moh. Kamilus Zaman SPd.I
Manajemen Pemasaran Sekolah Sebagai Salah Satu Kunci
Kunci keberhasilan Persaingan Sekolah
(Henry sumurung
octavian, SE.,M.M.)
Saat ini istilah efektif dan efisien merupakan istilah yang sering
digunakan sehubungan dengan pola persaingan yang semakin ketat. Tidak
terkecuali dunia pendidikan termasuk sekolah merasakan tuntutan kondisi
lingkungan tersebut. Sekolah sebagian
lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk
semakin meningkatkan kepuasan pelanggan karena pendidikan merupakan proses yang
sirkuler yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan.insiatif sekolah dimulai
dari mencari mencari tahu (riset pasar) kondisi pasar pendidikan. Dari berbagai
macam segmen yang ada dipasar, selanjutnya sekolah menetapkan strategi
pemasaran yang sesuai dengan pasar sasaran.
Dalam kondisi kritis multidimensi yang berkepanjangan, pendidikan
telah menarik perhatian berbagai pihak setelah bergeser menjadi salah satu pos
pengeluaran yang semakin besar dan memberatkan di sebagian besar masyarakat.
Tingginya biaya pendidikan merupakan konsekuensi dari meningkatnya biaya
ditambah lagi dengan berkurangnya kemampuan para penyandang dana pendidikan.
Pendidikan yang mahal akan semakin menjadi relatif ketika kita
melihat dari sudut pandang yang berbeda. Apabila pendidikan dianggap sebagai
suatu bentuk investasi yang akan memberikan suatu benefit di masa mendatang
maka tidak akan terjadi penempatan biaya pendidikan dalam skala prioritas
terakhir atau berada di bawah pengeluaran-pengeluaran yang konsumtif.
Bermunculnya sekolah-sekolah baru menimbulkan fenomena dalam dunia
kependidikan.
Visi dan misi sekolah dengan pendekatan situsional akan seringkali
disalahartikan oleh masyarakat. Pengelolaan sekolah memainkan peranan yang
penting dan menentukan keberlangsungan serta perkembangan sekolah itu dimasa
yang akan datang. Bagaimana sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan dikelola
serta strategi yang bagaimana diperlukan perlu dibahas lebih lanjut.
1.
Manajemen sekolah
Sebagai salah satu kompenen utama dalam sistem pendidikan, sekolah
sudah selayaknya memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia (SDM). Pengelolaan
pendidikan bemutu tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen secara umum yaitu
: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing)
dan pengendalianm (controlling). Fungsi-fungsi manajerial efektif dan efisien,
dimana pimpinan (kepala sekolah) secara khusus merupakan orang yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
Manajemen sekolah berbasis kualitas (quality Education) merupakan
dasar efektivitas dari segala keberhasilan program-program sekolah. Pendidikan
yang bermutu merupakan standar kesesuaian tampilan (performance) terhadap
atribut-atribut yang dianggap penting oleh para pelanggan/pengguna jasa
pendidikan.
Gambar 1 : proses sirkuler pendidikan
Keterangan :
A.
Lembaga Pendidikan / Sekolah
B.
Jasa Kependidikan
C.
Pelanggan Primer (Peserta Didik)
D.
Pelanggan Tersier (Dunia usaha, Lembaga Study Lanjutan masyarakat,
pemerintah)
|
|||||
|
|
|
|
2.
Strategi Pengelolaan sekolah
Masyarakat mengharapkan sekolah dapat memberikan penyediaan pelayanan
pendidikan secara maksimal. Harapan yang besar pada sekolah memerlukan energi
yang besar. Untuk itu diperlukan banyak dukungan dari berbagai pihak. Di
negara-negara maju, perlakuan khusus kepada lembaga yang menyelenggarakan
pendidikan umum sudah sangat kondusif. Tentunya tidak terlepas dari kemampuan
pemerintahannya. Sekolah dalam menjalankan kegiatan pendidikan sangat
tergantung kepada tiga jenis sumber pemasukan keuangan, yaitu :
a.
Pemilik organisasi
b.
Masyarakat pengguna
c.
