MOH.KAMILUS ZAMAN SPD.I
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang Masalah
Dalam membentuk sekolah yang unggul,
diperlukan manajemen strategik yang unggul pula. Manajemen strategik adalah
suatu cara untuk mengendalikan organisasi, dalam hal ini sekolah secara efektif
dan efesien, sampai kepada implikasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga
tujuan dan sasarannya tercapai. Sasaran manajemen strategik adalah
meningkatkan: (1) Kualitas sekolah; (2) Efisiensi penganggaran; (3)
Penggunaan sumberdaya; (4) Kualitas evaluasi program dan pementauan
kinerja; serta (5) Kualitas pelaporan. Menurut David dalam Akdon (
2007 : 79 ), aspek penting dalam manajemen strategik adalah perumusan strategi
(Strategy Formulation), implementasi strategi (Strategy
Implementation), dan evaluasi strategi (Strategy Evaluation).
Prinsip dalam manajemen strategik
adalah adanya perumusan strategi yang mencerminkan keinginan dan tujuan sekolah
yang sesungguhnya, adanya implikasi strategi yang menggambarkan cara mencapai
tujuan (secara teknis strategi implementasi mencerminkan kemampuan sekolah dan
alokasinya termasuk dalam hal ini adalah alokasi keuangan), serta strategi
evaluasi yang mampu mengukur, mengevaluasi, dan memberikan umpan balik kinerja
sekolah.
Perumusan strategi sangat penting
untuk dilaksanakan karena adanya keterbatasan yang dihadapi oleh suatu sekolah,
misalnya keterbatasan dana dan kemampuan jika dibandingkan dengan tujuan-tujuan
yang diinginkan sehingga perlu disusun strategi yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan sekolah sesuai dengan kemampuan sekolah. Kegiatan utama dalam
perumusan strategi adalah pembuatan tujuan yang rasional. Rasionalitas ini
dalam perkembangannya semakin komplek karena pesatnya perkembangan lingkungan
dimana sekolah itu berada. Perkembangan lingkungan ini menuntut organisasi
untuk selalu melakukan perubahan kearah perbaikan untuk mempertahankan
eksistensinya. Kemampuan internal sekolah dan tuntutan perubahan eksternal
merupakan dua komponen utama yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan
strategik. Perumusan strategis yang realitas dan up-to-date adalah dua tuntutan
yang harus dijawab dalam pembuatannya.
Realitas dalam arti bahwa
perencanaan tersebut menunjukkan dengan jelas kemampuan dan tujuan yang akan
dicapai dan bagaimana sekolah ingin mencapai tujuan tersebut. Up-to-date
dalam arti meskipun strategi ini dibuat dalam jangka waktu tertentu (panjang,
menengah, dan pendek), namun selalu efektif dan tepat dengan perkembangan
lingkungan (antisipasi terhadap perubahan lingkungan) sehingga mampu
memaksimalkan keunggulan kompetetif dan meminimalkan keterbatasan. Dan salah
satu cara untuk mewujudkan keberhasilan tersebut adalah dengan adanya penguatan
visi, misi, dan tujuan dalam manajemen sekolah tersebut.
I.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa permasalahan akan dibahas pada makalah
ini, yaitu:
1.
Apa yang
dimaksud dengan visi dan bagaimana perumusannya ?
2.
Apa yang
dimaksud dengan misi dan bagaimana perumusanya ?
3.
Apa yang
dimaksud dengan tujuan ?
4.
Bagaimana
penguatan visi, misi dan tujuan dalam manajemen sekolah yang unggul ?
I.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui visi dan perumusannya
2. Untuk mengetahui misi dan
perumusannya
3. Untuk mengetahui tujuannya
4. Untuk menegetahui bagaimana
penguatan visi, misi dan tujuan dalam manajemen sekolah unggul
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Definisi Visi
Langkah awal dalam perumusan
strategi adalah penetapan visi. Visi merupakan gambaran tentang masa depan
(future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu . Visi
harus dapat memberi kepekaan yang kuat tentang area fokus bisnis. Hal ini lebih
lanjut diungkapkan oleh Hax dan Majluf dalam Akdon (2007 : 95), bahwa visi
adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:
1.
Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.
2.
Memperlihatkan
framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia
organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).
Pernyataan visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema yang
mempersatukan semua unit dalam sekolah, menjadi media komunikasi dan motivasi
semua pihak, serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi sekolah.
