Tuesday, September 1, 2015

sekolah unggulan



[1]BAB I

A.  LATAR BELAKANG
          Topik pendidikan, dari waktu ke waktu selalu mendapat posisi yang aktual sesuai dengan perkembangan peradaban ummat manusia. Sebab membicarakan pendidikan sama halnya dengan membicarakan pendidikan sama halnya dengan membicarakan kehidupan dan selama kehidupan masih berlangsung maka selama itu pula proses pendidikan dilalui.
          Pada dasarnya persoalan yang dihadapi dunia pendidikan adalah persoalan kualitas guru, manajemen sekolah dan sistem penjaminan mutu yang belum efektif serta yang paling hangt-hangatny yaitu pendidikan karakter. Sehingga output yang dihasilkan masih kurang berkualaitas sehingga banyak lulusan yang menjadi pengengguran dan terkadang berprilaku kriminal atau terjadi kenakalan remaja.
          Dengan kenyataan yang seperti itu, banyak lembaga-lembaga pendidikan yang berupaya mengintegrasikan antara IPTEK dan IMTAQ. Sebab perlu dipahami bahwa manusia selalu membutuhkan agama dan kedekatan kepada tuhannya, yangmana manusia memang diciptakan dari jasmani dan rohani.Disini penulis mengambil contoh  SMAN 3 Malang, yangmana sudah diakui sebagai sekolah unggulan dan sekolah yang secara simbolis sekolah umum namun suasana iklimnya bernuansa religius.  Dan dalam makalah ini akan dipaparkan bagaimana program sekolah SMAN 3 malang dalam mengintegrasikan IPTEK dan IMTAQ.
         
B.   RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimana kriteria sekolah unggulan?
2.    Bagaimana visi dan misi SMAN 3 malang?
3.    Apa saja program kegiatan sekolahnya?
4.    Bagaimana mengaktualisasikan budaya islam ke warga sekolah?
5.    Apa manfaat dan tujuan serta sasarannya dari dibudayakannya religious culture di SMAN 3 Malang?
6.    Faktor-faktor apa saja yang mendukung terciptanya sekolah unggulan yang agamis?
7.    Bagaimana sistem evaluasi SMAN 3 malang?
8.    Apa saja prestasi yang pernah disandang (output)?

C.  TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui:
1.    Bagaimana kriteria sekolah unggulan
2.    Bagaimana visi dan misi SMAN 3 malang
3.    Apa saja program kegiatan sekolahnya
4.    Bagaimana mengaktualisasikan budaya islam ke warga sekolah
5.    Faktor-faktor apa saja yang mendukung terciptanya sekolah unggulan yang agamis
6.    Bagaimana sistem evaluasi SMAN 3 malang
7.    Apa saja prestasi yang pernah disandang (output) MAN 3 Malang













