PENERAPAN METODE INQUIRY TRAINING PADA PELAJARAN AQIDAH
ISLAMIYAH UNTUK MENGEMBANGKAN DISIPLIN DAN KETERAMPILAN INTELEKTUAL SISWA KELAS
XII DI MA AL-HIKMAH KEDIRI
Diajukan untuk memenuhi tugas ujian
akhir semester pada mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran semester genap
Dosen Pengampu:
Imron Rosyidi, M. Th, M. Ed
Oleh:
moh. kamilus zaman
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2011
A.
Merasakan Adanya Masalah Baru
Pengajaran agama yang kita bicarakan ini
ialah pengajaran agama islam. Dilihat dari segi penanaman suatu mata pelajaran,
sebenarnya agama islam itu bukan suatu mata pelajaran. Islam itu adalah suatu
agama yang berisi ajaran tentang tata cara yang diturunkan Allah kepada manusia
melalui para rasul-Nya, sejak dari Nabi Adam sampai pada Nabi Muhammad SAW.
Dalam pembelajaran di sekolah umum
seringkali mata pelajaran agama tidak dihiraukan karena kurang adanya sebuah
motivasi yang mendukung untuk kemajuan pelajaran agama. Dan para pendidik
kurang adanya motivasi untuk meningkatkan belajar agama ini. Dan seorang
pendidik harus mempunyai sebuah motivasi yang kreatif dan inovatif untuk
kemajuan pembelajaran agama disekolah.
Dalam pembelajaran Aqidah Islamiyah
diperlukan adanya sebuah metode untuk mengembangkan disiplin dan keterampilan
intelektual dalam berpikir siswa yaitu melalui metode inquiry training yang
merupakan metode yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan
jawaban berdasarkan rasa ingin tahunya.
Dengan demikian, dalam sistem
pembelajaran pendidikan agama ini, siswa tidak terbatas melalui subyek
pelajaran pendidikan Agama Islam, tetapi juga melalui seluruh subyek pelajaran
serta seluruh komponen atau faktor pendidikan. Bahkan dalam sistem ini, subyek
pelajaran pendidikan Agama Islam sangat mungkin tidak diberikan secara khusus
karena seluruh aspek subyek pelajaran atau faktor pendidikan yang lain.
Pendidikan keislaman merupakan salah satu
macam pendidikan keagamaan yaitu secara khusus dimaksudkan untuk memberikan
bekal profesional di bidang keagamaan kepada peserta didik. Pendidikan ini
diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik agar kelak mampu mengemban
tugas yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang pendidikan Islam.
Dengan penggunaan metode inquiry training
bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak
didik dan dikuasai sepenuhnya. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa aktif
mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan
serta memproses data secara logis umtuk selanjutnya mengembangkan strategi
intelektual yang dapat digunakan untuk dapat menemukan jawaban atas pertanyaan
mengapa sesuatu terjadi.
B.
Eksprolasi dan Analisis
Setelah menganalisis masalah yang ada
diatas, pembelajaran Aqidah Islamiyah baik dalam penggunaan metode inquiry
training yang dimulai dengan menyajikan peristiwa yang mengandung teka-teki
kepada siswa. Siswa-siswa yang menghadapi situasi tersebut akan memotivasi
menemukan jawaban masalah-masalah yang masih menjadi teka-teki tersebut.yang
dimaksud dengan metode inquiry training adalah untuk mengarahkan siswa pada
suatu proses dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus(Aunnurrahman,2009).
Dan metode ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan disiplin dan
mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan
pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya.
C.
Penyajian Masalah
Materi-materi yang ada pada pembelajaran
Aqidah Islamiyah ini harus mengarah pada suatu pendekatan yang ada saat
mengajar yaitu antara lain dengan pendekatan dogmatis, pendekatan normatif,
pendekatan rasional, dan pendekatan praktis.dengan cara keempat pendekatan
dalam melaksanakan pengajaran aqidah islamiyah sebagai contoh antara lain yaitu
memperhatikan makhluk hidup atau keadaan disekitar kita, menyadari dengan rasa
tanggung jawab segala apa yang dikerjakan dan dilakukan selama hidup di dunia
ini sebagai konsekuensi moral dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.
Dalam kelas XII, siswa hanya mengandalkan
ceramah dari gurunya dan tidak menuntut belajar aktif dalam kelas, karena
dengan metode ini siswa akan belajar untuk aktif dan terampil dalam berfikir. Dengan metode ini pula siswa tidak
mengandalkan ceramah dari seorang guru saja melainkan siswa lebih aktif dalam
pembelajaran Aqidah Islamiyah ini. Dan siswa mampu mengajukan pertanyaan untuk
dirinya sendiri yang mengasah memori dan keahliannya. Dan bagaimana siswa
mengembangkan disiplin dan keterampilan dalam berpikir secara intelektual
dengan menggunakan metode inquiry training ini?
D.
Pemecahan Masalah
Keberhasilan suatu proses pembelajaran
tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang
berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di
dalam suatu pembelajaran. Dengan metode inquiry training inilah pembelajaran
Aqidah Islamiyah akan membantu siswa kelas XII dalam mengembangkan disiplin dan
mengembangkan keterampilan intelektual. Pengembangan model dan yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa
dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang optimal.
