Friday, September 11, 2015

Kepemimpinan dan Evaluasi dalam Manajemen Dakwah


 
Kepemimpinan dan Evaluasi dalam Manajemen Dakwah

Ø  Kepemimpinan dalam Manajemen Dakwah
Kepemimpinan Islam adalah suatu proses atau kemampuan orang lain untuk mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain, serta ada usaha kerja sama sesuai dengan al-Qur’an dan Hadis untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Kepemimpinan dalam manajemen dakwah adalah sifat atau cirri tingkah laku pemimpin yang mengandung kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan daya kemampuan orang seorang atau kelompok orang guna mencapai tujuan dakwah yang telah ditetapkan.
Syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin:
1.      Memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah.
2.      Penguasaan emosional.
3.      Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan.
4.      Motivasi dan dorongan pribadi.
5.      Kecakapan berkomunikasi.
6.      Kecakapan mengajar pemimpin yang baik.
7.      Kecakapan bergaul.
8.      Kemampuan teknis kepemimpinan.
Selanjutnya pemimpin harus memenuhi kriteria atau kekuatan diatas prisip-prinsip :
a.       Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan aqidah yang konsisten.
b.      Seorang pemimpin harus bisa menjabarkan dan menyatakan gagasannya dalam realitas melalui bentuk amal soleh.
c.       Seorang pemimpin adalah dia yang gandrung atau cinta akan kebenaran serta memiliki kekuatan serta daya nalar yang dinamis.
d.      Seorang pemimpin memiliki kesabaran yang tinggi sehingga tidak mudah terjebak dalam situasi yang merugikan dirinya maupun kelompoknya.

Tiga sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin:
1.      Human relation skill.
2.      Conceptual skill.
3.      Technical skill.
Ø  Evaluasi dalam Manajemen Dakwah
Evaluasi dakwah adalah penilaian subjektif mungkin mengenai apakah dakwah islam yang di selenggarakan itu mencapai tarjet atau tujuan (baik umum maupun khusus) yang di cita-citakan atau tidak dalam kegiatan dakwah.
Komponen yang dievaluasi yaitu:
1.      Kompetensi da’I yang meliputi materi dan mad’u.
2.      Daya serap mad’u yang meliputi antusias atau respon mad’u, perubahan setelah proses, tingkat kepuasaan.
3.      Strategi.
4.      Metode.
5.      Materi sesuai dengan mad’u.
6.      Sarana pendukung dakwah.
7.      Kepemimpinan dakwah.
Review:
Seorang Da’I yang memiliki kedudukan sebagai pemimpin perlu memperhatikan tipe-tipe kepemimpinan atau gaya kepemimpinan agar dapat diterapkan dalam proses dakwah. Selain itu, misi dakwah akan berhasil dengan efektif apabila Da’I dapat bekerja sama dengan berbagai pola kepemimpinan yang ada dalam masyarakat baik formal maupun informal. Sedangkan evaluasi disini adalah sebagai tolak ukur seorang da’i. Untuk dapat mengetahui apakah tugas dakwah dilaksanakan oleh para pelaksana, bagaimana tugas-tugas itu dilaksanakan. Apa saja yang seharusnya di evaluasi dari pelaksanaan dakwah tidak lain adalah seluruh komponen dakwah yang di kaitkan dengan tujuan dakwah yang telah ditetapkan dengan hasil yang di capai.

No comments:

Post a Comment