BAB II

1.    KRITERIA SEKOLAH UNGGULAN
          Istilah mengenai sekolah unggulan ada beberapa perbedaan istilah, diantaranya: sekolah terpadu, sekolah efektif, sekolah yang baik, sekolah standar nasional plus, maupun RSBI. Namun demikian, perbedaan istilah tersebut jika diamati secara jeli memiliki kesamaan didalam pengertian secara umum, yaitu sekolah yang memiliki karakteristik tertentu.
          Dalam dekdikbud (1994), disebutkan bahwa sekolah unggul adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan keluaran (output) pendidikan. Untuk mencapai keunggulan tersebut, maka input, proses pendidikan, manajemen, layanan pendidikan, serta sarana penunjangnya harus diarahkan untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut.
          Ibrahim Bafadhal(1999) dengan merujuk pada bebrapa pendapat menyatakan sekolah yang baik yaitu dengan melihat beberapa sudut pandang diantaranya: pertamaperspektif tujuan, yaitu sekolah yang efektif apabila ia mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga pengukurannya melalui melihat tujuan-tujuan operasional yang telah dicapai organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa keefektifan sekolah menyandarkan penetapannya semata-mata melalui prestasi siswa, sebagaimana diukur melalui tes standar sebagai kriteria keefektifannya. Namun sekolah tidak dikatakan baik oleh siswa, orang tua, dan masyarakat lainnya selama sekolah tidak sukses  mengajarkan keterampilan dasar.
           kedua Perspektif proses. Artinya bukan dilihat dari tingkat pencapaiannya tujuannya, melainkan konsistensi internal, efisiensi penggunaan sumber daya yang ada, dan kesuksesan dalam mekanisme kerjanya. Jadi baik tidaknya sekolah dilihat bukan dari tingkat pecapaian tujuan tetapi proses dan karakteristik sekolah.
Beberapa faktor yang harus dicaapai bila sekolah tersebut dikategorikan seekolah unggul.
1.      kepemimpinan kepala sekolah yang profesional.
2.      guru-guru yang tangguh dan profesional.
3.      memiliki tujuan pencapaian filosofis yang jelas.
4.      lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran
5.      jaringan organisasi yang baik
6.      kurikulum yang jelas
7.      evalasi belajar yang baik berdasarkan acuan patokan untuk mengetahui apakah tujuan pembeajaran dari kurikulum sudah tercapai
8.      partisipasi orang tua murid yang aktif dalam kegiatan sekolah
2.    VISI dan MISI SMAN 3 MALANG
a.    Visi
 menjadi sekolah betaraf internasional yang memiliki civitas akademika yang beriman, bertaqwa, berakhlaqul karimah dan berprestasi unggul serta berperan aktif dalam wawasan global
b.    Misi
1.    Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa serta aplikasinya  dalam kehidupan nyata
2.    Menumbuhkan semangat keunggulan  kepada semua warga sekolah
3.    Menumbuhkan pembelajaran sepanjang hidup bagi warga sekolah
4.    Mealaksanakan proses pembelajaran secara efektifitas dan efesien
5.    Menumbuhkan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap tugas
6.    Menumbuhkan semangat kepedulian lingkungan sosial, fisik dan kultural
7.    Mengembangkan potensi dan kreativitas warga sekolah yang unggul dan mampu bersaing baik ditingkat regional, nasional maupun nternasional
8.    Menumbuhkan kebiasaan membaca, menulis dan menghasilkan karya
9.    Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah
10.     Menyediakan sarana prasarana yang berstandar internasional
11.     Menerapkan manajemen parsipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan lembaga terkait
Adapun tujuan dari uraian visi dan msi yang di emban SMA Negeri 3 malang bertujuan untuk:
