A.Masyarakat Arab Jahiliyah Periode
Makkah
Dalam bidang Agama, Bangsa Arab
menyimpang dari ajaran agama Tauhid. Mereka ada yang memeluk agama Watsani
(penyembah berhala), Yahudi, Nasrani, selain itu ada juga yang menyembah
malaikat, bintang seperti yang dilakukan kaum Sabi’in, matahari, bulan, dan jin
yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di luar Mekah.
Dalam bidang sosial-politik;
Ada dua bentuk sistem politik di dunia Arab;
1) kedaulatan politik diperintah oleh raja, seperti Kerajaan
Yaman;
2) Tatanan politik kabilah yang menempatkan kepala
masing-masing sebagai pemimpin.
- Fanatisme golongan (kabilah), bila terjadi
peperangan antar kabilah, yang kalah akan dijadikan budak oleh kabilah yang
menang.
-
Merendahkan kedudukan perempuan
-
Kebiasaan buruk seperti berjudi, mabuk-mabukkan, berzina, mencuri, merampok dan
membunuh bukan merupakan perbuatan yang salah.
Dalam bidang ekonomi, masyarakat Mekah menggantungkan
kehidupan ekonominya pada perdagangan.
B.Sejarah dakwah Rasulullah pada Periode Makkah
1.Dakwah secara diam-diam (sembunyi-sembunyi)
Dakwah ini dilakukan setelah beliau menerima wahyu QS.Al-Mudatstsir/75:
1-6). Nabi berdakwah kepada keluarga terdekat dan teman-teman yang beliau
yakini menerima dakwah beliau.
2.Dakwah di kalangan keluarga
Setelah turun firman Allah swt QS.Asy-Syu’arā’/26:
214
öÉRr&ury7s?uϱtãúüÎ/tø%F{$#ÇËÊÍÈ
214. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat,
beliau mengumpulkan keluarga beliau dan mengajak mereka
untuk bertauhid kepada Allah swt dan meyakini bahwa beliau Rasul Allah. Di
antara mereka ada yang masuk Islam, sebagian menolak dengan kasar, ada pula
yang menolak dengan lembut.Yang paling kasar penolakannya adalah paman beliau
sendiri yang bernama Abu Lahab.
3.Dakwah secara terang-terangan
Dakwah ini dilakukan setelah beliau menerima perintah Allah
dalam QS.Al-Hijr/15:94.
÷íyô¹$$sù$yJÎ/ãtB÷sè?óÚÌôãr&urÇ`tãtûüÏ.Îô³ßJø9$#ÇÒÍÈ
94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala
apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik.
Beliau berdakwah dengan menyeru di bukit Shafā.
Pada periode ini tokoh besar bangsa Quraisy telah masuk
Islam, yaitu Hamzah, paman beliau dan Umar bin Khattab ra.
4.Dakwah kepada berbagai suku di sekitar Makkah
Sejak tahun kesepuluh dari kenabian, beliau berdakwah ke
berbagai suku di sekitar Makkah. Di antara mereka yang bersedia masuk Islam terdapat
beberapa orang Anshar di Madinah, pada mulanya jumlah mereka 6 orang, kemudian
bertambah 12 orang dan disusul kemudian oleh 73 orang laki-laki dan 2
orang perempuan. Mereka inilah yang meminta Rasulullah dan para sahabatnya
untuk berhijrah ke Madinah.
C.Substansi dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah
· Ajakan Tauhīd
(QS.Al-Ikhlāsh/112:1-4)
·
Kepercayaan terhadap kerasulan Muhammad saw.
· Akhirat
serta pembalasan (QS. Al-Qāri’ah/101:1-11)
èptãÍ$s)ø9$#ÇÊÈ$tBèptãÍ$s)ø9$#ÇËÈ!$tBury71u÷r&$tBèptãÍ$s)ø9$#ÇÌÈtPöqtãbqä3tâ¨$¨Y9$#ĸ#txÿø9$$2Ï^qèZ÷6yJø9$#ÇÍÈãbqä3s?urãA$t6Éfø9$#Ç`ôgÏèø9$$2ÂqàÿZyJø9$#ÇÎÈ$¨Br sùÆtBôMn=à)rO¼çmãZκuqtBÇÏÈuqßgsùÎû7pt±Ïã7puÅÊ#§ÇÐÈ$¨Br&urô`tBôM¤ÿyz¼çmãZκuqtBÇÑȼçmBé sù×ptÍr$ydÇÒÈ!$tBury71u÷r&$tB÷muÏdÇÊÉÈî$tR8puÏB%tnÇÊÊÈ
1. Hari kiamat,
2. Apakah hari
kiamat itu?
