Moh.Kamilus Zaman SPd.I
REVIEW
MENGENAI
MANAJEMEN PENDIDIKAN
BERBASIS
SEKOLAH
School-Based
Management -yang berarti manajemen berbasis sekolah- merupakan program penerapan teori manajemen
bisnis modern pada pelaksanaan sistem sekolah. secara konseptual dipandang
sebagai perubahan formal dari aturan penguasa kedalam bentuk bentuk
desentralisasi. Upaya-upaya terdahulu untuk mendesentralisasikan dimaksudkan
untuk menggeser otoritas (kewenangan) dari dewan pendidikan yang besar dan
sentral kepada dewan-dewan pendidikan yang lebih kecil dan lokal untuk
menggantikan satu bentuk birokrasi dengan yang lain. Manajemen berbasis sekolah
mengubah seluruh sistem distrik dan organisasi sekolah, dan merestrukturisasikan
banyak peran di distrik.
Juga
Merupakan suatu pendekatan politik yang popular untuk mendesain ulang yang
memberi para partisipan sekolah lokal, kekuatan untuk mengembangkan sekolah
mereka. Dengan memindahkan wewenang dan manajemen pengambilan keputusan ke para
stakeholder lokal, yang benar-benar berada di ujung tombak, diberdayakan untuk
berbuat sesuatu tentang bagaimana sekolah berperilaku. Konsep ini menyarankan
bahwa individual sekolah-sekolah diberi tanggung jawab penuh untuk
mengembangkan program pendidikan yang dimaksud dalam melayani keburuhan
anak-anak yang memasuki sekolah itu, maka personel sekolah akan mengembangkan
program lebih mantap karena mereka mengenal siswa dan kebutuhannya.
Dari
pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen berbasis sekolah
disentralisasikan untuk memberdayakan partisipan sekolah, agar dapat mengatur
dan membuat keputusan yang paling tepat bagi sekolah itu sendiri dan siapa saja
serta apa saja yang terkait dengannya. Bidang yang didesentralisasi adalah
seluruh bidang yang terkait dengan pendidikan. Antara lain:
·
Pengetahuan
·
Teknologi
·
Kekuasaan
·
Materi
·
Sumber daya
manusia
·
Waktu
·
Biaya
Bullock dan Thomas (1997) mengelompokkan cakupan
desentralisaisi ini agar meliputi:
α Penerimaan: desentralisasi
keputusan mengenai siswa yang dapat diterima di sekolah itu;
α Penilaian: desentralisasi
keputusan mengenai bagaimana siswa dinilai;
α Keuangan: desentralisiasi
keputusan mengenai pengaturan keuangan untuk penerimaan siswa.
Dalam makalah ini penulis menyebutkan alasan-alasan
mengapa manajemen berbasis sekolah diperlukan. Diantranya ialah:
δ
Sekolah
merupakan unit primer dari perubahan,
δ
Mereka, yang
berhadapan langsung dengan siswa, memiliki informasi dan pendapat yang
tepercaya mengenai rencana yang paling bermanfaat bagi kemajuan sekolah,
δ
Kemajuan
memerlukan Wktu sedang sekolah merupakan lembaga terbaik untuk memelihara upaya
bagi kemajuan,
δ
Kepala sekolah
memegang kunci dalam kemajuan sekolah,
δ
Sumber daya
manusia meningkatkan profesionalisasi pengajaran sehingga, pada waktunya, dapat
menhasilkan lulusan yang diharapkan,
δ
Sumber daya
manusia menjaga fokusnya pada prestasi dan tamatan,
δ
Kurikulum
berbasis kompetensi yang segera diberlakukan menganut desentralisasi pendidikan
sehingga daerah atau sekolah memiliki kewenangan yang cukup untuk merancang dan
menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara
mengajar dan menilai keberhasilan proses belajar-mengajar, dan lain sebagainya.
Menurut Wohlstetter dan Mohrman, ada poin-poin yang
diperlukan sebagai upaya agar manajemen berbasis sokelah terlaksana dengan
baik, yaitu:
a)
Pembentukan
banyak tim pembuatan keputusan yang dipimpin guru.
b)
Pemusatan pada
kemajuan yang terus berlanjut dengan pelatihan sekolah secara luas dalam
keterampilan fungsional dan proses, dan juga dalam bidang yang terkait dengan kurikulum
dan pelajaran.
c)
Penciptaan
sistem yang dikembangkan dengan baik untuk berbagai informasi yang berhubungan
dengan unsur-unsur dewan.
d)
Pengembangan
cara-cara pemberian imbalan bagi perilaku staff yang secara efektif diarahkan
pada pencapaian tujuan-tujuan sekolah.
e)
Pemilihan
kepala-kepala sekolah yang dapat memfasilitasi dan me-menej perubahan.
f)
Penggunaan
petunjuk atau pedoman dari distrik, negara atau pusat untuk memusatkan
upaya-upaya reformasi dan mentargetkan prubahan dalam kurikulum dan pelajaran.
Seperti halnya dengan berbagai usaha yang dilakukan
manusia, usaha menerapkan manjemen berbasis sekolah juga mempunyai kendala.
Menurit kedua ahli diatas kendala tersebut ialah:
1) MBS
diadopsi sebagai suatu akhir secara terpisah.
2) Kepala
sekolah bekerja berdasarkan agendanya sendiri, tanpa bantuan untuk mengembangkan
agenda bersama.
3) Kekuatan
pembuatan keputusan dipusatkan pada satu dewan.
4) MBS
dianggap sebagai urusan yang biasa saja.
No comments:
Post a Comment