a.    Tercapainya implementasi kurikulum 2004/2006 dan sistem penilaian berbasis kopetensi (KSPBK) dan life skill
b.    Tercapainya implementasi kurikulum 2004/2006 yang diadaptasikan dengan kurikulum internasional (cambridge)
c.    Tercapainya peningkatan penggunaan model-model pembelajaran diluar KBM
d.   Tercapainya peningkatan kemampuan komunikasi berbahasa asing
e.    Tercapainya peningkatan keterampilan penggunaan media teknologi informasi dan komunikasi
f.     Tercapainya peningkatan keterampilan menggunakan peralatan laboratorium
g.    Tercapainya peningkatan kemampuan guru menyusun silabus dan alat penilaian
h.    Tercapainya peningkatan perolehan rata-rata ujian akhir nasional
i.      Tercapainya peningkatan kedisiplinan dan ketertiban siswa
j.      Tercappainya peningkatan rata-rata nilai rapor kelas 1, 2 dan 3
k.     Tercacapanya penngkatan kuantitas dan kualitas fasilitas/sarana dilingkungan sekolah berstandar nasional
l.      Tercapainya jumlah lulusan yang diterma di perguruan tinggi negeri melalui jalur PMDK dan SPMB
m.  Tercapainya peningkatan jumlah lulusan yang diterima di perguruan tinggi luar negeri
n.    Tercapainya internalisasi budaya tata krama kepada warga sekolah khususnya siswa
o.    Tercapainya peningkatan kerja sama dengan orang tua masyarakat sekitar dan institusi lain
p.    Tercapainya pengembangan kualitas siswa dalam bidang penelitian ilmiah remaja, olimpiade mapel, seni, olahraga, sosial dan beragama
q.    Tercapainya kegiatan 7 k (kebersihan, keamanan, ketertiban, kedisiplinan, kekeluargaan, kerindangan dan kesehatan)
3.    PROGRAM KEGIATAN SMAN MALANG
A.    Ruang lingkup keilmuan
            SMAN 3 malang ini memiliki beberapa jenis kelas dalam program pembelajarannya dengan berbasis pada kurikulum SMA Negeri 3 malang yang merupakan hasil adopsi dan adaptasi dari cambridge curriculum, kurikulum nasional, dan SNBI dan dalam proses pengelolaannya mengacu pada ISO 9001:2008. Jenis disekolah ini meliputi:
a.         Program kelas reguler
Program ini sama halnya seperti sekolah lainnya. Namun tetap ditunjang dengan penggunaan English Everiday dan berbasis pada kurikulum SMA Negeri 3 Malang.
b.         Program kelas akselerasi
Prigram ini dimaksudkan untuk percepatan belajar khusus yang merupakan layanan pendidikan bagi siswa yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa dengan masa belajar maksimal dua tahun. Siswa yang mendafar akselerasi adalah siswa yang sudah diterima secara formal sebagai siswa baru kelas X di SMA Negeri Malang dan harus menjalani tes psikologi
c.         Program kelas olimpiade sains nasional (OSN)
Sejalan dengan proses pengembangan kurikulum di SMAN 3 Malang mengembangkan kelas olimpiade. Kelas ini mulai diberikan pada kelas X dan XI dimana tiap kelasnya hanya terdiri dari 8 siswa yang dibentuk perkelompok 4 orang. Mata pelajaran 8 ditambah dengan pelajaran OSN (pelajaram sains untuk olimpiade).
SMAN 3 malang merumuskan pola integrasi IMTAQ-IPTEK sebagai berikut:
a.    Mengkaji masalah paradigma dikotomi keilmuan
b.    Kedudukan guru tiaklah sebagi subyek dan siswa sebagai obyek, melainkan sama-sama menjadi subyek obyek.
c.    Perumusan setrategi, yaitu dengan kajian filosofis, dengan prinsip jika saling mendukung maka dikembangkan, jika bertentagan maka dluruskan. Sebab tujuan penyelenggaraan pendidikan di SMAN 3 Malang adalah membentuk insan kamil sesuai denga tujuan pendidikan nasional.
Adapun pola penciptaan suasana sekolah yang kondusif di SMAN malang, dibagi dalm dua aspek, yaitu aspek statis dan aspek dinamis.

