Friday, September 11, 2015

Media Elektronik sebagai Sarana Dakwah



Media Elektronik sebagai Sarana Dakwah
1.      Media Auditif
a.       Radio
Begitu kuatnya media ini sampai diuluki the fifth estate (kekuasaan kelima) setelah surat kabar sebagai kekuasaan ke empat pada sebuah bangsa. Itulah sebabnya setiap kudeta terjadi di sebuah Negara, radio selalu dikuasai terlebih dahulu untuk mengumumkannya kepada rakyat.
Media ini amat penting dijadikan media dakwah sebab media ini memiliki beberapa kelebihan (Efendi, 1986: 173) yaitu:
1.      Bersifat langsung. Untuk menyampaikan dakwah melalui radio, tidak harus melalui proses yang kompleks sebagaimana penyampaian pesan dakwah melalui pers, majalah, dan sebagainya.
2.      Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan. Factor lain yang menyebakan radio dianggap memiliki kekuasaan ialah bahwa siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu, ruang pun bagi radio siaran tidak merupakan masalah, bagaimanapun jauhanya sasaran yang ditinjau. Daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dakwah dengan media lain dapat diatasi dengan media ini.
3.      Radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat. Daya tarik ini ialah disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsure yang ada padanya, yakni: music, kata-kata, dan efek suara.
4.      Biayanya relative murah. Di banyak Negara di dunia ketiga asia, afrika, dan amerika latin, radio umumnya telah menjadi media utama yang dimiliki setiap penduduk, baik yang kaya maupun yang miskin.
5.      Mampu menjangkau tempat-tempat terpencil. Di beberapa Negara, radio bahkan merupakan satu-satunya alat komunikasi yang efektif untuk menghubungkan tempat-tempat terpencil.
6.      Tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis.[1]
b.      Cassette / Tape Recorder
Media yang dapat merekam suara pendakwah ini telah berkembang lebih canggih. Tidaak lagi menggunakan kaset yang susah dimasukan ke saku. Sekarang cukup dengan alat sebesar jari kelingking semacam MP3 sudah dapat merekam pesan-pesan dakwah berpuluh-puluh jam.
Dakwah dengan rekaman harus dipersiapkan lebih matang baik isi pesan maupun intonasi suara. Tidak sedikit pendengar lebih menyukai suara pendakwah daripada performance orangnya. Perlu diperhatikan bahwa pendakwah harus melakukan pengecekan persiapan berkali-kali, sebab kesalahan mengemukakan dalil berarti kesalahan yang berulang-ulang.
2.      Media Visual
a.       Internet
Kegiatan dakwah dapat dilakukan dengan membuat jaringan-jaringan tentang Islam atau yang sering disebut dengan cybermuslim, atau cyberdakwah. Masiasing-masing cyber tersebut menyajiakn dan menawarkan informasi Islam dengan berbagai fasilitas dan metode yang beragam variasinya.[2] 
Adapun kelebihan dakwah menggunakan internet :
1.      Jangkauan dakwah lebih luas tanpa terhalang batas cultural dan geografis.
2.      Informasi/ pesan dakwah dapat sampai pada mad’u dengan cepat.
3.      Siapapun dapat mengkses internet, tidak terbatas pada umat Islam saja.
4.      Tidak terbatas ruang dan waktu.
5.      Dakwah melalui Internet dapat membuka peluang atau kesempatan melakukan hubungan komunikasi keagamaan secara langsung.
            Di samping keuntungan-keuntungan diatas pemilihan fasilitas yang dimiliki internet sebagai media dakwah dapat digunakan untuk mengetahui:
ü  Daya jangkauan dakwah
ü  Seberapa besar keterkaitan public terhadap program dakwah yang dikembangakan.
ü  Seberapa besar nilai, efek, dan pengaruh dakwah yang dilakukan.
ü  Kategorisasi target group secara tidak langsung.
ü  Proses pengakuan dan penerimaan public terhadap dakwah.
ü  Efektivitas dakwah.[3]
b.      SMS(Short Message Service)
            Akhir-akhir ini dakwah dengn SMS semakin marak. Ada pesan harian, Al-Qur’an seluler, do’a-do’a, solusi agama, dan sebagainya. Penulis buku Islam terbantu menyelesaiikan tulisanya setelah memperoleh SMS tentang daftaar ayat-ayat Al-Qur’an yangr ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan tulisanya dari seorang teman penghafal Al-Qur’an . sampai hari ini penulis menggunakan SMS untuk menjawab pertanyaan kegamaan atau problem-problem keluaraga TKW. Penulis bisa berdakwah ke Negara-negara itu pun karena undangan berdakwah melalui SMS.
3.      Media Audi Visual
a.       Televisi
            Keunikan dan keunggulan radio dan film menyatu dalam televisi. Yaitu kemampuan menyajikan kebutuhan-kebutuhan manusia, baik hiburan, informasi, maupun pendidikan dengan sangat memeuaskan karena daya visualnya yang mudah didapat.
b.      Film
1.      Secara psikologis memiliki kecenderungan yang unik dalam menerangkan hal-hal yang masih samar.
2.      Mengurangi keraguan dan lebih mudah untuk diingat.
c.       Sinema Elektronik
            Mulai tahun 2000an banyak bermunculan sinetron yang bernuansa dakwah yang disiarkan oleh hamper semua setasiun TV di Indonesia. Antara lain sinetron yang berjudul Takdir Ilahi, Hidayah, Hikmah, dan sebagainya yang pada umumnya bercerit tentang kedurhakaan seseorang kepada Allah atau kepada sesame dan hukuman atau akibat pahit yang dirasakanya sebagai hukuman di dunia.
d.      Cakram Padat (CD)
            Model-model dakwah bisaa direkam dalam CD antara lain: CD Shalawat Nabi, CD CD Shalawat Nabi, CD ceramah agama, CD ayat sucu Al-Qur’an, bahkan CD untuk mempelajari agama Islam. Hargany pun juga terjangkau masyarakat lapisan bawah. Meski demikian, CD yang bernuansa dakwah masih sedikit bila dibandingkan dengan CD hiburan. Untuk menjelaskan tata cara berwudhu, shalat, haji, dan sebagainya, CD bisa menjadi pilihanya. Sains dan filsafat social sangat berat dan sulit jika dibaca, tetapi dengan kecanggihan Harun Yahya, ia diformat dalam CD dengan puluhan serial yang sangat menarik dan mudah dimengerti.



[1] Ali Aziz. Ilmu Dakwah. 2009. Jakarta: 411-412                                         
[2] Ibid. hal 422
[3] Wahyu Ilaihi. Komunikasi Dakwah. 2010. Remaja Rosdakarya: Jakarta. Hal. 108-109

No comments:

Post a Comment