Setiap sekolah harus memiliki visi. Visi
sekolah adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah dan digunakan
untuk memandu perumusan misi sekolah. Dengan kata lain, visi adalah pandangan
jauh kedepan ke mana sekolah akan dibawa. Visi juga merupakan gambaran masa
depan yang diinginkan sekolah, agar sekolah yang bersangkutan dapat menjamin
kelangsungan hidup dan perkembangannya.[2]
Kriteria-kriteria
pembuatan visi meliputi:
1.
Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin
diwujudkan.
2.
Visi dapat memberikan arahan mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan
kinerja yang baik.
3.
Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.
4.
Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
5.
Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
Suatu visi akan
menjadi realistik, dapat dipercaya, menyakinkan, serta mengandung daya tarik,
maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan semua stakeholders. Selain
keterlibatan semua pihak, visi perlu secara intensif dikomunikasikan kesemua
anggota sekolah sehingga mereka merasa sebagai pemilik visi tersebut. Selain
itu visi dibuat dalam kalimat yang singkat agar mudah diingat dan dijadikan
komitmen.
Hakikat Visi
yaitu :
a.
Searti
dengan tujuan,sasaran dan hasil
b.
Wujudnya
lebih baik dari sekarang
c.
Masa depan
:mungkin 25, 10, 5 ....atau 3 tahun yang akan datang
d.
Bersifat
logis dan realistis (mungkin tercapai)
e.
Menggambarkan
: pertumbuhan, perkembangan dan inovasi
f.
Berkenaan
dengan kepentingan bersama
Karakteristik
visi
a.
Harus sesuai
dengan semangat zaman dan spirit sekolah/ madrasah
b.
Harus
menggambarkan sosok sekolah/madrasah idaman
c.
Harus mampu
menjelaskan arah dan tujuan sekolah/madrasah
d.
Harus mampu
membangkitkan antusias dan komitmen dalam merealisasikan visi sekolah atau madrasah
e.
Harus mampu
jadi panduan strategis sekolah/madrasah, dan menjadi sosok sekolah/madrasah
idaman masa depan
Menurut
Edwin A. Locke, dalam “ Esensi Kepemimpinan”, karakteristik kata/kalimat yang
digunakan dalam menyusun visi adalah ringkas, jelas,sederhana, gampang
dipahami, menantang, stabil, berorientasi masa depan, dan disukai/diinginkan
orang banyak.[3]
Contoh Visi:
MENJADIKAN SMA
DARUNNAJAH WONOSOBO SEBAGAI SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL YANG BERWAWASAN
LINGKUNGAN TAHUN 2011
Indikator:
1.
Unggul dalam
disiplin
2.
Unggul dalam
keagamaan/berakhlak mulia
3.
Unggul dalam
KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
4.
Unggul dalam
perolehan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) (output)
5.
Unggul dalam
memenangkan persaingan UMPT (Outcome)
6.
Unggul dalam
Lomba Karya Ilmiah Remaja
7.
Unggul dalam
lomba Olimpiade Sains
8.
Unggul dalam
Lomba Kreatifitas Siswa
9.
Unggul dalam
Penguasaan Bahasa Inggris
10. Unggul dalam
Penguasaan Teknologi Informasi
11.2 Definisi Misi
Visi yang telah kita peroleh harus kita terjemahkan kedalam guidelines yang lebih
pragmatis dan kongkrit yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan
strategi dan aktivitas dalam sekolah. Untuk hal itu dibutuhkan misi. Pernyataan
dalam misi lebih tajam dan lebih detail jika dibandingkan dengan visi.
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai oleh organisasi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang. Pernyataan misi
mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan yang akan ditawarkan yang sangat
diperlukan oleh masyarakat untuk pencapaian misi.
Pernyataan misi
memperlihatkan tugas utama yang harus dilakukan sekolah dalam mencapai tujuan
sekolah. Dalam pernyataan misi terkandung definisi yang jelas tentang pekerjaan
atau tugas pokok yang diemban suatu sekolah dan yang diinginkan dalam kurun
waktu tertentu. Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting
eksistensi sekolah, karena misi mewakili alasan dasar untuk berdirinya sekolah.