3. Tahukah kamu Apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang
bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan Adapun orang-orang yang berat timbangan
(kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.
· Kesucian
jiwa, Akhlāqul Karīmah (QS.Nūĥ/68:4)
öÏÿøót/ä3s9`ÏiBö/ä3Î/qçRèöNä.ö½jzxsãur#n<Î)9@y_r&K|¡B4¨bÎ)@y_r&«!$##sÎ)uä!%y`wã¨zxsã(öqs9óOçFZä.cqßJn=÷ès?ÇÍÈ
4. Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan
menangguhkan kamu[1516] sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya
ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu
Mengetahui”.
[1516]
Maksudnya: memanjangkan umurmu.
· Persamaan hak manusia
·
Persatuan, menggalang persatuan sesama mukmin dan bersikap tegas
terhadap orang kafir (QS. Al-Fatĥ/48:29)
Ó£JptCãAqߧ«!$#4tûïÏ%©!$#urÿ¼çmyètBâä!#£Ï©r&n?tãÍ$¤ÿä3ø9$#âä!$uHxqâöNæhuZ÷t/(öNßg1ts?$Yè©.â#Y£ÚßtbqäótGö6tWxôÒsùz`ÏiB«!$#$ZRºuqôÊÍur(öNèd$yJÅÎûOÎgÏdqã_ãrô`ÏiBÌrOr&Ïqàf¡9$#4y7Ï9ºsöNßgè=sVtBÎûÏp1uöqG9$#4ö/àSè=sVtBurÎûÈ@ÅgUM}$#?íötx.ylt÷zr&¼çmt«ôÜx©¼çnuy$t«sùxán=øótGó$$sù3uqtFó$$sù4n?tã¾ÏmÏ%qßÜ=Éf÷èãtí#§9$#xáÉóuÏ9ãNÍkÍ5u$¤ÿä3ø9$#3ytãurª!$#tûïÏ%©!$#(#qãZtB#uä(#qè=ÏJtãurÏM»ysÎ=»¢Á9$#Nåk÷]ÏBZotÏÿøó¨B#·ô_r&ur$JJÏàtãÇËÒÈ
29. Muhammad itu adalah utusan Allah
dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud
mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan
sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia
dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.
[1406] Maksudnya: pada air muka mereka kelihatan keimanan dan
kesucian hati mereka.
· Persaudaraan,
menebarkan kasih sayang dan menghindari peperangan
· Melebur
kepentingan pribadi ke dalam kepentingan umum.
D.Strategi Dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah (QS.An-Naĥl/16:125)
äí÷$#4n<Î)È@Î6yy7În/uÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ÏpsàÏãöqyJø9$#urÏpuZ|¡ptø:$#(Oßgø9Ï»y_urÓÉL©9$$Î/}Ïdß`|¡ômr&4¨bÎ)y7/uuqèdÞOn=ôãr&`yJÎ/¨@|Ê`tã¾Ï&Î#Î6y(uqèdurÞOn=ôãr&tûïÏtGôgßJø9$$Î/ÇÊËÎÈ
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.
[845] Hikmah:
ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bathil.
·
Sembunyi-sembunyi /rahasia
·
Terang-terangan
·
Keteladanan
· Ĥikmah
· Mau’idhah
Ĥasanah
· Mujādalah
· Tabsyīr
dan Tandzīr
· Targhīb
dan Tarhīb
· Al-Wa’du
dan Al-Wa’īd
E.Bentuk-bentuk Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw. Di
Makkah
· Keimanan
dan Akidah
· Akhlak
· Persamaan
Hak
·
Terbentuknya masyarakat muslim (ummat)
·
Terbentuknya solideritas di antara mereka
2. DAKWAH DI MADINAH
A.Masyarakat yang dihadapi
Rasulullah pada periode Madinah
Masyarakat di Madinah ada tiga kelompok masyarakat, yaitu:
1. Kaum muslimin yang setia kepada Nabi saw. Yang meliputi 2
kelompok, yaitu: 1) Anshar (penduduk asli Madinah, yang terdiri dari dua suku
Aus dan Khajraj; 2) Muhajirin (kaum muslimin yang hijrah ke Madinah);
2. Kelompok musyrik, yang kebanyakan tidak membenci Islam dan
banyak yang akhirnya berpaling ke Islam.
