Friday, December 12, 2014

Penerapan Pembelajaran Kognitif Learnings dalam Mengatasi Kejenuhan Menangkap Pelajaran Agama Islam di SMPN 1 Bululawang



Penerapan Pembelajaran Kognitif  Learnings dalam Mengatasi Kejenuhan Menangkap Pelajaran Agama Islam di SMPN 1 Bululawang


1.1  Merasakan Adanya Masalah
 Model atau metode pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generative untuk mengatasi masalah yang terjadi. Dalam proses pembelajaran, model pembelajaran sangat erat kaitanya dengan gaya belajar peserta didik dan gaya mengajar guru. Metode belajar mengajar berarti jalan atau cara yang yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan pengajaran. Strategi dan metode ini mutlak harus digunakan dalam proses belajar mengajar, supaya kita mencapai tujuan yang maksimal, tanpa metode dan strategi akan mendapatkan banyak kendala dalam pelaksanaan pendidikan.
Salah satu teori yang bisa mencapai tujuan yang maksimal bisa dicontohkan dengan metode kognitif learnings yang memiliki beberapa cara untuk mengatasi problematika dalam mengatasi kejenuhan siswa dalam menangkap materi pelajaran PAI. Dalam metode kognitif learning terdapat beberapa cara dan metode yang dapat membuat siswa menjadi lebih berfikir kritis dan kreatif.
Salah satu alasan digunakannya matode ini adalah karena kejenuhan terhadap metode pembelajaran siswa yang terkadang dianggap kuno dan kurang mengikuti perkembangan zaman. Seperti halnya metode yang digunakan pada sekolah sekolah tingkat daerah yang masih menggunakan metode ceramah untuk mengajarkan PAI kepada muridnya. Hal ini dapat mengakibatkan kebosanan pada peserta didik  untuk mengikuti pelajaran. Akibat yang ditimbulkan secara tidak langsung akan berdampak pada nilai akademik siswa. Penurunan nilai akademik pada pelajaran PAI. Hal ini dapat terjadi karena PAI dianggap pelajaran yang sepele dan tidak dikategorikan dalam pelajaran UNAS.
2.1 Explorasi dan Analisis
      Kemampuan seseorang untuk memehami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatannya. Tingkat kemampuan seorang  murid berbeda-beda ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lamban dalam menyerap pelajaran. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagian siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian mencoba memahaminya. Akan tetapi, kebanyakan siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran tersebut. Cara lain yang kerap disukai banyak siswa adalah model belajar yang menempatkan guru sebagai penceramah.
Apa pun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah  informasi dari luar dirinya. Begitu pula keadaan yang dialami oleh sebagian siswa SMPN 1 Bululawang dalam menangkap pelajaran PAI. Perbedaan cara menangkap pelajaran yang disampaikan guru dapat menjadi sebuah permasalahan apabila tidak bisa dipecahkan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar siswa hanya mengandalkan guru sebagai satu-satunya sumber informasi dan kurangnya fasilitas dalam kegiatan pembelajaran.
            Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku (misbehavior) siswa, seperti kesukaan berteriak-teriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering meninggalkan jam pelajaran.
2.2  Problem Possing
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas 2 macam yaitu Faktor Intern dan Faktor Ekstern. Kedua faktor ini meliputi:
1.    Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yaitu;
a.       Keadaan yang bersifat kognitif  (cipta), seperti rendahnya tingkat intelegensi siswa
b.      Keadaan yang bersifat afektif  (rasa), seperti labilnya emosi dan sikap
c.       Keadaan yang bersifat psikomotorik (karsa) seperti terganggunya alat-alat indera pengelihatan dan pendengaran.
2.    Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini dapat dibagi menjaddi 3 macam, yaitu;
a.       Lingkungan keluarga, contohnya; ketidakharmonisan hubungan antara ayah dan ibu
b.      Lingkungan sekitar rumah, contohnya; tempat tinggal yang kurang mendukung
c.       Lingkungan sekolah, contohnya; kondisi dan letak gedung sekolah kurang strategis
2.3 Problem Solving
            Adapun salah cara untuk dapat mengatasi kesulitan menangkap pelajaran PAI siswa SMPN 1 Bululawang ini dengan menerapkan cara pembelajaran kognitif learnings. Ada beberapa tipe gaya belajar yang bisa dicermati dan mungkin bisa diterapkan, antara lain;
1.    Gaya Belajar Visual (Visual Learns)
Ada beberapa karakteristik dalam gaya belajar ini, yaitu;
a.       Kebutuhan melihat sesuatu (informasi/ pelajaran) secara visual untuk  memahaminya
b.      Memiliki kepekaan kuat terhadap warna
c.       Memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah yang artistik