Banyak sekolah gagal karena pernyataan misi yang dirumuskan hanya memperhatikan
kepentingan dirinya sendiri dan mengabaikan kepentingan masyarakat pelanggan
maupun stakeholder. Oleh karena itu, misi harus jelas menyatakan kepedulian
organisasi terhadap kepentingan pelanggan.[4]
Pernyataan misi
harus:
1. Menunjukkan
secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang
kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
3. Mengandung
partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti
organisasi tersebut.
Pernyataan misi
yang jelas akan memberi arahan jangka panjang sehingga memberikan stabilitas
manajemen sekolah. Misi berubah apabila kehendak sekolah berubah atau karena
adanya validasi langkah/komponen manajemen strategik yang lain. Pernyataan misi
mencerminkan tentang segala sesuatu untuk mencapai visi.
Kriteria
pembuatan misi meliputi:
1.
Penjelasan tentang layanan yang ditawarkan yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat.
2.
Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
3.
Kualitas pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan
masyarakat.
4.
Penjelasan aspirasi layanan yang diinginkan pada masa datang juga manfaat
dan keuntungan bagi masyarakat dengan pelayanan yang tersedia.
Hakekat misi yaitu:
a. Semakna dengan usaha, kegiatan dan tindakan yang
strategis
b.
Merupakan
tugas satuan/bagian organisasi yang mendukung tugas organisasi
Karakteristik
misi :
a.
Menggambarkan
upaya mewujudkan misi
b.
Menunjukkan
arah dan tujuan organisasi
c.
Menunjukkan
output organisasi, bai pelayanan,jasa maupun produk
d.
Menunjukkan
sifat tugas : kordinasi, pengaturan, pembinaan atau pengawasan
Perumusan
misi :
a.
Meyakini
kebenaran dan ketetapan misi
b.
Mengkaji dan
menganaisis dengan teliti kelengkapan tugas organisasi
c.
Melibatkan
semua satuan kerja/bagian organisasi
d.
Menerjemahkan
visi organisasi pada kurun waktu tertentu
e.
Merumuskan
dengan pernyataan spesifik dan tegas
f.
Menyatakannya
secara tertulis
g.
Memuat hal-hal
yang bersifat pokok-pokok
Contoh Misi:
1.
Menerapkan disiplin tinggi dalam segala kegiatan
2.
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
budaya bangsa
3.
Menerapkan pelaksanaan evaluasi atau penilaian hasil belajar
secara konsisten dan berkesinambungan
4.
Mengoptimalkan pembinaan dalam pembuatan karya tulis ilmiah
5.
Mengoptimalkan pembinaan secara insentif guna menghadapi persaingan
dalam era globalisasi
6.
Menerapkan penggunaan bahasa Inggris dalam komunikasi antar warga sekolah
7.
Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi
II.3 Tujuan
Dalam kerangka
pikir manajemen strategik, tujuan harus merupakan target-target yang bersifat
kuantitatif dari suatu sekolah. Pencapaian tujuan merupakan ukuran dari
keberhasilan kinerja faktor-faktor kunci keberhasilan suatu sekolah. Oleh
karena itu tujuan merupakan bagian integral dalam sistem strategi managemen
yang didalamnya mengandung usaha untuk melaksanakan suatu tindakan. Untuk itu
tujuan harus menegaskan tentang apa (what) yang secara khusus harus dicapai dan
kapan (when). Pencapain tujuan dapat menjadi tolak ukur untuk menilai kinerja
sekolah. Tujuan organisasi (sekolah) pada dasarnya untuk jangka panjang yang
harus diselesaikan selama waktu itu dan akan mengarahkan kinerja harian sekolah.
Tujuan merupakan “apa” yang akan
dicapai/dihasilkan oleh sekolah yang bersangkutan dan”kapan” tujuan akan
dicapai. Visi dan misi terkait jangka panjang, sedangkan tujuan dikaitkan
dengan jangka waktu menengah.. dengan demikian, tujuan pada dasarnya merupakan
tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi yang telah dicanangkan .
Kriteria Tujuan:
1.
Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan visi dan misi.
2.
Pencapaian
tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi misi, program dan sub
program sekolah.
3.
Tujuan akan
menjangkau hasil-hasil penilaian lingkungan internal/eksternal dan yang
diprioritaskan serta mungkin dikembangkan dalam merespon isu-isu strategik.
4.
Tujuan
cenderung tidak berubah kecuali terjadi penggeseran lingkungan atau dalam hal isu
strategik hasil yang diinginkan telah tercapai.
