BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tujuan Pembahasan
Semakin bertambahnya
pemahaman tentang keanekaragaman keyakinan pada seharusnya dapat meningkatkan
kedewasaan masing-masing pemeluknya. Namun hal tersebut malah sebaliknya
keanekaragaman keyakinan itu justru akhir-akhir ini ditanggapi kurang bijak
oleh pemeluk agama. Salah satu penyebab kurangnya keharmonisan tersebut karena
kurang pahamnya mereka tentang isi ajaran agamanya sehingga terkadang perbuatan
yang sekiranya menyakiti pemahaman orang mereka anggap biasa.
Selama ini kita mengetahui bahwa agama samawi
itu ada tiga, yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Ketiga agama ini mempunyai
beberapa persamaan seperti percaya Adam adalah manusia pertama dan nenek moyang
seluruh manusia, Ibrahim adalah seorang nabi, dan kitab suci Taurat sebagai
wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan yang beberapa diantaranya sangat
mendasar.
Tapi disini lebih menitik beratkan pada Yahudi.
Agama yahudi hingga sekarang ini banyak sekali kontroversi tentang ajaran agama
yahudi, mengenai pernyataan-pernyataan doktrin yang kurang disetujui oleh
pemeluk-pemeluk agama lain. Yang mana dari sekian banyak buku menyebutkan
tentang doktrin-doktrin yang kurang patut dipergunakan dan juga bahwa Yahudi
sebenarnya bukanlah nama suatu agama, tetapi nama suatu bangsa, yaitu bangsa
Yahudi; yang biasa juga disebut dengan bangsa Israil atau Ibrani. Sebenarnya
merupakan kelanjutan ajaran kewahyuan yang pernah diturunkan oleh Tuhan kepada
nabi Ibrahim.
Saat ini, sedikit demi sedikit ajaran Taurat itu
luntur disebabkan oleh kesombongan bangsa Yahudi itu sendiri sebagaimana yang
telah di Nash dalam al-Qur’an surat An-Nisa’: 46
z`ÏiB tûïÏ%©!$# (#rß$yd tbqèùÌhptä zNÎ=s3ø9$# `tã ¾ÏmÏèÅÊ#uq¨B tbqä9qà)tur $oY÷èÏÿx $uZø|Átãur ôìoÿô$#ur uöxî 8ìyJó¡ãB $uZÏãºuur $Cs9 öNÍkÉJt^Å¡ø9r'Î/ $YY÷èsÛur Îû ÈûïÏd9$# 4 öqs9ur öNåk¨Xr& (#qä9$s% $oY÷èÏÿx $uZ÷èsÛr&ur ôìoÿô$#ur $tRóÝàR$#ur tb%s3s9 #Zöyz öNçl°; tPuqø%r&ur `Å3»s9ur ãNåks]yè©9 ª!$# ÷L¿eÌøÿä3Î/ xsù tbqãYÏB÷sã wÎ) WxÎ=s% ÇÍÏÈ
Yaitu orang-orang
Yahudi, mereka mengubah Perkataan dari tempat-tempatnya. mereka berkata :
"Kami mendengar", tetapi Kami tidak mau menurutinya. dan (mereka
mengatakan pula) : "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar
apa-apa. dan (mereka mengatakan) : "Raa'ina"[305], dengan
memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan :
"Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami",
tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk
mereka, karena kekafiran mereka. mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat
tipis.
Dari banyaknya keterangan yang ada, tidak
sedikit dari kita bingung dan kurang paham dengan masalah ini. Oleh sebab itu
sebelum membahas lebih jauh tentang agama Yahudi, alangkah baiknya jika kita
lebih dulu mengetahui asal-usul agama tersebut serta segala sesuatu yang
berhubungan dengan agama itu.
- Alasan
Diharapkan dengan adanya
penulisan makalah ini nantinya dapat memberikan kita informasi yang belum
diketahui dan selanjutnya dapat digunakan dalam kehidupan beragama. Sehingga
konflik-konflik atas nama SARA bisa diminimalisir.
BAB II
TINJAUAN UMUM
A.
Sejarah
Yahudi
Sejarah Yahudi berasal dari
nabi Ibrahim yang dilahirkan dan tumbuh di negeri Babilonia, suatu
negeri yang pada saat itu penduduknya melakukan berbagai bentuk kemusyrikan,
seperti menyembah batu, berhala dan bintang. Dengan adanya keadaan yang
demikian maka Allah mengutus Ibrahim ditengah-tengah mereka dengan memberikan
sebuah perjanjian, yang sering disebut dengan “Perjanjian Ibrahim dengan
Tuhan.” Dalam perjanjian tersebut dijelaskan prinsip-prinsip tentang kehidupan
yang benar, dan bilamana janji-janji itu dipenuhi, Tuhan akan memberikan
pahala, baik di dunia maupun di akhirat. Misalnya Tuhan akan memberikan tanah
kana’an yang subur untuk anak cucu Ibrahim. Setelah keberhasilan Ibrahim dalam
memenuhi perjanjian pada Tuhan, menurut para ahli dari sinilah silsilah
keturunan Yahudi itu berkembang serta agama yang dibawanya merupakan dari
keturunan Ishaq, salah satu putra dari nabi Ibrahim.
