PENGARUH
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI DI MTs N JABUNG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Teori Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu;
Bapak Imron Rosyidi, M. Th, M. Ed
Disusun oleh;
moh. kamilus zaman
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2011
PENGARUH
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO
DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA PADA
MATA PELAJARAN PAI DI MTs N JABUNG
A. Adanya masalah
Secara sederhana, pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
Kemudian dalam perkembangannya, pendidikan diartikan sebagai bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang
(anak didik) menjadi dewasa. Maksud dewasa dalam hal ini adalah dapat
bertanggung jawab terhadap diri sendiri, baik secara biologis, psikologis, paedagogis,
maupun secara sosiologis.
Untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar dalam sebuah proses
pembelajaran dan tersampaikannya materi secara maksimal, inovasi dalam
penyampaian materi harus dilakukan. Seperti penggunaan media video dalam
penyampaian materi Pendidikan Agama Islam (seperti tata cara sholat, tayamum,
cara memandikan mayat dll.) yang diterapkan di MTs N Jabung Talun Blitar.
B. Eksplorasi dan Analisis Masalah
Dalam
konteks pendidikan, alat dapat diartikan sebagai 1) tindakan-tindakan yang secara
konkret dan tegas dialaksanakan guna menjaga agar proses pendidikan bisa
berjalan dengan lancar dan berhasil, 2) segala perlengkapan yang dipakai dalam
usaha pendidikan, 3) segala sesuatu yang membantu mempermudah terlaksananya
tujuan pendidikan, serta 4) situasi, tindakan-tindakan, atau faktor yang
sengaja dibuat dan digunakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan
tertentu.
Media
video merupakan media yang paling tepat digunakan sebagai alat untuk
menyampaikan sebuah materi, karena di dalam video terdapat tiga unsur yaitu
unsur gambar, unsur gerak, dan unsur suara. Sehingga memungkinkan peserta didik
untuk melakukan penginderaan, perhatian, pengamatan, tanggapan, reproduksi dan
asosiasi, presepsi dan apresepsi, ingatan, fantasi, berfikir, inteligensi, dan
intuisi.
Dan karena setiap peserta didik termasuk juga peserta
didik di MTs N Jabung memiliki konsep diri yang berbeda maka wajar jika muncul
masalah dalam penggunaan media video dalam proses belajar mengajar yang
diterapkan di MTs N Jabung. Adapun semua jenis media yang digunakan dalam
pembelajaran tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa agar
lebih optimal dan perolehan hasil belajar ini sangat dipengaruhi oleh proses
pembelajaran yang berlangsung.
C. Penyajian Masalah
Ada dua komponen konsep diri, komponen kognitif disebut self
image dan komponen afektif disebut self esteem. Komponen kognitif
adalah pengetahuan individu tentang dirinya mencakup pengetahuan “siapa saya”
yang memberikan gambaran tentang diri saya. Gambaran ini disebut citra diri.
Sementara itu, komponen afektif merupakan penilaian individu terhadap dirinya
sendiri yang akan membentuk bagaimana penerimaan terhadap diri dan harga diri
individu.
Data yang diperoleh dari siswa di MTs N Jabung
menunjukkan bahwa penyampaian materi dengan menggunakan media video khususnya
dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat memudahkan para
peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan meskipun mereka memiliki
konsep diri yang berbeda. Sedikitnya jumlah siswa yang merasa kesulitan dalam
menerima materi membuktikan bahwa media video sangat efektif, dengan demikian
penyampaian materi Pendidikan Agama Islam (PAI) akan lebih mudah di pahami dan
diterima oleh siswa.
Media video memang efektif jika digunakan dalam
penyampaian materi pemabelajaran tetapi suatu media pasti memiliki kelebiahan dan
kekurangn, menurut siswa MTs N Jabung ada beberapa kekurangan media video
antara lain:
1.
Perlu
adanya pengulangan dalam penyampaian materi menggunakan media video agar materi
yang disampaikan bisa diterima.
2.
Terkadang
dalam video terdapat kata, gambar, dan gerakan yang tidak langsung dimengerti
oleh peserta didik.
3.
Video
bisa menjadikan suasana kelas tidak kondusif, jika terdapat gerakan atau
kata-kata dalam video yang dianggap lucu oleh peserta didik.
4.