5.
Tujuan
biasanya secara relatif berjangka panjang, yaitu sekurang-kurangnya tiga tahun
atau lebih.
6.
Tujuan harus
mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan saat ini dengan yang diinginkan.
8.
Tujuan
menggambarkan arah yang jelas dari organisasi, program dan sub program, tetapi
belum menetapkan ukuran-ukuran spesifik atau strategi.
9.
Tujuan harus
menantang.
III.4 Penguatan
Visi, Misi, dan Tujuan dalam Manajemen Sekolah yang Unggul
Sekolah unggul
yaitu sekolah yang didasarkan atas keyakinan bahwa
siswa, apa pun etnis, status ekonomi, dan jenis kelaminnya, akan mampu
belajar sesuai dengan tuntutan kurikulum. Pendekatan yang ditempuh adalah perencanaan secara kolaboratif antara guru, administrator, orang tua, dan masyarakat. Data prestasi siswa dijadikan basis untuk perbaikan sistem secara berkelanjutan. Jadi dengan kata lain sekolah unggulan adalah sekolah yang mampu membawa setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur dan mampu ditunjukkan prestasinya tersebut. Sekolah yang unggul memiliki sejumlah korelat atau ciri sebagai berikut.[7]
siswa, apa pun etnis, status ekonomi, dan jenis kelaminnya, akan mampu
belajar sesuai dengan tuntutan kurikulum. Pendekatan yang ditempuh adalah perencanaan secara kolaboratif antara guru, administrator, orang tua, dan masyarakat. Data prestasi siswa dijadikan basis untuk perbaikan sistem secara berkelanjutan. Jadi dengan kata lain sekolah unggulan adalah sekolah yang mampu membawa setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur dan mampu ditunjukkan prestasinya tersebut. Sekolah yang unggul memiliki sejumlah korelat atau ciri sebagai berikut.[7]
Pertama, visi dan
misi sekolah yang jelas. Mayoritas sekolah kita belum
mampu dan memang tidak diberdayakan untuk mampu mengartikulasikan visi
dan misinya. Untuk mengimplementasikan visi dan misi sekolah ada sejumlah langkah yang harus ditempuh, yaitu: (1) pahami kultur sekolah, (2) hargai profesi guru, (3) nyatakan apa yang kita hargai, (4) perbanyak unsur yang kita hargai, (5) lakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, (6) buat menu kegiatan bukan mandat, (7) gunakan birokrasi untuk memudahkan bukan untuk mempersulit, dan (8) buatlah jejaring (networking) seluas mungkin.
mampu dan memang tidak diberdayakan untuk mampu mengartikulasikan visi
dan misinya. Untuk mengimplementasikan visi dan misi sekolah ada sejumlah langkah yang harus ditempuh, yaitu: (1) pahami kultur sekolah, (2) hargai profesi guru, (3) nyatakan apa yang kita hargai, (4) perbanyak unsur yang kita hargai, (5) lakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, (6) buat menu kegiatan bukan mandat, (7) gunakan birokrasi untuk memudahkan bukan untuk mempersulit, dan (8) buatlah jejaring (networking) seluas mungkin.
Kedua, komitmen tinggi
untuk unggul. Staf administrasi, guru, dan kepala
sekolah memiliki tekad yang mendidih untuk menjadikan sekolahnya sebagai
sekolah unggul dalam segala aspek, sehingga semua siswa dapat menguasai
materi pokok dalam kurikulum. Semuanya memiliki potensi untuk
berkontribusi dalam proses pendidikan. Komitmen ini adalah energi untuk
mengubah budaya konvensional (biasa-biasa saja) menjadi budaya unggul.
sekolah memiliki tekad yang mendidih untuk menjadikan sekolahnya sebagai
sekolah unggul dalam segala aspek, sehingga semua siswa dapat menguasai
materi pokok dalam kurikulum. Semuanya memiliki potensi untuk
berkontribusi dalam proses pendidikan. Komitmen ini adalah energi untuk
mengubah budaya konvensional (biasa-biasa saja) menjadi budaya unggul.
Ketiga,
kepemimpinan yang mumpuni. Kepala sekolah adalah “pemimpin dari pemimpin”
bukan “pemimpin dari pengikut.” Artinya selain kepala sekolah adalah pemimpin
dalam lingkup kewenangannya sehingga tercipta proses pengambilan keputusan
bersama (shared decision making). Komunikasi terus-menerus dilkukan antara
kepala sekolah dan para guru untuk memahami budaya dan etos sekolah yang yang
diimpikan lewat visi sekolah itu. Bila tidak dikomunikasikan terus-menerus,
visi itu akan mati sendiri.