Aspek Statis
Aspek Dinamis
a.    Visi, misi sekolah
b.    Program /kegiatan sekolah
c.    Tata tertib sekolah
d.   Sarana dan prasarana sekolah(mushola, perpustakaan)
e.    Taman tempat bermain /olahraga
a.    Keteladanan
b.    Tata pergaulan (ucapan salam, sling menghormati,  saling asah, asih dan asuh)
c.    Suasana belajar di kelas (demokratis, menyenangkan, aktif dan kreatif)
    
B.     Ruang lingkup kereligiusan dan sosial
          Nurcholis Madjid (1997:128-136) mengemukakan bahwa secara subtansial terwujudnya budaya religius adalah ketika nilai-nilai keagamaan berupa nilai-nilai robbaniyah dan insaniyah (ketuhanan dan kemanusiaan) tertanam dalam diri seseorang dan kemudian teraktualisasikan dalam sikap, prilaku dan kreasinya. Dijabarkan oleh Madjid bahwa nilai-nilai ketuhanan berupa nilai: iman, ihsan, ikhlas, tawakal, syukur dan sabar. Sementara nilai kemanusiaan berupa: slaturrahim, persaudaraan, persamaan, adil, baik sangka, rendah hati, tepat janji, lapang dada, dapat dipercaya, perwira, hemat dan dermawan.
          Mengenai program dalam ruang lingkup kereligiusan dan sosial, di SMAN 3 Malang dalam bimbingan IMTAQ dilakukan secara terstruktur, yaitu kerja sama dengan SKI (unit kerohanian islam), mereka beranggotakan siswa (anggota osis). Setiap kamis pagi melakukan bimbingan rohani untuk segenap civitas SMAN 3 dengan mnedatangkan seorang ustad. Sedangkan setiap harinya, semua guru terlibat dalam pembinaan dan pengawasan akhlak mulia terhadap siswa. Untuk hari jum’at ketika yang putra melaukan sholat jum’at maka putri melakukan kegiatan keputrian, juga diakomodir oleh SKI, betuk kegiatannya ada tadabbur, maupun workshop. Sedangkan untuk hari beasr islam juga mengadakan program sosial maupun program spritual lainnya. Dan mengenai program tahunannya degan mengadakan pondok ramadhan.
          Program ini sudah berjalan bertahun-tahun sehingga nuansa religius telah menjdibudaya di sekolah.

4.    AKTUALISASI BUDAYA ISLAM di SMAN MALANG
          Budaya religiusnya (religious culture) diaktualisasikan pada organisasi atau lembaga pendidikan dengan mengintegrasikan budaya religious ke semua komponen, sebagai sekolah umum yang secara smbolis bukan lembaga pendidikan islam. Akan tetapi dalam pelaksanaannya  kental dengan nuansa keislaman. Sebab SMA 3 malang, pelaksanaan pendidikannya berusaha untuk mengintegrasikan antara pengembagan IPTEK dan IMTAQ.
          Secara simbolis dapat terlihat dari kegiatan keagamaan seperti baca al-qur’an dan asmaul husna sebelum pelajaran dimulai, doa diawal dan diakhir pelajaran, sholat berjamaah ketika tiba waktu sholat, adanya sholat dhuha, istighosah secara terprogram, pondok ramadhan,berjilbab bagi yang putri, kantin kejujuran serta kegiatan kerohanian lainnya. Begitu juga adanya tulisan kaligrafi ayat-ayat AlQur’an yang menghiasi ruang guru, serta papanisasi yang berisi mengenai motivasi.Adapun prilaku yang tampak, terwujud dalam sikap keramahan, santun, empati, dan disiplin, serta tanggung jawab lainnya
          Selain itu para pengelola pendidikan di SMAN 3 malang ini memiliki loyalitas yang tinggi seperti tanggung jawab yang baik, kerja keras, cerdas, tuntas, disiplin dan menghargai waktu, menampilkan contoh yang baik kepada siswa dalam kondisi bagaimana pun, dan hal seperti ini diatur dalam kode etik warga sekolah maupun peraturan lainnya. Dengan adanya semangat religisitas para pendidik ataw karyawan punya kesadaran bahwa kepusan kerja (tuntas) adalah tujuan utama dari pada gaji
          Adapun alasan mengenai perlunya budaya dan membudayakan nilai-nilai agama di SMAN Malang, yaitu: bangsa indonesia adalah masyarakat agamis, idiologi pancasila yang tidak bertentangan dengan ajaran islam.
          Menurut muhaimin (2001), untuk mengaktualisasikan nilai-nilai agama atau budaya agama dalam penjaminan mutu pendidikan, ada lima macam dimensi keberagamaan, yaitu: (1) dimensi keyakinan (2)dimensi praktik agama (3)dimensi pengalaman (4) dimensi pengetahuan (5) dmensi  konsekuensi.
          Mengenai anggaran (RKAS) atau biaya operasionsl di SMAN 3 malang ini tiap tahunnya menghabiskan lebih dari 7 milyar. Adapun sumber dana didapat dari diantaranya yaitu: -40% anggaran pemerintah, tata usaha, dan usaha-usaha SMAN 3 malang untuk membiayai ATK dan gaji guru non PNS.
5.    MANFAAT dan TUJUAN serta SASARAN dari di BUDAYAKANNYA RELIGIUS CULTURE
     Sebelum memaparkan manfaat dan tujuan, harus di ketahui terlebih dahulu mengenai definisi religius dan culture. Religius(agama), jika dilhat dari ajarannya, agama adalah sistem kebenaran umum yang dalam tataran praktisnya memnyai mplikasi terhadap sikap dan prlaku sebab didalamnya mencakup aqidah, ibadah, amal, akhlak, dan pengetahuan. Sementara culture (budaya) dapat diartikan sebagai pikian, adat istiadat, sesuatu yang sudah berkembang, dan sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar di ubah (departemen P dan K, 1991). Jadi religius culture adalah iklim atau sikap keberagamaan sekelompok orang disuatu tempat atau daerah.
Tabel manfaat, tujuan, dan sasaran dibudayakannya religious culture di SMAN 3 Malang