Kemudian diteruskan oleh Ya’kub. Dari kedua belas putra Ya’kub, yang paling
banyak keturunannya adalah Yahuda. Selain banyak turunannya, Yahuda pun
terkemuka pula dalam berbagai hal dari saudara-saudaranya yang lain. Oleh
karena keturunannya yang banyak itu, maka diantara turunan dari
saudara-saudaranyan yang lain yang sedikit jumlahnya, seperti keturunan
Benyamin, terus meleburkan diri ke dalam golongan Yahuda. Dengan banyaknya
jumlahnya dan besar golongannya, maka bangsa Israil yang lainpun telah dibangsakan
pula kepada Agama Yahudi.
Agama Yahudi walaupun ia hanya salah satu dari pada agama
langit namun ia amat berbeda dari pada dua saudaranya Nasrani dan Islam. Ini
dapat dilihat dari pada hubungan di antara sejarah dan ajaran agama Yahudi.
Agama Yahudi diperingkat awalnya lahir dibumi Palestina dan persekitarannya yang merangkumi Iraq, Mesir, Jordan, Syria dan Lubnan. Kawasan ini juga dikenali dengan nama antara dua Sungai, Furat dan Dajlah. Kawasan ini berada di suatu kedudukan yang paling strategik di mana ia menghubungkan antara tiga benua; Asia, Eropah dan Afrika. Penduduk asal kawasan ini terdiri daripada beberapa kabilah yang datang dari Semenanjung Arab dan pulau-pulau di persisiran laut Mediterranian. Pada tahun 3000 sebelum masehi, satu kabilah yang bernama Finique telah berhijrah dari Semenanjung Arab menuju ke Utara kawasan di antara dua sungai dan menetap di sana. Ia terkenal dengan nama Lubnan. Pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang Finique ialah nelayan, perniagaan melalui laut dan membina kota - kota besar lainnya.
Agama Yahudi diperingkat awalnya lahir dibumi Palestina dan persekitarannya yang merangkumi Iraq, Mesir, Jordan, Syria dan Lubnan. Kawasan ini juga dikenali dengan nama antara dua Sungai, Furat dan Dajlah. Kawasan ini berada di suatu kedudukan yang paling strategik di mana ia menghubungkan antara tiga benua; Asia, Eropah dan Afrika. Penduduk asal kawasan ini terdiri daripada beberapa kabilah yang datang dari Semenanjung Arab dan pulau-pulau di persisiran laut Mediterranian. Pada tahun 3000 sebelum masehi, satu kabilah yang bernama Finique telah berhijrah dari Semenanjung Arab menuju ke Utara kawasan di antara dua sungai dan menetap di sana. Ia terkenal dengan nama Lubnan. Pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang Finique ialah nelayan, perniagaan melalui laut dan membina kota - kota besar lainnya.
Pada tahun 2500 SM, sebuah kabilah yang bernama Kan'an juga
telah meningalkan Semenanjung Arab karena kemarau yang panjang dan menuju ke
barat sungai Jordan serta menetap di persisiran sungai tersebut. Kawasan yang
didiami oleh orang-orang Kan'an dikenali dengan nama Bumi Kan'an. Sebuah
kabilah yang datang daripada kepulauan Creat di lautan Mediterranian yang
bergelar Palestina telah berhijrah ke bumi Kan'an dan menetap di satu kawasan
yang bernama Yafa dan Ghaza. Ini berlaku pada tahun 1200 sebelum masehi. Telah
berlaku perkahwinan campur di antara kabilah Palestin dengan orang-orang Kan'an
yang berketurunan Arab dan akhirnya mereka dikenali dengan orang Palestin dan
Tempat tinggal mereka dikenali sebagai Tanah Palestina.
C.
Asal Usul Agama Yahudi
Yahudi sebenarnya adalah nama suatu bangsa yang disebut
bangsa ISRAIL atau IBRANI (Hebrew).[1] Hanya agama yang
mereka anut telah dibangsakan kepada nama bangsa mereka, dengan sebutan; agama
yahudi atau agama israil. Untuk mengetahui lebih lanjut asal usul agama Yahudi,
maka perlu untuk mengetahui asal-usul bangsa yahudi itu sendiri.
