Konspirasi terselubung
pematik ramah tamah politik
Oleh: Moh kamilus Zaman
Ramah tamah politik dianggap wajar oleh beberapa
kalangan, hal ini dianggap wajar karena masyarakat kita saat ini ikut andil
dalam panggung politik, kecil besar, tua-muda, laki-laki perempuan ikut ambil
bagian dalam perbincangan politik, hal yang dulu dianggap pamali, kini menjadi
obrolan renyah dikalangan masyarakat indonesia, “positiflah” kata yang sering
muncul jika menanggapi hal ini, system pemerintahan demokrasi ditengarai, sebab
dari kebebasan berpolitik, tapi yang namanya orang yang baru belajar politik,
sering mengalami demam panggung, yang namanya demam panggung kata-kata yang
terucap dan ekspresi boleh saja –kan? Tidak sesuai dengan apa yang disiapkan.
Akibat dan kata-kata dan ekspresi tersebut sebagaian
masyarakat kita sering terlena dengan konspirasi terselubung. Mudah saja
melihat orang-orang yang terlena, tinggal diberi umpan kecil sudah dianggap
besar. Padahal kasus pertengkaran hewan reptil sudah pernah terjadi, tapi kita
masih belum belajar dengan hal itu. Lihat saja pertengkaran sebelumnya terjadi setelah ada permasalahan, tentang
dana besar yang menyeret nama-nama besar. Kemudian kita mulai terlena sampai
teriak-teriak disiang bolong, akhirnya masalah besarpun terlupakan.
Marilah sama-sama kita mulai berfikir yang mendalam
terhadap suatu kasus, sehingga dapat merubah posisi dari demam panggung menjadi
penguasa panggung.
No comments:
Post a Comment