3. Kelompok Yahudi (komunitas pertama yang menetap di Yatsrib
sejak abad pertama Masehi) yang telah berbaur dengan orang Arab, namun tetap
fanatik dengan ajarannya (yang kebanyakan berbau magis dan pagan)
B.Sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah
Tahapan dakwah Rasulullah saw periode Madinah setidaknya ada
3 tahapan, yaitu:
1.Masa Rintangan (dimulai
dari awal tahun Hijriyah hingga disepakatinya perjanjian Hudaibiyah, tahun 6 H)
2.Masa Perdamaian, dengan
para pemimpin paganisme (hingga Fathu Makkah pada bulan Ramadhan 8 H)
3.Masa Kemenangan, masa
disaat manusia berbondong-bondong masuk Islam (hingga wafatnya Nabi saw.)
C.Substansi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode
Madinah
· Mendirikan
pemerintahan & masyarakat Islam
· Menerapkan
hukum-hukum Islam sec. Kāffah
·
Menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia
·
Konsolidasi & pengembangan daulah Islam
D.Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
· Dakwah
dengan Mendirikan Masjid
· Dakwah
dengan membangun pola persaudaraan.
· Dakwah
dengan Perjanjian & Bai’at
- Perjanjian
antar Kaum Muhajirin dan Anshar
- Perjanjian
dengan kaum Yahudi dan Nashrani
- Perjanjian
Hudaibiyah
· Dakwah
dengan Peperangan
· Dakwah
dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
·
Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi Politik, Ekonomi dan
social kemasyarakatan
· Dakwah
dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan Sehari-hari.
E.Bentuk-bentuk Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw. Di
Madinah
· pranata sosial ekonomi
· pranata politik dan
pemerintahan
· pranata militer
F.Rahasia Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw.
1. Adanya konsistensi Nabi saw
dengan kode etik dakwah
2. Adanya keteladanan (uswah,
qudwah) yang beliau berikan kepada para sahabat.
G.Konsistensi dengan Kode Etik Dakwah
1. Tidak memisahkan antara
ucapan dan perbuatan (QS. Al-Baqarah/2:44, Ash-Shaff/:2-3)
2. Tidak mencerca sesembahan
lawan (non muslim) (QS. Al-An’Ām/3:108)
3. Tidak melakukan kompromi
dalam masalah agama (QS. Al-Kāfirūn:1-6)
4.
Tidak memungut imbalan (QS. Sabā:47, Asy-Syu’arā’:109, 127, 145, 164, 180; dan
surat Hūd:29 dan 51)
5. Tidak melakukan
diskriminasi sosial (QS. ‘Abasa:1-2; Al-An’ām:52 dan Al-Kahf:28)
6. Tidak mengawani pelaku
maksiat (QS. Al-Maidah:78-79)
7. Tidak
menyampaikan ha-hal yang tidak diketahui (QS. Al-Isrā’:36)
3. STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW SECARA UMUM
Rasulullah
Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola
dakwah.Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung
spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil
mengajak seluruh bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah
dari generasi ke generasi Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi
muslim dunia ,kini yang mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah
beliau selama 23 tahun tersebut.
Bahasan di seputar keberhasilan dakwah, tak ada rujukan yang
paling pantas kecuali merujuk pada warisan sunnah yang telah ditinggalkan
manusia paling agung, yakni Muhammad Saw. Allah berfirman :
“Serulah kepada Allah atas dasar basyiroh, aku dan
orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku tiada termasuk orang-orang
musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
Beberapa
mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat diatas
adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah
berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti
dalam lembar sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah
berhasil dengan gemilang menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak
berlebihan kalau kemudian seorang peneliti barat Michael Hurt, menempatkan
Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Pada season ini, akan disajikan secara garis besar bagaimana
rasulullah Saw dalam meletakkan strategi dakwah, hingga pengaruhnya semakin
meluas sepanjang zaman.
A.Fase
Dakwah Rasulullah.
Dalam catatan para sejarawan,
disepakati fase dakwah rasulullah secara global ada dua tahapan, dakwah
sirriyah dan dakwah jahriyyah. Dakwah sirriyah dijalaninya selama kurang
lebih 3 tahun di awal masa kenabian, sementara dakwah jahriyyah diawali setelah
Allah memerintahkan beliau dengan turunnya surat Al-Hijr ayat ; 92.