1.
Ibrani
Bangsa Ibrani ini muncul pada masa Nabi Ibrahim, sedangkan bangsa
israil/yahudi adalah cabang dari keturunan beliau. ketika bangsa Kaldan telah
amat jauh tersesat dalam hal kepercayaan dan akhlak. Nabi Ibrahim diutus untuk menuntun
mereka kembali kepada Allah. Setelah mengangkat nabi Ibrahim, putera Beliau
Ishak melanjutkan tugas memimpin kaumnya. Dan setelah Ishak wafat, Ya’kub putra
ishak meneruskan tugas memimpin bangsa Ibrani.
2.
Bani Israil
Nabi
Ya’kub mula-mula menetap di negeri Kan’an (Palestina). Beliau mempunyai nama
kehormatan dengan sebutan Bani Israil yang artinya “Hamba Allah yang Amat
Taat”. Beliau mempunyai 12 orang putera, diantaranya : Rubin, simeon, Lewi,
Yahuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan benyamin. Anak
cucu Ya’kub itulah kemudian dikenal dengan Bani Israil.
3.
Yahudi
Diantara
putra Ya’kub, yang paling banyak keturunannya adalah Yahuda. Selain banyak
keturunan, Yahuda juga terkemuka dalam berbagai hal. Karena banyaknya keturunan
dan besar golongannya, maka mereka membentuk bangsa lain dalam bangsa Israil,
yang disebut dengan “Bangsa Yahudi”. Yahuda dengan sebutan Yahudi.
B.
Pendiri atau Pembawa Agama Yahudi
Pada mulanya orang-orang
yahudi menganut agama orang-orang Khaldea. Kemudian mereka menganut pula
syariat yang dibawa nabi Ibrahim. Oleh karena mereka menjadi suku bangsa yang
berpindah-pindah, maka kepercayaan mereka telah bercampur aduk dengan adat
kepercayaan suku-suku lain yang mereka bercampur gaul dengannya.[2]
Setelah keutusan Nabi Musa, kepercayaan mereka berangsur-angsur bersih dan
mereka dibawa mengenal ajaran-ajaran Tuhan yag sesungguhya.[3]
Setelah mereka terlepas dari
perhambaan di mesir dan tinggal disekitar Tursina, barulah mereka mencoba hidup merdeka dan bebas. Dengan
bersungguh-sungguh Nabi Musa menyeru mereka supaya meniggalkan penyembahan
berhala dan hendaklah mentauhidkan Tuhan. Tetapi oleh karena kekufuran sudah
menebal di hati mereka, segala pengajaran yang dibawa oleh Nabi Musa itu agak
sukar diterima mereka. Meskipun demikian, umat Israil yang telah sering sesat
itu berhasil pula dipimpin oleh Nabi Musa kepada agama yang sebenarnya, yaitu agama tauhid sejati. Nabi Musa telah
berpesan kepada mereka, supaya jangan menyembah Tuhan selain daripada Allah,
dan jangan membuat berhala-berhala, patung-patung atau gambar-gambar untuk
disembah. Semenjak itu, dapatlah dikatakan bahwa Bani Israil sudah menganut
agama yahudi.
C.
System ketuhanan
Sepanjang masa dalam sejarah, kaum bani
Israil tidak pernah konstan menyembah Tuhan Yang Esa sebagaimana diajarkan oleh
para Nabi. Kesukaan terhadap Tuhan yang dipersonifikasikan (bertubuh) dan
animistis (lebih dari satu) Nampak jelas dalam segala aspek sejarah mereka. Paham
kuno dalam agama tetap menjadi pokok kepercayaan mereka, walaupun tetap ada
pertalian hubungan keberadaan mereka dengan Ibrahim.
Disebutkan di dalam kitab
Perjanjian Lama bahwa Nabi Musa (a.s) bersabda di dalam kitab Ulangan pasal 6
ayat 4, “Shama Israelo Adna ilaihaina adna ihat”. Kalimat tadi adalah kutipan
dalam bahasa Ibrani yang berarti “Dengarlah wahai orang Israel, Tuhan Allah
kita, Tuhan itu satu”. Ini berarti Tuhan Yang Esa.
Disebutkan di dalam kitab
Yesaya pasal 43 ayat 11, “Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juru selamat selain
daripada-Ku”. Disebutkan juga di dalam kitab Yesaya, pasal 45 ayat 5,
“Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah”. Di dalam
kitab Yesaya pasal 46 ayat 9 disebutkan, “Ingatlah hal-hal yang dahulu dari
sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah
dan tidak ada yang seperti Aku ... “.