Program
 Indikator
Manfaat
Tujuan
Bimtaq
1)   Semua warga sekolah yang putri berjilbab
2)   Sholat berjama’ah dan dhuhadimasjid
3)   Alarm ketika tiba waktunya sholat
4)   Pengajian rutin 2 minggu 1x
5)   BK(bimbingan konseling)
6)   Kantin kejujuran
7)   Pondok ramadhan
8)   Sholat jum’at dan kegiatan keputrian
9)   Memperingati hari besar islam
10)    istighosah

1.    Menghindari kerusakan akhlak (arogan) dan mencegah penyimpangan syahwat seerta berbuat sewenang-wenang
2.    Membiasakan agar siswa mencintai masjid, Mempererat tali silaturrahim dan persaudaraan, mencegah sifat sombong (semua manusia dihadapan allah sama kecuali ketaqwaan),
3.    Untuk mengingatkan, serta membiasakan untuk memenej waktu sesuai porsinya

4.  Memperoleh pesan-pesan hikmah mngenai kinerja, kejujuran dan sebagainya
5.  Agar siswatidak semena-mena dalam bertindak, tertib, disiplin, den terarahkan
6.  Memberikan rasa saling percaya dan dapat dipercayai
7.  Meningkatkan pemahaman siswa tentang peranan pensucian hati
8.   Menambah wawasan keagamann dan sosial
9.  Mengambil contoh dan meneladani para pembesar islam
10.      Meningkat dan menstabilkan keimanan
1) Membentuk karakter muslimah (sopan santun)
2) Membentuk karakter bahwa apa yang dimiliki manusia hakikatnya milik allah dan menciptakan rasa persatuan umat islam
3) Menumbuhkan jiwa disiplin dan tanggung jawab

4) Merefresh semangat spritual untuk menjadi insan kamil
5) Membentuk pribadi berpikir positif thinking, religius, semangat, dan menjadi orang yang dinamis,dan kreatif(IQ, EQ, dan SQ)
6) Membentuk pribadi yang jujur, kerja keras dan tanggung jawab
7) Membersihkan penyakt-penyakit hati
8)  Menumbuhkan keeratan dalam interaksi , mencegah timbulnya diskriminasi
9) Memberi semangat keagamaan
10)  Mengokohkan keimann




Paguyuban kelas dan alumni

1.      Adanya kerjasama antara pihak sekolah, orang tua dan murid
2.      Menganalisis alumni-alumni untuk meningkatan kualitas moral, intelektual dan kreatifitas

