Friday, December 12, 2014

PENERAPAN METODE INQUIRY TRAINING PADA PELAJARAN AQIDAH ISLAMIYAH UNTUK MENGEMBANGKAN DISIPLIN DAN KETERAMPILAN INTELEKTUAL SISWA KELAS XII DI MA AL-HIKMAH KEDIRI



PENERAPAN  METODE INQUIRY TRAINING PADA PELAJARAN AQIDAH ISLAMIYAH UNTUK MENGEMBANGKAN DISIPLIN DAN KETERAMPILAN INTELEKTUAL SISWA KELAS XII DI MA AL-HIKMAH KEDIRI
Diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester pada mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran semester genap
Dosen Pengampu:
Imron Rosyidi, M. Th, M. Ed
Oleh:
moh. kamilus zaman


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2011


A.    Merasakan Adanya Masalah Baru
Pengajaran agama yang kita bicarakan ini ialah pengajaran agama islam. Dilihat dari segi penanaman suatu mata pelajaran, sebenarnya agama islam itu bukan suatu mata pelajaran. Islam itu adalah suatu agama yang berisi ajaran tentang tata cara yang diturunkan Allah kepada manusia melalui para rasul-Nya, sejak dari Nabi Adam sampai pada Nabi Muhammad SAW.
Dalam pembelajaran di sekolah umum seringkali mata pelajaran agama tidak dihiraukan karena kurang adanya sebuah motivasi yang mendukung untuk kemajuan pelajaran agama. Dan para pendidik kurang adanya motivasi untuk meningkatkan belajar agama ini. Dan seorang pendidik harus mempunyai sebuah motivasi yang kreatif dan inovatif untuk kemajuan pembelajaran agama disekolah.
Dalam pembelajaran Aqidah Islamiyah diperlukan adanya sebuah metode untuk mengembangkan disiplin dan keterampilan intelektual dalam berpikir siswa yaitu melalui metode inquiry training yang merupakan metode yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawaban berdasarkan rasa ingin tahunya.
Dengan demikian, dalam sistem pembelajaran pendidikan agama ini, siswa tidak terbatas melalui subyek pelajaran pendidikan Agama Islam, tetapi juga melalui seluruh subyek pelajaran serta seluruh komponen atau faktor pendidikan. Bahkan dalam sistem ini, subyek pelajaran pendidikan Agama Islam sangat mungkin tidak diberikan secara khusus karena seluruh aspek subyek pelajaran atau faktor pendidikan yang lain.
Pendidikan keislaman merupakan salah satu macam pendidikan keagamaan yaitu secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bekal profesional di bidang keagamaan kepada peserta didik. Pendidikan ini diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik agar kelak mampu mengemban tugas yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang pendidikan Islam.
Dengan penggunaan metode inquiry training bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa aktif mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan serta memproses data secara logis umtuk selanjutnya mengembangkan strategi intelektual yang dapat digunakan untuk dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa sesuatu terjadi.
B.     Eksprolasi dan Analisis
Setelah menganalisis masalah yang ada diatas, pembelajaran Aqidah Islamiyah baik dalam penggunaan metode inquiry training yang dimulai dengan menyajikan peristiwa yang mengandung teka-teki kepada siswa. Siswa-siswa yang menghadapi situasi tersebut akan memotivasi menemukan jawaban masalah-masalah yang masih menjadi teka-teki tersebut.yang dimaksud dengan metode inquiry training adalah untuk mengarahkan siswa pada suatu proses dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus(Aunnurrahman,2009). Dan metode ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan disiplin dan mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya.   
C.    Penyajian Masalah
Materi-materi yang ada pada pembelajaran Aqidah Islamiyah ini harus mengarah pada suatu pendekatan yang ada saat mengajar yaitu antara lain dengan pendekatan dogmatis, pendekatan normatif, pendekatan rasional, dan pendekatan praktis.dengan cara keempat pendekatan dalam melaksanakan pengajaran aqidah islamiyah sebagai contoh antara lain yaitu memperhatikan makhluk hidup atau keadaan disekitar kita, menyadari dengan rasa tanggung jawab segala apa yang dikerjakan dan dilakukan selama hidup di dunia ini sebagai konsekuensi moral dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.
Dalam kelas XII, siswa hanya mengandalkan ceramah dari gurunya dan tidak menuntut belajar aktif dalam kelas, karena dengan metode ini siswa akan belajar untuk aktif dan terampil dalam berfikir.  Dengan metode ini pula siswa tidak mengandalkan ceramah dari seorang guru saja melainkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran Aqidah Islamiyah ini. Dan siswa mampu mengajukan pertanyaan untuk dirinya sendiri yang mengasah memori dan keahliannya. Dan bagaimana siswa mengembangkan disiplin dan keterampilan dalam berpikir secara intelektual dengan menggunakan metode inquiry training ini?
D.    Pemecahan Masalah
Keberhasilan suatu proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam suatu pembelajaran. Dengan metode inquiry training inilah pembelajaran Aqidah Islamiyah akan membantu siswa kelas XII dalam mengembangkan disiplin dan mengembangkan keterampilan intelektual. Pengembangan model dan yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang optimal.