Dalam kitab Keluaran, pasal
20 ayat 3 hingga 5, Allah berfirman “Jangan ada padamu Allah lain di
hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di
atas langit, atau yang ada dibawah bumi, atau yang ada di dalam air di bawah
bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadan kepadanya sebab Aku,
TUHAN, Allahmu, adalah Tuhan yang cemburu ... “. Bunyi ayat yang sama juga
terdapat pada kitab Ulangan, pasal 5 ayat 7 hingga 9, “Jangan ada padamu Allah
lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapu yang ada
di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di
bawah bumi, sebab Aku, Tuhan Allahmu, adalah Tuhan yang cemburu ... “.
Jadi, jika Anda membaca
kitab Perjanjian Lama maka Anda akan bisa memahami konsep ketuhanan dalam agama
Yahudi yakni percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
sepenuhnya melarang keras kepada perbuatan penyembahan berhala-berhala.
D.
Kitab suci
Ada beberapa kitab yang dianggap
sebagai kitab suci Agama Yahudi, seperti Torah (Taurat), Talmut, Septuaginta,
dan Pentateuch. Tetapi sebetulnya intinya adalah kitab Taurat, yang juga
dinamakan kitab Perjanjian Lama. Kitab suci Agama Yahudi juga merupakan bagian
dari kitab suvi agama Kristen.[4]
Umat Yahudi tidak mengakui kitab
Perjanjian Baru sebagai kitab suci. Sebaliknya, selain dari taurat mereka masih
mengakui kesucian beberapa kitab, yaitu Talmud, yang merupakan suatu
himpunan tafsiran tentang kitab suci yang pertama yaitu taurat.
Ada 2 macam Talmud, sesuai dengan
tempat asal pendeta-pendeta yang mengomentarinya yaitu Talmud Yerussalem dan
Talmud Babilonia. Ada golongan umat Yahudi yang lebih memuliakan Talmud
daripada Taurat, karena Talmud juga memuat percakapan para rahib dan percakapan
itu setingkat dengan percakapan Allah dengan para rahib.[5]
E.
Sekte-sekte Agama Yahudi
Terlalu banyak
sekte-sekte dalam Agama Yahudi. Semua sekte ini mempunyai prinsip-prinsip dan
dasar-dasar kehidupan yang berbeda-beda, begitu pula pandangan mereka terhadap
alam dan kehidupan dibalik alam (Metafisis) ini juga berbeda-beda. Ada beberapa
sekte yang akan kami jelaskan diantaranya:
1.
Sekte Parisi (Pharisen)
Perkataan Parasi
artinya sekte yang menyendiri dan berpecah. Sedikit banyak mereka ini ada
persamaanya dengan Mu’tazilahdi kalangan kaum muslimin. Mereka tidak senang
dengan panggilan itu karena yang memberikan adlah musuh mereka, mereka lebih
sengan menyebut diri mereka dengan sebutan “Rabbani” (Godly ones) artinya
pendeta-pendeta agama atau saudara-saudara pada jalan Allah.
Orang-orang Parisi
mempercayai akan datangnya hari kebangkitan (hari kiamat) dan kebangkitan
orang-orang sesudah mati, mempercayai adanya malaikat dan hari akhirat. Menurut
mereka bukan saja Taurat yang merupakan kitab suci yang mesti diikuti, akan
tetapi di samping Taurat masih banyak riwayat-riwayat yang tidak tertulis,
peraturan-peraturan , wasiat-wasiat, pernyataan-pernyataan dan
keterangan-keterangan yang dianggap sebagai Taurat yang tidak tertulis.[6]
2.
Sekte Sadduki (Saducce)
Sebagian dari pakar
penelitian berpendapat, bahwa nama ini berasal dari perkataan “saduk” yaitu
nama seorang ketua agama yang agung pada masa pemerintahan Sulaiman. Atau
barang kali boleh juga dihubungakan dengan nama seorang kahin terkenal pada
abad le-3 SM.
Sekte ini mengingkari
akan datangnya hari kebangkitan (Ba’ats) dan kehidupan sesudah mati, hisab,
surge dan neraka. Menurut I’tiqad mereka, semua balasan manusia itu akan
selesai didunia saja. Jika amalannya baik maka ia akan menghasilkan kebaikan
dan berkat bagi yang melakuknnya.
Sekwte ini menolak
ajaran-ajaran lisan yang tercatat dalam Talmud, bahkan terhadap Taurat sendiri
mereka tidak menganggap kesuciannya secara mutlak. Mereka mengingkari keabadian
individu, mengingkari adanya malakat dan syaitan-syaitan. Mereka tidak percaya
qada’ dan qadar , tetapi mereka mempercayai adanya kebebasan memilih.[7]
3.