1.                 Untuk memperoleh dukungan dan controlling maksimal dari ortu siswa mengenai motivasi belajar, dan pembentukan akhlak
2.                 Menanamkan rasa kepedulian dan tanggung jawab moral untuk tidak mencemarkan nama baik sekolah dengan cara memberikan contoh kepada angkatan bawah

Kesenian dan keterampilan
1.      Sholawat
2.      Kaligrafi
3.      Khitobah
4.      Qiro’ah
1.      jika dilakukan terus-menerus akan menjadikan pribadi yang lembut dan penyayang
2.      melatih kesabaran dan kerja keras
3.      melatih berkomunikasi yang baik
4.      gemar membaca Al-Qur’an
1.   Menumbuhkan rasa kecintaan kepada rasul sehingga berupaya meneladaninya
2.   Menumbuhkan pribadi yang tangguh, kreatif dan tidak gampang menyerah
3.   Membentuk pribadi yang peduli lingkungan dan mencintai Al-Qur’an


Senyum, sapa, dan salam
1.      senyum
2.      sapa
3.      salam
Senyum sapa salam akan menciptakan suasana sekolah yang rukun dan akrab (kekeluargaan). Menjauhkan sikap sombong, pesimis, dan kekerasn
Membentuk pribadi yang ramah, santun, dan saling menyayangi

Menyeragamkan fasilitas siswa




1.      tidak menggunakan peralatan, perhiasan atau kendaraan yng mewah

Untuk menghindarkan adanya kesenjangan sehingga menimbulkan sikap sombong, iri, hasud dan pertengkaran
Menjadikan ornga yang berpola hidup sederhana






6.      FAKTOR-FAKTOR yang MENDUKUNG TERCIPTANYA SEKOLAH UNGGULAN yang AGAMIS
a.    Sistem dan manajemen sekolah yang baik(penjaminan mutu)
Adanya plan, do, ceck, dan action, controlling secara kontinyu. Etika ada action perbaikan makajuga ada pengembangan. Jadi ada standar atau alat ukur untuk menjadi acuan.
PROGRAM
INDIKATOR
Plan
a)      Membuat nstrumen EDS (evaluasi diri sekolah)
b)      Merumuskan visi dan misi dengan jelas
c)      Menyusun RENSTRA berdasarkan analisis SWOT
d)     Membuat SOP(prosedur operasional standar)
e)      Membentuk unit/ (UPM)
f)       Membuat progran RKS/RKAS (rencana kegiatan anggaran sekolah)
Do
a)Menerapkan sistem manajemen mutu (SMM) berbasis ISO 9001:2008 dan IWA2E(international workshop agrement to education)
b)    Memnuhi standar SNP/SBI
c)Meningkatkan keprofesionalan SDM
Check
a) UPM sebagai control dan auditor
b) Akreditasi dan validitasi RSBI
c) Monitoring oleh UPM, pemerintah daerah, propinsi dan pusat
Action
a)    Melakukan tndakan pengembangan dan peningkatan mutu
b)   Menjalin kerja sama dengan lembaga atau institusi, baik dalam atau luar negeri
c)    Adopsi dan adaptasi serta modifikasi program

b.    Adanya rasa bahwa profesi/pekeerjaan adalah ibadah serta adanya pengabdian yang tulus
c.    BIMBEL dan bahasa asing sebagai pengantar pelajaran everiday
d.   Jaringan yang kuat antara alumni dan cabang-cabang daerah
e.    Adanya CCTV di setiap ruang guna untuk controlling
f.     Bekerja sesuai JOBnya serta adanya kinerja tim yang sesuai aturan (mulai dari tukang sapu sampai direktur utama berkomitmen untuk mewujudkan mutu)
g.    Bekerja secara profesional, saling memotivasi, dan memberikan kontribusi. Untuk menunjang keberhasilan visi dan misi maka dapat dikelompokkan dalam indikator kinerja berdasarkan sifat-sifat rasuly
Sifat rasuly
Indkator kinerja
Pengembangan
Siddiq
Kejujuran
Dibutuhkan keimanan yang kuat yang terpatri didalam jiwa
Amanah
Agama, kreativitas, tanggung jawab
Selain kejujuran juga dibutuhkan tekad yang teguh untuk memelihara dan menjaga sesuatu dengan aman
Fathanah
Prestasi, kebijaksanaan, keberhasilan, kehidupan yang seimbang
 IQ, EQ dan SQ,(peka terhadap antisipasi masa depan secara komprehensif)
Tabligh
Kerjasama, rasa senang, persahabatn
Selain amanah juga dibutuhkan uswah dalam tindakan nyata (empati,simpatk,rendah diri, dan tawakal)