Keempat, kesempatan untuk belajar
dan pengaturan waktu yang jelas. Semua guru mengetahui apa yang mesti
diajarkan. Alokasi waktu yang memadai dan penjadwalan yang tepat sangat
berpengaruh bagi kualitas pengajaran. Dalam hal ini perlu dijaga keseimbangan
antara tuntutan kurikulum dengan ketersediaan waktu. Mengajar yang berkualitas
memiliki ciri sebagai berikut: (1) organisasi pembelajaran yang efisien, (2)
tujuan yang jelas, (3) pelajaran yang terstruktur, dan (4) praktik mengajar
yang adaptif dan fleksibel.
Kelima, lingkungan
yang aman dan teratur. Sekolah unggul bersuasana
tertib, bertujuan, serius, dan terbebas dari ancaman fisik atau psikis,
tidak opresif tetapi kondusif untuk belajar dan mengajar. Siswa diajari
agar berperilaku aman dan tertib melalui belajar bersama (cooperative
learning), menghargai kebinekaan manusiawi, serta apresiasi terhadap
nilai-nilai demokratis. Banyak penelitian menunjukkan bahwa suasana
sekolah yang sehat berpengaruh positif terhadap produktivitas, semangat
kerja, dan kepuasan guru dan siswa.
tertib, bertujuan, serius, dan terbebas dari ancaman fisik atau psikis,
tidak opresif tetapi kondusif untuk belajar dan mengajar. Siswa diajari
agar berperilaku aman dan tertib melalui belajar bersama (cooperative
learning), menghargai kebinekaan manusiawi, serta apresiasi terhadap
nilai-nilai demokratis. Banyak penelitian menunjukkan bahwa suasana
sekolah yang sehat berpengaruh positif terhadap produktivitas, semangat
kerja, dan kepuasan guru dan siswa.
Keenam, hubungan
yang baik antara rumah dan sekolah. Para orang tua
memahami misi dan visi sekolah. Mereka diberi kesempatan untuk berperan
dalam program demi tercapainya visi dan misi tersebut. Dengan demikian,
sekolah tidak hanya mendidik siswa, tetapi juga orang tua sebagai anggota
keluarga sekolah yang dihargai dan dilibatkan.
memahami misi dan visi sekolah. Mereka diberi kesempatan untuk berperan
dalam program demi tercapainya visi dan misi tersebut. Dengan demikian,
sekolah tidak hanya mendidik siswa, tetapi juga orang tua sebagai anggota
keluarga sekolah yang dihargai dan dilibatkan.
Ketujuh, monitoring
kemajuan siswa secara berkala. Kemajuan siswa
dimonitor terus- menerus dan hasil monitoring itu dipergunakan untuk
memperbaiki perilaku dan performansi siswa dan untuk memperbaiki kurikulum
secara keseluruhan. Penggunaan teknologi, khususnya komputer memudahkan
dokumentasi hasil monitoring secara terus- menerus.
dimonitor terus- menerus dan hasil monitoring itu dipergunakan untuk
memperbaiki perilaku dan performansi siswa dan untuk memperbaiki kurikulum
secara keseluruhan. Penggunaan teknologi, khususnya komputer memudahkan
dokumentasi hasil monitoring secara terus- menerus.
Model sekolah unggul seperti
digambarkan di atas akan berwujud bila
sekolah tidak eksklusif bak menara gading, tetapi tumbuh sebagai bagian
dari masyarakat sehingga memiliki kepekaan terhadap nurani masyarakat (sense of community). Dalam masyarakat setiap individu berhubungan dengan individu lain, dan masing-masing memiliki potensi dan kualitas yang dapat disumbangkan pada sekolah. Dan juga dengan adanya penguatan visi, misi, dan tujuan dalam manajemen sekolah tersebut agar terwujud sekolah yang unggul.[8]
sekolah tidak eksklusif bak menara gading, tetapi tumbuh sebagai bagian
dari masyarakat sehingga memiliki kepekaan terhadap nurani masyarakat (sense of community). Dalam masyarakat setiap individu berhubungan dengan individu lain, dan masing-masing memiliki potensi dan kualitas yang dapat disumbangkan pada sekolah. Dan juga dengan adanya penguatan visi, misi, dan tujuan dalam manajemen sekolah tersebut agar terwujud sekolah yang unggul.[8]
BAB III
KESIMPULAN
Langkah awal dalam perumusan
strategi (Strategy Formulation) adalah penetapan visi. Visi merupakan
gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun
waktu tertentu. Kriteria-kriteria pembuatan visi meliputi:
1.