Sekte pembaca (Sect of readers)
Sekte pembaca ini
merupakan sekte yang terkecil di antara sekte-sekte kaum Yahudi. Ketika kondisi
sekte Parisi kocar-kacir, muncullah sekte pembaca, lalu iapun mewarisi
pengikut-pengikutnya serta mewarisi pengaruhnya.
Sekte pembaca hanya
mengikuti The Old Testament (Taurat) saja sebagai kitab yang suci. Mereka tidak
memiliki ajaran-ajaran lisan. Tegasnya mereka tidak mengikuti kitab Talmud.
Sekte pembaca juga
berpegang dengan ijtihad. Bila dilihat oleh seorang khalaf bahwa ternyata
seorang salaf melakukan suatu kesalahan, umpamanya kesalahan mereka tentang perkara-perkara
yang dilarang dalam perkawinan, maka adalah menjadi kewajiban khalaf untuk
membetulkan kesalahan tersebut.[8]
4.
Sekte Penulis (Sect of Writers)
Nama ini diberikan
kepada sekumpulan dari orang-orang Yahdi yang bertugas untuk menuliskan syariat
bagi siapa saja yang memerlukannya. Mereka ini dapat juga dikatakan sebagai
para pencatat (sekretaris) dan melalui tugas ini, mereka mengetahui sebagian
besar dari maklumat-maklumat agama dari kitab-kitab yang ditulisnya itu.
Kadang-kandang mereka
dikenal dengan panggilan pendeta dan kadang dikenal dengan panggilan tuan dan
kadang-kadang pula dikenal dengan bapak atau father.
5.
Sekte Fanatik (Sect of Fanatics)
Di antara sekte-sekte
yang muncul di Palestina ialah sekte Fanatik yang mempunyai hubungan erat dengan
sekte Parisi. Dalam banyak masalah yang berkaitan dengan akidah dan kepercayaan
mereka sependapat.tetapi sekte ini mempunyai kelebihan dalam hal tidak mau
tawar menawar , bahkan mereka terkenal dengan sikap permusuhannya terhadap
warga negarayang dituduh berpaham atheis, atau mereka yang dituduh tunduk
kepada penguasa selain Yahudi.
Dalam cara memahami kitab suci mereka, orang Yahudi terpecah belah
menjadi tiga golongan pula, yaitu:
1.
Al Farusyin, golongan ini
hampir sama dengan golongan Mu’tazilah dalam Islam. Mereka menafsirkan segala
isi Taurat, mengikuti cara penafsiran ahli filsafah yang terdahulu dari pada
mereka.
2.
As Shaduqi, golongan ini
berpegang pada nash Taurat, dan segala perkataan Allah yang ada dalam Taurat.
Mereka tidak mengakui segala faham dan tafsiran yang tidak ada pada Taurat.
3.
Asy Syalha, golongan ini
mementingkan menjalankan ibadah-ibadah terhadap Tuhan, dan berpegang kepada apa
yang lebih penting dan lebih selamat terhadap agama.[9]
F.
Doktrinnya
Telah diketahui bersama bahwa kitab suci pedoman agama Yahudi ialah kitab
Taurat. Di dalam kitab Taurat itu terdapat beberapa doktrin terkait ajaran
agama Yahudi, yang utama ialah amar yang sepuluh (wasiat sepuluh).[10]
Wasiat yang sepuluh itu dapat kita baca dalam perjanjian lama, Kitab Ulangan
fasal 20 ayat: 1-17. Ringkasnya adalah sebagai berikut:
1.
Janganlah kamu menyembah
selain kepada Allah.
2.
Janganlah kamu menyembah
berhala.
3.
Janganlah menyebut nama
Allah dengan bermain-main (bersenda-gurau).
4.
Hendaklah memuliakan hari
Sabtu.
5.
Hendaklah memuliakan ayah dan
ibu.
6.
Janganlah membunuh sesama
manusia.
7.
Janganlah berzina.
8.
Janganlah mencuri.
9.
Janganlah bersaksi palsu.
10.
Jangan menginginkan istri
dan hak milik orang lain.
Selain itu ada beberapa doktrin agama Yahudi terhadap umat selain Yahudi,
di antaranya:
1.
“Hanya orang Yahudi yang
manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang”
(Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a)
2.
“Orang-orang non-Yahudi
diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi” (Midrasch Talpioth
225)
3.
“Jika seorang Yahudi
membunuh seorang Cuthea, tidak ada hukuman mati. Apa yang dicuri oleh seorang
Yahudi boleh dimilikinya” (Sanhedrin 57a)
4.
“Orang-orang non-Yahudi
harus dijauhi, bahkan lebih dari pada babi yang sakit” (Orach Chalim 57,6a)
5.
“Jika dua orang Yahudi menipu
orang non Yahudi, mereka harus membagi keuntungan” (Choschen Ham 183,7)
6.