d.      Memiliki kesulitan dalam berdialog langsung dan terlalu reaktif terhadap suara
e.       Sulit mengikuti anjuran secara lisan
f.       Seringkali salah menginterpretasikan kata dan ucapan
Untuk dapat mengatasi masalah  di atas, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan sehingga belajar tetap bisa dilakukan dengan memberikan hasil yang baik. Salah satunya adalah menggunakan berbagai macam grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran. Perangkat grafis itu bisa berupa film, slide, gambar illustrasi, coretan, catatan dan kartu gambar yang bisa digunakan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan.
1.    Gaya Belajar Auditory Learns
Gaya Belajar Auditory Learns adalah gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model pembelajaran seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, siswa harus mendengar, baru kemudian bisa mengingat dan memahami informasi atau pengetahuan. Karakter yang menggunakan gaya belajar ini antara lain;
a.       Semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran
b.      Memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung
c.       Memiliki kesulitan menulis maupun membaca
Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk belajar apabila termasuk orang yang memiliki kesulitan-kesulitan belajar seperti di atas, antara lain;
a.       Menggunakan tape perekam sebagai alat bantu. Alat ini digunakan untuk merekam bacaan atau catatan yang dibacakan pengajar di depan kelas
b.      Wawancara atau terlibat dalam kelompok diskusi
c.       Mencoba membaca informasi untuk kemudian diringkas dalam bentuk lisan dan direkam untuk kemudian didengarkan dan dipahami, dengan laangkah terakhir dengan review secara verbal dengan teman atau pengajar.
2.    Gaya Belajar Tectual Learns
Dalam gaya belajar ini siswa harus menyentuh sesuatu untuk memberikan informasi tertentu agar bisa mengingatnya. Ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tidak semua bisa melakukannya, antara lain;
  1. Menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama
  2. Hanya dengan memegang siswa bisa menyerap informasi
  3. Siswa termasuk orang yang tidak bisa/tahan duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran dan  merasa bisa belajar lebih baik apabila disertai dengan kegiatan fisik
d.        Memiliki kemampuan mengkoordinasi sebuah tim
Untuk siswa yang memiliki karakteristik seperti di atas, pendekatan belajar yang mungkin bisa dilakukan adalah belajar berdasarkan pengalaman dengan menggunakan berbagai model atau peraga, suka belajar yang berkaitan dengan laboraturium atau bermain sambil belajar. Cara lain yang bisa dilakukan adalah secara tetap membuat jeda di tengah waktu belajar. Tidak jarang siswa yang menggunakan tectual learnings juga akan lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk belajar mengucapkannya atau memahami fakta.
Banyak gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Berikut adalah 7 gaya belajar yang mungkin bisa diterapkan di SMPN 1 Bululawang untuk dapat mengatasi kesulitan dalam menerima pelajaran PAI;
1.    Bermain dengan Kata;  mengajak seorang teman seperti bercerita, membaca, dan menulis.
2.        Bermain dengan Pertanyaan
3.     Bermain dengan Gambar; membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, film
4.    Bermain dengan Musik; dengan cara mengingat notasi dan melodi musik.
5.    Bermain dengan Bergerak; menyentuh sambil berbicara dan mengekspresikan gagasan.
6.    Bermain dengan Bersosialisasi
Bergabung dan membaur dengan orang lain
7.    Bermain dengan Kesendirian; bagi siswa yang gemar melakukan segala sesuatu sendirian termasuk dalam belajar.
2.5 Revleksi Terhadap Proses Dan Hasil Pemecahan Masalah
Dalam metode Kognitif Learnings guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing dengan menggunakan media dalam pembelajajaran sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika keadan siswa lebih aktif dari pada guru. Oleh karena itu metode belajar mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran terutama pelajaran agama islam, dimana  pelajaran agama islam ini adalah merupakan pelajaran yang dapat menuntun kita menuju jalan yang baik dan dapat menjadi pedoman kehidupan dunia dan akhirat. Oleh karna itu mungkin metode inilah yang lebih pantas diterapkan dalam pelajaran agama.

Daftar Pustaka
B, Hamzah. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta; Bumi Aksara
Baharuddin, Nur. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta; Ar Ruzz Media
Syah, Muhaimin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung; Remaja Rosdakarya

No comments:

Post a Comment