Keberhasilan dakwah rasulullah yang
paling menonjol pada masa dakwah sirriyah, dapat diringkas ada 3 strategi
penting dan sangat mendasar , antara lain ;
a). Dakwah dengan cara rekruitment (
ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
Dari
sekian banyak masyarakat quraisy, yang dibidik pertama rasulullah pada masa ini
meliputi ; dari kalangan wanita istrinya sendiri Khadijah, dari kalangan remaja
Ali bin Abi Thalib, dan dari kalangan pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu
Bakar As-shidiq. Ketiga tokoh ini , memang menjdi titik strategis dalam
menentukan perjalanan dakwah rasulullah berikutnya, terutama peran Khadijah
yang mendukung total dakwah beliau dengan pertaruhan total seluruh harta dan
jiwanya, dan peran Abu Bakar yang mampu melebarkan dakwah ke kalangan para elit
quraisy. Menurut keterangan seorang sejarawan yang bernama Ibnu Ishak, masuk
Islamnya Abu Bakar ( Ibnu Qohafah ) tak lama kemudian berhasil digandeng
pemuka-pemuka quraisy ke dalam barisan dakwah rasulullah, antara lain ; Utsman
bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam , Saad bin Abi Waqas dan
Thalhah bin Ubaidillah. Keenam sahabat inilah yang memiliki peran penting dalam
membentuk generasi assabiquunal awwalun ( generasi pertama Islam ).
b), Dakwah dengan memberdayakan kaum
wanita.
wanita
di masa awal dakwah terus diberdayakan oleh rasulullah, karena kaum wanita
sesungguhnya memiliki kekuatan dahsyat, bila ini diperdayakan untuk gerakan
dakawah akan menghasilkan hasil yang sangat pesat. Pada konteks ini, yang
menjadi titik sentral adalah peran Khadijah yang berhasil mendidik putri-putri
Rasulullah , mendukung dakwah beliau. Peran kedua dijalankan oleh Asma binti
Abu Bakar , yang menjadi pahlawan pada perjalanan hijrah beliau ke Madinah.
Dari kedua wanita iilah secara bertahap wanita-wanita terkemuka quraisy , masuk
Islam diantaranya bibi Rasulullah dari jalur bapaknya.
c), Dakwah difokuskan pada pembinaan
aqidah.
Pembinaan
aqidah pada masa awal risalah difokuskan di rumah salah seorang sahabat yang
bernama Arqom bin Abil Arqom, di pinggiran kota Makkah. Inilah tempat
pendadaran dan penggemblengan sejumlah sahabat utama rasulullah. Di rumah ini
pulalah Umar bin Khattab diislamkan Rasulullah. Di rumah ini pullalah sahabat
Mus’ab bin Umair dididik rasulullah, yang nantinya sahabat ini dipercaya
rasullah membuka dakwah di kota Yastrib.
Kemudian pada fase dakwah jahriyyah,
point-point penting yang mendorong keberhasilan dakwah rasulullah,antara lain ;
a). Dakwah kepada kerabat ( da’watul
aqrobin ).
Media
pertemuan-pertemuan keluarga dijadikan sarana rasulullah untuk mengajak kaum
kerabatnya yang tergolong kelas pemimpin di mata masyarakat quraisy. Pada masa
ini , berhasil direkrut dua paman rasulullah yang menjadi pembela dakwah beliau
, pertama Abu Thalib , meski belum mau menerima ajaran Islam , namun inilah
palang pintu utama rasulullah dalam menghadapi intimidasi kaum quraisy. Kedua ,
Hamzah bin Abdul Mutholib, selain telah menerima ajaran Islam , beliau inilah
yang menjadi palang pintu kedua rasulullah dalam menghadapi intimidasi dari Abu
Jahl dan Abu Lahab. Ketokohan Hamzah bin Abdul Mutholib dari sisi keparajuritan
di mata masyarakat quraisy, jelas memperkuat posisi dakwah rasul di Makkah saat
itu.
b). Dakwah dengan menggunakan media
umum ( dakwah ‘ammah ).
Media
–media umum yang bisa dipergunakan untuk dakwah tak luput dari perhatian
rasulullah dalam menegakkan dakwah risalah. Pada masa ini yang perlu digaris
bawahi adalah dipergunakannya momentum haji oleh rasulullah untuk dakwah,
hingga berhasil bergabung dalam barisan dakwah beliau 12 orang dari suku Aus dan
Khazroj dari Madinah pada musim haji. Pada musim haji berikutnya , 12 orang ini
membawa 70 orang dari Madinah yang bersedia masuk Islam dan setia membela rasul
dalam perjuangan dakwahnya. Peristiwa inilah yang dikenal dalam sejarah dengan
sebutan Ba’aitul aqobah pertama dan Ba’aitul aqobah kedua.
c). Dakwah dengan tulisan ( surat )
Rasulullah
tidak meninggalkan peran dunia tulis menulis dalam dakwahnya, meskipun beliau
ditakdirkan sebagai seorarng yang buta huruf, lewat parea sahabatnya beliau
menggunakan tulisan untuk menjangkau sasaran dakwah yang sangat jauh. Seperti
beliau mengirim surat kepada para raja, untuk diajak beriman kepada Allah.