“Setiap orang Yahudi boleh
menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non- Yahudi
kepada kejatuhan” (Bhaba Kama 113a)
7.
“Orang Yahudi boleh
mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya” (Talmud IV/3/54)
8.
“Orang Yahudi boleh
mempraktekkan riba terhadap orang non-Yahudi” ((Talmud IV/2/70)
9.
Ketaatan mutlak kepada para
rabbi (pendeta Yahudi, pen.) sebagai pemegang otoritas tafsir Talmud :
“Barangsiapa tidak taat kepada rabbi, mereka akan dihukum dengan cara dijerang
dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka” (Erubin 2b)
10.
Boleh melakukan kejahatan
asal tidak dikenali sebagai Yahudi : “Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk
melakukan kejahatan (zina?), maka hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia
tidak dikenal orang dan lakukanlah kejahatan itu disana” ( Moed Kattan 17a)
BAB III
PRAKTEK KEAGAMAAN AGAMA YAHUDI
A.
Ritual-Ritual
Keagamaan Agama Yahudi
Dalam agama Yahudi terdapat
berbagai ritual dan upacara agama, diantaranya:
1.
Sembahyang dan doa
Mereka melakukan sembahyang sehari tiga kali secara berjamaah
dengan menghadap kiblat mereka, baitul muqaddas. Mereka juga mendirikan
sinagog-sinagog sebagai pusat mengajarkan agama.
2.
Puasa
Mereka diwajibkan puasa pada hari kesepuluh pada setiap bulan
ketujuh serta melakukan puasa-puasa khusus, setipa ada musibah atau bencana
yang menimpa bani israil.
3.
Qurban
Penyembelihan binatang pada mazbah (tempat penyembelihan yang
tirdiri dari dua belas tiang). Adapun macam-macam kurban adalah:
a.
Korban pengampunan dari
dosa dan kesalahan
b.
Korban kebaktian sebagai
tanda rasa syukur
c.
Korban penyucian setelah
terkena najis
d.
Korban hasil ternak
4.
Memberikan hasil pertanian
Dengan memberikan sepersepuluh dari hasil pertanian
5.
Berkhitan
Dalam agama Israel setiap anak dari Ibu Yahudi dipandang
dilahirkan dalam perjanjian Israel, meskipun hanya anak laki-laki yang disunat
pada hari kedelapan sesudah kelahirannya. Penyunatan tampaknya bukan sebagai
inisiasi, tetapi lebih sebagai pemberian “tanda perjanjian”.[11]
6.
Upacara paskah
Hari peringatan ke luar dari negeri mesir.
7.
Pantekosta (upacara hari ke
lima puluh)
Perayaan hari kelima puluh setelah hari paskah atau dapat dibilang
sebagai hari sesudahtujuh kali jum’at atau tujuh minggu.
8.
Pencucian
Dalam agama israil waktu ketujuh, yaitu:
a.
Hari sabtu, semua pekerjaan
diliburkan dan diadakan perhimpunan suci
b.
Bulan ketujuh, diadakan
hari pengampunan besar
c.
Tahun ketujuh, piutang
tidak boleh ditagih dan tanah tidak boleh digarap
Namun setelah peristiwa
penjarahan dan penjajahan berbagai bangsa yang silih berganti atas bangsa
Yahudi, mulai dari Babilonia sampai Romawi, sering membawa perubahan keadaan
atas bangsa Israil serta bangun dan runtuhnya Bailtulmuqaddas rumah suci bangsa
Israil.
Keruntuhan dan pembangunan
baitul muqaddas yang berulang kali itu, telah menyebabkan timbulnya
upacara-upacara baru dalam agama Yahudi, yang belum pernah ada di zaman
sebelumnya, antara lain:
1.
Pesta purim, yang diadakan
tanggal 14 dan 15 bulan Adar (Maret), sebagai tanda bersyukur pulang kembali
dari pembuangan Babilon
2.
Pemulihan Baitilmuqaddas,
pada tanggal 25 kislef (Desember)
3.
Pemulihan dan pembersihan
Bait oleh Yudas orang Mokkabi pada tahun 165 SM, setelah dirusak dan dikotori
oleh orang-orang Assiria
4.
Pengangkatan Herudus
menjadi raja muda bangsa Yahudi di Palestina serta memperbesar dan memperluas
bangunan baitulmuqaddas
Dari sinilah bangsa Yahudi terpecah menjadi
beberapa golongan, diantaranya:
- Rabbani; suatu golongan yang terdiri dari guru-guru, juru khutbah para pendidik. Mereka percaya pada kitab taurat dan talmut.
- Qurra’; golongan yang hanya mempercayai pada kitab talmut.