Pihak ketiga
Dalam kondisi tertentu, sekolah-sekolah yang mempunyai keterbatasan
sumber daya yang dimiliki, maka strategi alliances merupakan jawaban dalam
meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan. Strategi alliance merupakan
bentuk kerja sama dengan lembaga lain yang paling aman dijalankan dibandingkan
metode kerjasama lainnya, ketika identitas organisasi tersebut masih terjaga.
Hal ini sangat logis ketika kompetensi dan kolaborasi antar lembaga pendidikan
akan menjadi semakin dinamis, maka untuk materi-materi tertentu (seperti
ketrampilan dan seni), sekolah dapat bekerjasama dengan mitra yang kompeten.
Manajemen pamasaran sekolah
Kotler mendefinisakan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan
manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain. Langkah–langkah kegiatan dalam mengelola pemasaran sekolah yaitu :
1.
Identifikasi pasar
Tahapan pertama dalam pemasaran sekolah adalah mengidentifikasi dan
menganalisis pasar. Dalam tahapan ini perlu dilakukan suatu penelitian/ riset
pasar untuk mengetahui kondisi dan ekspektasi pasar termasuk atribut-atribut
pendidikan yang menjadi kepentingan konsumen pendidikan.
2.
Segmentasi pasar dan positioning
Penentuan target pasar merupakan langkah selanjutnya dalam
pengelolaan masalah pemasaran sekolah. Dalam pasar yang sangat beragam
karakternya, perlu ditentukan atribut-atribut apa yang menjadi kepentingan
utama bagi pengguna pendidikan. Secara umum pasar dapat dipilah berdasarkan
karakteristik demografi, geografi, psikografi maupun perilaku. Dengan demikian
sekolah akan lebih mudah menentukan strategi pemasaran sehubungan dengan
karakteristik dan kebutuhan pasar.
3.
Diferensiasi produk
Melakukan diferensiasi merupakan cara yang efektif dalam mencari
perhatian pasar. Dari banyaknya sekolah yang ada, orangtua siswa akan kesulitan
untuk memilih sekolah anaknya dikarenakan atribut-atribut kepentingan antar
sekolah semakin standar. Sekolah hendaknya dapat memberikan tekanan yang
berbeda dari sekolah lainnya dalam bentuk-bentuk kemasan yang menarik seperti
logo dan slogan. Fasilitas internet mungkin akan menjadi standar, namun jaminan
internet yang aman dan bersih akan menarik perhatian orang tua.
4.
Komunikasi pemasaran
Akhirnya pengelola sekolah hendaknya dapat mengkomunikasikan
pesan-pesan pemasaran sekolah yang diharapkan pasar. Sekolah sebagai lembaga
ilmiah akan lebih elegan apabila bentuk-bentuk komunikasi disajikan dalam bentuk
/ format ilmiah seperti menyelenggarakan kompetisi bidang study, forum ilmiah/
seminar dan yang paling efektif adalah publikasi prestasi oleh media independen
seperti berita dalam media massa.
Organisasi pendidikan hendaknya memiliki sistem
pengelolaan/manajemen yang dapat memaksimalkan atribut-atribut yang dianggap
pasar sebagai atribut yang penting dalam sebuah institusi pendidikan. Sehingga
konsep pemasaran pendidikan yang berwawasan jasa/produk pelayanan akan
berkembang menjadi konsep pemasaran pendidikan yang berorientasi pasar bahkan
berwawasan masyarakat
|
|||||||||||||
|
|||||||||||||
|
Gambar 2. Konsep
pemikiran pengelolaan pemasaran sekolah
Langkah strategi
selanjutnya adalah bagaimana pelayanan sekolah dapat terlihat sebagai apa yang
diharapkan konsumen. Kesenjangan yang sering terjadi adalah adanya perbedaan
persepsi kualitas maupun atribut jasa pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian
terhadap organisasi jasa, termasuk sekolah, didapati beberapa ciri-ciri
organisasi jasa yang baik yaitu memiliki :
a.
Konsep strategis yang memiliki fokus kepasa konsemen
b.
Komitmen kualitas dari manajemen puncak
c.
Penetapan standar yang tinggi
d.
Sistem untuk memonitor kinerja jasa
e.
Sistem untuk memuaskan keluhan pelanggan
f.
Memuaskan karyawan sama dengan pelanggan
Daftar pustaka :
online tgl 23-9-2011 (08.16)
No comments:
Post a Comment