7.    SISTEM EVALUASI SMAN 3 MALANG
a.     Bimbingan konseling: mengarahkan siswa pada pesan-pesan agama secara bijak, yaitu untuk mengembangkan pribadi yang selalu positif thinking, bagaimana agar siswa memiliki moral yang baik dan tangguh.
b.    Semua tenaga penddik berperan aktif mengontrol keseharian siswa
c.     Adanya unit penjaminan mutu baik internal dan eksternal
d.    ISO sebagai pengukur manajemen
e.     Melihat input, proses dan output guna mngukur kualitas
8.    OUT PUT atau PRESTASI yang PERNAH di SANDANG
PROGRAM
INDIKATOR
BUKTI FISIK
PRODUK
-Lulusan yang berkualitas dan memiliki integritas iman islam dan ihsan (kompetisi global)
-Diterima diperguruan tinggi unggulan, baik dalam maupun luar negeri.
-prestasi akademik non akademik
-siswa tidak terlibat kenakalan remaja

ORGANSASI
-sistem manajemen yang efektif
-sebagai sekolah unggulan /efektif school (RSBI menuju SBI)
-memiliki UPM
-SDM memenuhi kualifikasi akademik dan non akademik
PROSES
-Proses TQM atau SMM berbasis ISO 9001:2008 dan IWA2E
-memiliki SOP atau prosedur mutu pada setiap bagian
-penerapan pendidikan karakter dan aktualisasi religius culture
-tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang mewadahi
-tersedianya tenaga pndidik yang profesional di bidangnya
KEPEMIMPINAN
-kualifikasi akademik dan manajerial
-visioner dan transformatif
-kemampuan kerjasama serta kompetensi manajerial
-memeliki pengalaman sebagai kepala sekolah lebih dari lima tahun
KOMITMEN
-deklarasi seluruh civitas SMAN 3 malang
-rekaman medik tenaga pendidik dan kependidikan

























BAB III
KESIMPULAN


·         SMAN 3 Malang mengintegrasikan antara IPTEK dan IMTAQ yaitu dengan adanya program reguler, akselerasi dan olimpiade serta BIMTAQ
·         Bercita-cita mewujudkan sekolah betaraf internasional yang memiliki civitas akademika yang beriman, bertaqwa, berakhlaqul karimah dan berprestasi unggul serta berperan aktif dalam wawasan
·         Religious culture diaktualisasikan pada organisasi atau lembaga pendidikan dengan mengintegrasikan budaya religious ke semua komponen sekolah
·         Manfaat dibudayakan religius adalah untuk membentuk insan kamil yang perwujudannya berupa akhlakul karimah
·         Salah satu faktor yang menyebabkan semua program berjalan lancar yaitu adanya plan, do, ceck, dan action, serta controlling secara kontinyu. kEtika ada action perbaikan maka juga ada pengembangan.
·         Output atau hasil lulusannya berkualitas dan memiliki integritas iman islam dan ihsan (kompetisi global)


[1]Muttaqin, aktualisasi religious culture dalam implementasi penjaminan mutu sekolah unggulan, 2012. Program pascasarjana

No comments:

Post a Comment