- Farisi; golongan yang sering menafsirkan taurat menurut filsafat akal dan semaunya sendiri.
- Samurah; golongan ini mempunyai kitab taurat sendiri yang tidak sama dengan taurat yang ada dan tidak percaya pada talmut.
- Saduki; golongan yang terdiri dari iamam-imam yang merasa terhormat dan tidak mau bergabung dengan kalangan umum.
- Syalha; golongan kecil yang mengutamakan jiwa ibadah dalam menafsirkan taurat.
C.
Nabi-Nabi Orang Yahudi
Setiap bangsa yang beragama pasti mempunyai nabi
yang mereka unggulkan, tak terkecuali orang Yahudi. Adapun nabi-nabi mereka
adalah:
1.
Nabi Habakuk; nabi dalam Alkitab
dan Tanakh yang diyakini sebagai pengawal di Bait suci Salomo
2.
Nabi Hagai; seorang nabi
yang hidup pada masa sejarah Yahudi yang pelayananya dimulai setelah kepulangan
dari pembuangan di Babel
3.
Nabi Hosea; nabi yang
menubuatkan kehancuran tetapi dibalik pesan kehancurannya terdapat janji
pemulihan.
4.
Nabi Maleakhi; nabi dalam Alkitab
dan Tanakh yang merupakan nabi terakhir
5.
Nabi Mikha; nabi yang
terdapat dalam kitab suci Ibrani (perjanjian lama)
6.
Nabi Obaja; nabi yang
menulis kitab paling ringkas dalam perjanjian lama
7.
Nabi Yoel, Zakharia,
Yehezkiel, Zaefanya; merupakan nabi-nabi yang berasal dari keturunan Imam
D.
Penyimpangan-Penyimpangan
Agama Yahudi
Penganut agama Yahudi hari ini mempercayai empat
rukun yang telah dipindah serta disesatkan, diantaranya:
1.
Orang Yahudi menganggap
mereka adalah bangsa yang dipilih oleh Allah SWT manakala bangsa-bangsa lain
adalah binatang-binatang yang dijadikan rupa manusia yang membolehkan mereka
melakukan apa saja termasuk membunuh bangsa lain.
2.
Orang Yahudi berhasrat
untuk mendirikan Haikal Sulaiman, yaitu kuil yang mereka dakwa pernah didirikan
oleh nabi Sulaiman dan tapak kuil itu adalah Masjidil Aqsho
3.
Orang Yahudi mau mendirikan
Negara besar dunia yang berpusat di Israil dimana seluruh dunia akan tunduk
kepadanya
4.
Orang Yahudi sedang
menunggu Al Masih, yaitu pemimpin Yahudi penakhluk dunia
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari sejarah yang telah dilukiskan, telah
diketahui bahwa Yahudi merupakan garis keturunan Ibrahim. Yang mana mereka
melakukan ritual-ritual agama serta ajaran yang berpegang teguh pada Taurat.
Tapi saat ini, sedikit demi sedikit ajaran Taurat itu luntur disebabkan oleh
kesombongan bangsa Yahudi itu sendiri sebagaimana yang telah di Nash dalam
al-Qur’an surat Al-Maidan: 41 dan An-Nisa’: 46 serta banyaknya
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh mereka.
Terlalu banyak sekte-sekte dalam Agama Yahudi. Semua sekte
ini mempunyai prinsip-prinsip dan dasar-dasar kehidupan yang berbeda-beda,
begitu pula pandangan mereka terhadap alam dan kehidupan dibalik alam
(Metafisis) ini juga berbeda-beda diantaranya:
1.
Sekte Parisi (Pharisen)
Perkataan Parasi artinya sekte yang
menyendiri dan berpecah.
2.
Sekte Sadduki (Saducce)
Sebagian dari pakar penelitian
berpendapat, bahwa nama ini berasal dari perkataan “saduk” yaitu nama seorang
ketua agama yang agung pada masa pemerintahan Sulaiman.
3.
Sekte pembaca (Sect of readers)
Sekte pembaca ini merupakan sekte yang
terkecil di antara sekte-sekte kaum Yahudi.
4.
Sekte Penulis (Sect of Writers)
Nama ini diberikan kepada sekumpulan
dari orang-orang Yahdi yang bertugas untuk menuliskan syariat bagi siapa saja
yang memerlukannya.
5. Sekte Fanatik (Sect
of Fanatics)
Di antara sekte-sekte yang muncul di
Palestina ialah sekte Fanatik yang mempunyai hubungan erat dengan sekte Parisi.
Dalam banyak masalah yang berkaitan dengan akidah dan kepercayaan mereka
sependapat.tetapi sekte ini mempunyai kelebihan dalam hal tidak mau tawar
menawar , bahkan mereka terkenal dengan sikap permusuhannya terhadap warga
negarayang dituduh berpaham atheis, atau mereka yang dituduh tunduk kepada
penguasa selain Yahudi.