Diantaranya yang berhasil masuk Islam adalah raja Najasi di Habasyah (
Ethiophia – Afrika ), yang dalam perjalanan dakwah Islam raja Najasyi
kontribusinya tidak kecil. Kegiatan tulis menulis inilah yang dikemudian hari
dikembangkan oleh para sahabat beliau dan para tabi’in untuk menyebarkan dakwah
Islam ke seluruh pelosok dunia.Bahkan di kalangan sahabat dan tabi’in, hampir
semua ulama meninggalkan karya yang bisa dibaca dan diwriskan pada generasi
berikutnya.
Itulah beberapa point-point penting yang bisa disajikan dalam makalah inii, tentunya tak mungkin kita bahas semua strategi dakwah rasulullah pada kesempatan ini, karena terbatasnya waktu dan kesempatan. Namun yang paling penting bagaimana kita bisa meneladani strategi dakwah beliau , di era abad informasi ini, guna terus menggelorakan dakwah Islam di muka bumi ini.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dakwah
Rasulullah saw di Mekkah pada awalnya secara sembunyi-sembunyi dan kemudian
setelah banyak orang-orang quraisy yang masuk islam maka dakwah Rasulullah saw
mulai terang-terangan yang di pelopori melalui Umar bin Khattab r.a.
Strategi
dakwah Rasulullah saw pada periode Mekkah ini ialah sebagai berikut:
· Sembunyi-sembunyi /rahasia
· Terang-terangan
· Keteladanan
· Ĥikmah
· Mau’idhah Ĥasanah
· Mujādalah
· Tabsyīr dan Tandzīr
· Targhīb dan Tarhīb
· Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
Strategi
dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
· Dakwah dengan Mendirikan Masjid
· Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
· Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
· Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
· Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
· Perjanjian Hudaibiyah
· Dakwah dengan Peperangan
· Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
· Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi
Politik, Ekonomi dan social kemasyarakatan
· Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan
Sehari-hari.
Strategi
dakwah secara sembunyi (sirriyyah):
· Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
· Dakwah dengan memberdayakan kaum
wanita.
· Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
Strategi
dakwah secara terang-terangan (jahriyyah):
· Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
· Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
· Dakwah dengan tulisan ( surat )
B.SARAN
Alhamdulillah
berkat rahmat dan hidayah Allah swt kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Strategi dakwah Rasulullah saw” ini dengan sekemampuan kami. Semoga
para pembaca dapat mengambil hikmah dari makalah yang kami tulis ini.Namun kami
selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan
yang harus segera diperbaiki.Maka dari itu kami meminta kepada pembaca untuk
menganalisis kembali makalah kami serta menambahkan hal-hal yang kurang dan
memberikan saran dan kritik yang membangun agar dalam pembuatan makalah
kedepnnya kami bisa lebih berhati serta memiliki banyak pengalaman dari
pembaca.
BAB III
PENUTUP
C.KESIMPULAN
Dakwah
Rasulullah saw di Mekkah pada awalnya secara sembunyi-sembunyi dan kemudian
setelah banyak orang-orang quraisy yang masuk islam maka dakwah Rasulullah saw
mulai terang-terangan yang di pelopori melalui Umar bin Khattab r.a.
Strategi
dakwah Rasulullah saw pada periode Mekkah ini ialah sebagai berikut:
· Sembunyi-sembunyi /rahasia
· Terang-terangan
· Keteladanan
· Ĥikmah
· Mau’idhah Ĥasanah
· Mujādalah
· Tabsyīr dan Tandzīr
· Targhīb dan Tarhīb
· Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
Strategi
dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
· Dakwah dengan Mendirikan Masjid
· Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
· Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
· Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
· Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
· Perjanjian Hudaibiyah
· Dakwah dengan Peperangan
· Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
· Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi
Politik, Ekonomi dan social kemasyarakatan
· Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan
Sehari-hari.
Strategi
dakwah secara sembunyi (sirriyyah):
· Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
· Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.
· Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
Strategi
dakwah secara terang-terangan (jahriyyah):
· Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
· Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
· Dakwah dengan tulisan ( surat )
No comments:
Post a Comment