Untuk dapat mengembangkan model
pembelajaran yang efektif maka setiap guru harus memiliki pengetahuan yang
memadai berkenaan dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model
tersebut dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif memiliki kerterkaitan
dengan tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan sarana dan fasilitas
sekolah yang tersedia, kondisi kelas dan beberapa faktor lain yang terkait
dengan pembelajaran. Tanpa pemahaman terhadap berbagai kondisi ini, model yang
dikembangkan guru cenderung tidak dapat meningkatkan peran serta secara optimal
dalam pencapaian hasil belajar siswa.
Model-model pembelajaran dikembangkan
utamanya beranjak dari adanya perbedaan berkaitan dengan berbagai karakteristik
siswa. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik kepribadian,
kebiasaan-kebiasaan, modalitas belajar yang bervariasi antara individu satu
dengan yang lain, maka model pembelajaran guru juga harus selayaknya tidak
terpaku dengan model tertentu, akan tetapi harus bervariasi.
Penggunaan model pembelajaran siswa yang
tepat dalam mendorong tumbuhnya rasa senang terhadap pelajaran, menumbuhkan dan
meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa
memahami hasil belajar yang baik. Karena itu melalui pemilihan model pembelajaranyang
tepat dapat memilih atau menyesuaikan jenis pendekatan dan metode pembelajaran
dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
Oleh sebab itu guru dituntut untuk
memiliki pemahaman yang komprehensip serta mampu mengambil keputusan yang rasional
kapan waktu yang tepat untuk menerapkan salah satu atau beberapa strategi
secara efektif.
Guru dapat menggunakan kesempatan ini
untuk mengajarkan prosedur pengkajian sesuai dengan langkah-langkah yang
ditentukan. Pada metode pembelajaran inquiry training dikembangkan melalui
beberapa langkah sebagai berikut:
1. Mempertentangkan suatu masalah. Pada
tahap ini guru menjelaskan prosedur inquiry dan menjelaskan peristiwa-peristiwa
yang bertentangan.
2. Siswa melakukan pengumpulan data serta
melakukan klarifikasi.
3. Siswa melakukan pengujian hipotesis.
4. Siswa mengordinisasikan data memberikan
penjelasan.
5. Siswa melakukan analisis strategi inquiry
dan mengembangkan secara lebih efektif.
Kecermatan guru didalam menentukan model
pembelajaran menjadi semakin penting, karena pembelajaran adalah suatu proses yang
kompleks, yang didalamnya melibatkan berbagai unsur yang dinamis. Mengingat hal
itu, meskipun keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas merupakan
hal yang sangat penting, akan tetapi guru harus tetap dapat mengontrol
aktivitas perilaku siswa di kelas, mencermati perbedaan antar siswa serta
karakteristik masing-masing individu.
E. Refleksi
Terhadap Proses Dan Hasil Pemecahan Masalah
Metode pembelajaran inquiry training ini
menjelaskan bahwa anak-anak merupakan individu yang penuh dengan rasa ingin
tahu akan segala sesuatu. Oleh karena itu guru mengarahkan siswa pada suatu
proses dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus. Dengan
tujuan agar siswa mengembangkan disiplin dan mengembangkan kerampilan
intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan
jawabannya berdasarkan rasa ingin tahu. Dalam pembelajaran ini siswa lebih
aktif dalam mempelajari aqidah islamiyah dengan mencari tahu sendiri tentang
fenomena-fenomena yang terjadi saat ini. Dan pengaruh aqidah islamiyah terhadap
kehidupan pribadi dan masyarakat adalah sebagai dasar segala amal perbuatan
yang dapat diterima Allah SWT apabila dilandasi dengan iman. Dengan “amanatu
billah” akan bertauhid atau meng-Esa-kan Allah SWT yang baik dan benar dan
tidak menyekutukan (syirik) terhadap selain Allah SWT.
Dengan “amantu billah” semua
dilakukan oleh seseorang hanyalah untuk mencari Ridho Allah SWT, semata dengan
tunduk dan taat menjalankan syari’at-Nya. Aqidah yang benar dan benar akan
dapat mempengaruhi dalam kehidupan seseorang. Hal itu dapat dilihat dari cara
berpikir bicara, budi pekerti atau akhlaknya. Demikian pula mengenai pengaruh
Aqidah Islamiyah dalam kehidupan masyarakat sama dengan perorangan, jika
individu-individu baik, kehidupan dalam masyarakat pun baik pula, karena
masyarakat selalu berpegang pada syari’at Islam. Antara rakyat dan penguasa
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mencari keridhoan-Nya. Oleh karena itu kita sebagai seorang guru
harus bisa mengarahkan siswa untuk mengembangkan cara berpikir siswa dengan
cara mengembangkan disiplin dan mengembangkan keterampilan intelektual dalam
berpikir yang menggunakan metode inquiry training.
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Thoha, Chabib. 2004. Metodologi Pengajaran Agama. Semarang: Pustaka
Pelajar.
Silberman, Mel. 2007. Active Learning. Yogyakarta: Insan Madani.
Zakiah, Daradjat, dkk. 2004. Metodik Pengajaran Agama Islam.
Jakarta: Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment