , which are lower in rank to give honor to the rank and otherwise young and pay homage to the old and vice versa . It is not surprising and disappointing in every human group anywhere , any guidance it would be applied in day-to- day interactions .
Claim this hadith is very good and pure to be used in day-to- day interactions . There are many social and moral purity beauty and character . Tunutan above hadith should probably order a special shoot as often in the service rules , which are lower in rank to give honor to the rank and otherwise young and pay homage to the old and vice versa . It is not surprising and disappointing in every human group anywhere , any guidance it would be applied in day-to- day interactions .
No comments:
Post a Comment