Untuk dapat mengembangkan model pembelajaran yang efektif maka setiap guru harus memiliki pengetahuan yang memadai berkenaan dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model tersebut dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif memiliki kerterkaitan dengan tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan sarana dan fasilitas sekolah yang tersedia, kondisi kelas dan beberapa faktor lain yang terkait dengan pembelajaran. Tanpa pemahaman terhadap berbagai kondisi ini, model yang dikembangkan guru cenderung tidak dapat meningkatkan peran serta secara optimal dalam  pencapaian hasil belajar siswa.
Model-model pembelajaran dikembangkan utamanya beranjak dari adanya perbedaan berkaitan dengan berbagai karakteristik siswa. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, modalitas belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain, maka model pembelajaran guru juga harus selayaknya tidak terpaku dengan model tertentu, akan tetapi harus bervariasi.
Penggunaan model pembelajaran siswa yang tepat dalam mendorong tumbuhnya rasa senang terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa memahami hasil belajar yang baik. Karena itu melalui pemilihan model pembelajaranyang tepat dapat memilih atau menyesuaikan jenis pendekatan dan metode pembelajaran dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang komprehensip serta mampu mengambil keputusan yang rasional kapan waktu yang tepat untuk menerapkan salah satu atau beberapa strategi secara efektif.
Guru dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan prosedur pengkajian sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan. Pada metode pembelajaran inquiry training dikembangkan melalui beberapa langkah sebagai berikut:
1.      Mempertentangkan suatu masalah. Pada tahap ini guru menjelaskan prosedur inquiry dan menjelaskan peristiwa-peristiwa yang bertentangan.
2.      Siswa melakukan pengumpulan data serta melakukan klarifikasi.
3.      Siswa melakukan pengujian hipotesis.
4.      Siswa mengordinisasikan data memberikan penjelasan.
5.      Siswa melakukan analisis strategi inquiry dan mengembangkan secara lebih efektif.
Kecermatan guru didalam menentukan model pembelajaran menjadi semakin penting, karena pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks, yang didalamnya melibatkan berbagai unsur yang dinamis. Mengingat hal itu, meskipun keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas merupakan hal yang sangat penting, akan tetapi guru harus tetap dapat mengontrol aktivitas perilaku siswa di kelas, mencermati perbedaan antar siswa serta karakteristik masing-masing individu.
E.     Refleksi Terhadap Proses Dan Hasil Pemecahan Masalah
Metode pembelajaran inquiry training ini menjelaskan bahwa anak-anak merupakan individu yang penuh dengan rasa ingin tahu akan segala sesuatu. Oleh karena itu guru mengarahkan siswa pada suatu proses dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus. Dengan tujuan agar siswa mengembangkan disiplin dan mengembangkan kerampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahu. Dalam pembelajaran ini siswa lebih aktif dalam mempelajari aqidah islamiyah dengan mencari tahu sendiri tentang fenomena-fenomena yang terjadi saat ini. Dan pengaruh aqidah islamiyah terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat adalah sebagai dasar segala amal perbuatan yang dapat diterima Allah SWT apabila dilandasi dengan iman. Dengan “amanatu billah” akan bertauhid atau meng-Esa-kan Allah SWT yang baik dan benar dan tidak menyekutukan (syirik) terhadap selain Allah SWT.
Dengan “amantu billah” semua dilakukan oleh seseorang hanyalah untuk mencari Ridho Allah SWT, semata dengan tunduk dan taat menjalankan syari’at-Nya. Aqidah yang benar dan benar akan dapat mempengaruhi dalam kehidupan seseorang. Hal itu dapat dilihat dari cara berpikir bicara, budi pekerti atau akhlaknya. Demikian pula mengenai pengaruh Aqidah Islamiyah dalam kehidupan masyarakat sama dengan perorangan, jika individu-individu baik, kehidupan dalam masyarakat pun baik pula, karena masyarakat selalu berpegang pada syari’at Islam. Antara rakyat dan penguasa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mencari keridhoan-Nya.  Oleh karena itu kita sebagai seorang guru harus bisa mengarahkan siswa untuk mengembangkan cara berpikir siswa dengan cara mengembangkan disiplin dan mengembangkan keterampilan intelektual dalam berpikir yang menggunakan metode inquiry training.

DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Thoha, Chabib. 2004. Metodologi Pengajaran Agama. Semarang: Pustaka Pelajar.
Silberman, Mel. 2007. Active Learning. Yogyakarta: Insan Madani.
Zakiah, Daradjat, dkk. 2004. Metodik Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

No comments:

Post a Comment