Terdapat
video yang rusak dan terkadang alat pemutar video mengalami gangguan.
Masalah diatas adalah masalah utama yang di temui dalam
kegiatan belajar mengajar di MTs N Jabung dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan media video.
D. Pemecahan Masalah
Data
yang diperoleh dari siswa MTs N Jabung terdapat empat masalah utama dalam
penggunaan media video dalam proses belajar mengajar, berikut ini empat masalah
tersebut dan cara penyelesaiaannya.
1.
Perlu
adanya pengulangan dalam penyampaian materi menggunakan media video agar materi
yang disampaikan bisa diterima. Pengulangan memang harus dilakukan dalam
penyampaian materi dengan menggunakan media video agar siswa yang belum
mengerti menjadi mengerti dan siswa yang sudah mengerti menjadi lebih mengerti,
disamping itu seorang pendidik atau guru harus mampu memberi penjelasan
terhadap apa yang telah disampaikan melalui media video dengan kata lain
setelah video selesai diputar maka guru harus menjelaskan kembali apa yang
dimaksud dalam video tersebut.
2.
Terkadang
dalam video terdapat kata, gambar, dan gerakan yang tidak langsung dimengerti
oleh peserta didik. Sama dengan masalah pertama dalam kasus seperti ini seorang
guru harus mampu menjelaskan apa yang dimaksud dalam video tersebut.
3.
Video
bisa menjadikan suasana kelas tidak kondusif, jika terdapat gerakan atau
kata-kata yang dianggap lucu oleh peserta didik. Dalam kasus seperti ini
seorang guru harus mampu mengkondisikan siswa agar tetap fokus terhadap materi,
dengan cara memberi peringatan atau teguran kepada siswanya.
4.
Terdapat
video yang rusak dan terkadang alat pemutar video mengalami gangguan.
Pemeliharaan harus dilakukan agar video atau alat pemutar video tetap
terpelihara dengan baik. Pemeliharan dapat dilakukan dengan cara membersikan
alat-alat tersebut, penyimpanan yang baik dan benar, dan memperbaiki bila
terjadi kerusakan dll.
E. Refleksi terhadap Proses dan Hasil Pemecahan Masalah
Para siswa berpendapat menggunakan media video dalam proses pembelajaran lebih memberikan
pemahaman terhadap materi yang disampaikan dan
membangkitkan rasa keingintahuan, memberikan motivasi, serta rangsangan
kegiatan belajar.
Penggunaan
media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran, media pembelajaran
juga dapat membantu siswa mengingkatkan pemahaman, dan media video paling besar
pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman siswa. Siswa yang
mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa
yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan
mendengarkannya.
Dalam
suatu proses pembelajaran , dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar
dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mengetahui jenis
media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai
aspek lain
yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan
pembelajaran,
jenis
tugas dan respon yang diharapkan siswa menguasai setelah pembelajaran
langsung, dan
konteks pembelajaran termasuk karakteristik
siswa. Meskipun
demikian, dapat dikatakan bahwa
salah satu fungsi
utama media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh tenaga pendidik.
Levie
& Lentsz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya
media visual, yaitu: (1) fungsi atensi (berhubungan dengan perhatian dan
minat), (2) fungsi afektif (mempengaruhi keadaan perasaan dan emosi), (3)
fungsi kognitif (berhubungan dengan keterlibatan kognisi atau proses memperoleh
pengetahuan), (4) fungsi kompensatoris (berhubungan dengan pencarian kepuasan
dan perolehan keseimbangan).
Berdasarkan manfaat tersebut, nampak jelas bahwa media pembelajaran mempunyai andil
yang besar terhadap kesuksesan belajar mengajar. Semakin sadarnya orang akan media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Perubahan
dari sebuah sekolah untuk menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan
secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap
informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan
secara luas. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta di ketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Karena belajar memang adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang.
DAFTAR PUSTAKA
Ghufron, M. Nur dan Risnawita S, Rini.
April 2010. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Nurul Yaqin, M. Zubad. Juli 2009. Al-Quran
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia (Upaya Mencetak Anak Didik yang
Islami). Malang: UIN-Malang Press.
Gene L,
Wikison. 1984. Media dalam Pembelajaran (Penelitian Selama
60 Tahun). Jakarta: CV Rajawali.
No comments:
Post a Comment