Visi bukanlah fakta, tetapi
gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan.
2.
Visi dapat memberikan
arahan mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja yang baik.
3.
Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.
4.
Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
5.
Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
Visi yang telah
kita peroleh harus kita terjemahkan kedalam guidelines yang lebih pragmatis dan
kongkrit yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan strategi dan
aktivitas dalam organisasi (sekolah). Untuk hal itu dibutuhkan misi. Pernyataan
dalam misi lebih tajam dan lebih detail jika dibandingkan dengan visi. Misi
adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai oleh organisasi sekolah
bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang. Kriteria
pembuatan misi meliputi:
1.
Penjelasan tentang layanan yang ditawarkan yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat.
2.
Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
3.
Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang
meyakinkan masyarakat.
4.
Penjelasan aspirasi layanan yang diinginkan pada masa datang juga manfaat
dan keuntungan bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia.
Tujuan
merupakan bagian integral dalam sistem strategi manajemen yang didalamnya
mengandung usaha untuk melaksanakan suatu tindakan. Untuk itu tujuan harus
menegaskan tentang apa (what) yang secara khusus harus dicapai dan kapan
(when). Pencapaian tujuan dapat menjadi tolak ukur untuk menilai kinerja
organisasi sekolah.
Dalam membentuk
sekolah yang unggul, diperlukan manajemen strategik yang unggul pula. Ada
beberapa faktor yang harus dicapai bila suatu sekolah dapat dikategorikan
sebagai sekolah yang unggul, yaitu:
Pertama, visi dan
misi sekolah yang jelas.
Kedua, komitmen
tinggi untuk unggul.
Ketiga,
kepemimpinan yang mumpuni.
Keempat, kesempatan
untuk belajar dan pengaturan waktu yang jelas.
Kelima, lingkungan
yang aman dan teratur.
Keenam, hubungan
yang baik antara rumah dan sekolah.
Ketujuh, monitoring kemajuan siswa
secara berkala.
Model sekolah
unggul seperti digambarkan di atas akan berwujud bila
sekolah tidak eksklusif bak menara gading, tetapi tumbuh sebagai bagian
dari masyarakat sehingga memiliki kepekaan terhadap nurani masyarakat (sense of community). Dan juga dengan adanya penguatan visi, misi, dan tujuan dalam manajemen sekolah tersebut.
sekolah tidak eksklusif bak menara gading, tetapi tumbuh sebagai bagian
dari masyarakat sehingga memiliki kepekaan terhadap nurani masyarakat (sense of community). Dan juga dengan adanya penguatan visi, misi, dan tujuan dalam manajemen sekolah tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://Pengertian Visi dan Misi «
MAHASISWA PASCASARJANA SUMBAWA DI YOGYAKARTA.htm
Mulyono.2010.
Manajemen administrasi dan organisasi pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruz Media.
Ismail. Visi
dan Misi Depag . makalah. (Surabaya: Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan
Surabaya).
Mulyasa.2009. "Manajemen
Berbasis Sekolah". Remaja Rosda Karya:Bandung
Manullang. (1990). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
http://Manajemen Sekolah _ sekolah
unggulan.htm
http://PERUMUSAN VISI, MISI, TUJUAN,
DAN PROGRAM SEKOLAH _ hennyhariany _ Komunitas Blogger Unsri.htm
Sutomo, dkk. 2008. Manajemen Sekolah. Semarang
: Unnes Press
[2] Mulyono.2010. Manajemen administrasi dan organisasi pendidikan.
Jogjakarta: Ar-ruz Media.hlm,128
[3] H. Ismail. Visi dan Misi Depag . makalah. (Surabaya: Balai Diklat
Pegawai Teknis Keagamaan Surabaya).hlm.4-5
[8] http://PERUMUSAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN PROGRAM
SEKOLAH _ hennyhariany _ Komunitas Blogger Unsri.htm
No comments:
Post a Comment