Dalam cara memahami kitab suci mereka, orang Yahudi terpecah belah
menjadi tiga golongan pula, yaitu:
1.
Al Farusyin, Mereka
menafsirkan segala isi Taurat, mengikuti cara penafsiran ahli filsafah yang
terdahulu dari pada mereka.
2.
As Shaduqi, golongan ini
berpegang pada nash Taurat, dan segala perkataan Allah yang ada dalam Taurat.
3.
Asy Syalha, golongan ini
mementingkan menjalankan ibadah-ibadah terhadap Tuhan, dan berpegang kepada apa
yang lebih penting dan lebih selamat terhadap agama.[12]
Telah diketahui bersama bahwa kitab suci pedoman agama Yahudi ialah kitab
Taurat. Di dalam kitab Taurat itu terdapat beberapa doktrin terkait ajaran
agama Yahudi, yang utama ialah amar yang sepuluh (wasiat sepuluh).[13]
Wasiat yang sepuluh itu dapat kita baca dalam perjanjian lama, Kitab Ulangan
fasal 20 ayat: 1-17. Ringkasnya adalah sebagai berikut:
11.
Janganlah kamu menyembah
selain kepada Allah.
12.
Janganlah kamu menyembah
berhala.
13.
Janganlah menyebut nama
Allah dengan bermain-main (bersenda-gurau).
14.
Hendaklah memuliakan hari
Sabtu.
15.
Hendaklah memuliakan ayah
dan ibu.
16.
Janganlah membunuh sesama
manusia.
17.
Janganlah berzina.
18.
Janganlah mencuri.
19.
Janganlah bersaksi palsu.
20.
Jangan menginginkan istri
dan hak milik orang lain.
Selain itu ada beberapa doktrin agama Yahudi terhadap umat selain Yahudi,
di antaranya:
1.
“Hanya orang Yahudi yang
manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang”
(Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a)
2.
“Orang-orang non-Yahudi
diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi” (Midrasch Talpioth
225)
3.
“Jika seorang Yahudi membunuh
seorang Cuthea, tidak ada hukuman mati. Apa yang dicuri oleh seorang Yahudi
boleh dimilikinya” (Sanhedrin 57a)
4.
“Orang-orang non-Yahudi
harus dijauhi, bahkan lebih dari pada babi yang sakit” (Orach Chalim 57,6a)
5.
“Jika dua orang Yahudi
menipu orang non Yahudi, mereka harus membagi keuntungan” (Choschen Ham 183,7)
6.
“Setiap orang Yahudi boleh
menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non- Yahudi
kepada kejatuhan” (Bhaba Kama 113a)
7.
“Orang Yahudi boleh
mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya” (Talmud IV/3/54)
8.
“Orang Yahudi boleh
mempraktekkan riba terhadap orang non-Yahudi” ((Talmud IV/2/70)
9.
Ketaatan mutlak kepada para
rabbi (pendeta Yahudi, pen.) sebagai pemegang otoritas tafsir Talmud :
“Barangsiapa tidak taat kepada rabbi, mereka akan dihukum dengan cara dijerang
dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka” (Erubin 2b)
10. Boleh melakukan kejahatan asal tidak dikenali sebagai Yahudi : “Bilamana
seorang Yahudi tergoda untuk melakukan kejahatan (zina?), maka hendaklah ia pergi
ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang dan lakukanlah kejahatan itu
disana” ( Moed Kattan 17a)
Dalam agama Yahudi terdapat
berbagai ritual dan upacara agama, diantaranya:
1.
Sembahyang dan doa
2.
Puasa
3.
Qurban
4.
Memberikan hasil pertanian
5.
Berkhitan
6.
Upacara paskah
7.
Pantekosta (upacara hari ke
lima puluh)
8.
Pencucian
B.
Saran
Sebaiknya dalam menyikapi semua informasi
diatas kita harus berfikir positif, karena disinilah rahmat Allah yang
diturunkan kepada manusia dengan menurunkan berbagai perbedaan sehingga kita dituntut
agar mampu menciptakan suasana kondusif.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Agus. 2006. Perbandingan Agama.
Bandung: Diponegoro.
Ridwan, Zaynur. 2010. The Greatest Design.
Jakarta: Salsabila Kautsar Utama.
Budi Utami Fahnun, Sejarah Yahudi. www.nustaffsite.gunadarma.ac.id/ 7-2-2009
diakses pada tanggal 10-3-2011.
Mariasusai
Dhavamony. 1995.Fenomenologi Agama.Yogyakarta: KANISIUS
No comments:
Post a Comment